Berhati-hati ketika berada di dunia online. Hal itu mungkin menjadi satu hal yang perlu dilakukan oleh Jan Bech Andersen, chairman tim Brondby yang merupakan peserta Liga Super Denmark. Melalui kritikannya yang dikeluarkannya di forum online suporter âSydSien Onlineâ membuat pelatih kepala Brondby, Thomas Frank mundur sebagai pelatih tim asal Denmark tersebut.
Bahkan kritikan yang dilontarkan oleh Andersen bersifat pseudonym yaitu menggunakan nama sasaran. Setelah ditelusuri ternyata Andersen menggunakan akun anaknya untuk memberikan kritik terhadap Thomas Frank.
Thomas Frank sendiri sudah hampir tiga tahun menukangi Brondby IF. Dan dalam rentang tiga tahun hingga saat ini, Ia belum memberikan satu gelar pun kepada Brondby. Brondby sendiri telah mengantongi 10 gelar Liga Super Denmark. Terakhir kali tim ini merebut trofi Liga Denmark pada musim 2004-2005.
Kejenuhan inilah yang menjadi dasar Andersen melancarkan kritikan kepada Thomas Frank. Kritikannya tersebut di antaranya ketika mendatangkan mantan penyerang Bolton Wanderers dan juga Norwich City, Johan Elmander.
Selain itu juga Jan Bech Andersen â yang memiliki 25% saham dari Brondby ini selalu terlibat dalam taktik, gaya permainan, dan juga pemain yang diturunkan oleh Thomas Frank. Sikap ikut campur yang ditunjukan oleh Andersen membuat Frank gerah dan akhirnya memutuskan untuk mundur sebagai pelatih Brondby.
Jan Bech Andersen memang sangat aktif dalam forum SydSien Online. Ia menganggap bahwa forum tersebut membuat dirinya dekat dengan para penggemar dan berniat untuk menjadikan forum tersebut sebagai sebuah wadah untuk saling memberikan masukan dan juga tentunya dukungan untuk Brondby sendiri.
Pengunduran diri Thomas Frank diumumkan oleh situs resmi Brondby. âSejak hari ini, pelatih kepala Thomas Frank telah mengundurkan diri dari posisinya. Kami kini sedang mencari Pelatih Kepala untuk Brondby IF untuk mengarungi Superliga.â
Thomas Frank pun angkat bicara mengenai pengunduran dirinya. Dalam Konferensi pers, ia menjelaskan alasannya mengapa akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya tersebut. âIni bukanlah rahasia mengenai hubungan antara Jan (Andersen) dan saya sudah tegang dari waktu ke waktu, dan setelah beberapa hari terakhir adanya perhatian dari media secara masif, dia dan saya berbicara. Dari percakapan tersebut, saya telah memilih untuk berhenti dari kerjasama ini (sebagai pelatih Brondby),â ungkap Thomas Frank kepada para awak media.
Dikutip dari situs resmi Brondby, Jan Andersen mengungkapkan pendapatnya mengenai kondisi tersebut. Ia mengakui bahwa ia telah berbicara kepada Thomas Frank berikut bersama jajaran staf. Namun, Thomas Frank tetap bersikukuh untuk pergi.
Tak lupa juga ia mengucapkan terimakasih atas jasa Thomas Frank yang telah bekerja selama tiga tahun ini. Ia juga mengakui bahwa Thomas Frank cukup berperan dalam membangun fondasi tim hingga saat ini. Tetapi ia menambahkan bahwa ia tak menyesal ditinggalkan oleh Thomas Frank, menurutnya inilah yang terbaik untuk Brondby IF.
Brondby saat ini berada di peringkat kelima Liga Super Denmark, kalah selisih gol dengan peringkat di atasnya FC Midtjylland dengan poin sama yaitu 32. Kini Brondby telah menunjuk pelatih U19 mereka, Auri Skarbalius untuk menangani tim Brondby untuk melanjutkan kiprah mereka untuk mengakhiri musim 2015-2016.
sumber: The Guardian, Daily Mail, Dream Team FC
[dex]
Komentar