Di zaman sekarang ini, di saat segala hal di sepakbola sudah dikomersilkan, para pesepakbola tak perlu lagi memikirkan tentang perlengkapan macam apa yang akan mereka kenakan. Pasalnya, semua perlengkapan sepakbola biasanya telah disediakan oleh perusahaan apparel yang menjadi sponsor mereka.
Perlengkapan semacam sepatu, jersey, dan kaus kaki, sudah disediakan oleh sponsor dan pemain cukup tinggal memakainya, lalu pergi bertanding ke lapangan. Bahkan, karena mungkin didapatkan secara gratis, acara melempar dan memberikan perlengkapan sepakbola kerap dilakukan oleh para pesepakbola usai bertanding.
Namun, ada baiknya untuk memberi kostum saat tim sedang menang, kalau memang tak mau mengalami seperti yang dialami oleh Chris Brunt. Kala itu, niat baiknya memberikan jersey yang ia pakai kepada suporter malah berbuah pelemparan koin yang membuatnya terluka.
Namun, hal ini tidak dilakukan oleh pemain timnas Kamerun yang sekarang berusia 32 tahun, Benoit Assou-Ekotto. Pemain yang sekarang membela St. Etienne ini mengatakan bahwa sebagai pemain asal Afrika, hal-hal yang berkaitan ataupun berhubungan dengan sponsor tidaklah penting bagi dirinya.
"Sejujurnya, jika Anda adalah seorang pemain asal Afrika, tidaklah terlalu penting bagi Anda untuk memiliki sponsor. Berbeda jika Anda adalah pemain asal Eropa, Anda bisa memiliki sponsor dan mendapatkan banyak keuntungan dari situ karena memang di Eropa bisnis berjalan dengan sangat baik," ungkapnya seperti yang dilansir oleh Canal+.
Ekotto memang bukanlah pemain yang suka akan kemewahan. Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya tidak memiliki sponsor apapun sehingga ia memilih untuk membeli beberapa perlengkapannya memakai uang hasil gaji bermain sepakbola di St. Etienne. Mantan pemain Tottenham Spurs ini juga tidak menyukai sisi komersial dari sepakbola.
Lalu, apa yang ia lakukan? Selain tentunya membayar biaya hidupnya di Prancis dengan menggunakan gaji murninya sebagai pesepakbola (bukan tambahan dari sponsor ataupun iklan), ia juga bahkan membeli sepatunya sendiri seperti halnya orang kebanyakan. Ia membelinya dari eBay dengan harga 30 euro.
"Saya membeli sepatu dari eBay seharga 30 euro. Harga yang sesuai dengan kualitas sepatu yang saya beli. Tidak terlalu mahal, tapi nyaman untuk digunakan di kaki saya. Daripada membeli barang mahal agar terlihat fashionable, saya lebih memilih untuk memakai cara lama yang lebih vintage," ujarnya seperti dilansir oleh ESPN FC.
Kalau dipikir-pikir, Assou-Ekotto ini mandiri juga ya. Membeli sepatu dengan uangnya sendiri di saat pemain lain sudah menyerahkan itu semua kepada sponsor. Mungkin ini salah satu perlawanan bawah tanah Ekotto terhadap industrialisasi dan komersialisasi sepakbola yang marak sekarang ini.
(sf)
foto: gettyimages.com
ed:Â fva
Komentar