Sepakbola Eropa, khususnya bagi lima liga top, setiap musim akan dimulai pada Juni (atau awal Agustus) hingga pertengahan Mei. Setiap kesebelasan, akan berjibaku selama kurang lebih 10 bulan untuk menentukan kualitas skuat mereka.
Namun hal tersebut tak berlaku bagi Paris Saint-Germain musim ini. Bagi PSG, musim ini sudah berakhir Minggu kemarin atau tepatnya 13 Maret 2016. Meski Ligue 1 masih tersisa delapan pertandingan hingga akhir musim nanti, namun Les Parisiens sudah dipastikan menjuarai Ligue 1 musim ini.
Di pekan ke-30, PSG mampu mengumpulkan 77 poin. Torehan poin tersebut sudah tak mungkin dikejar oleh peringkat kedua di bawahnya, AS Monaco, karena hanya mampu mengumpulkan 52 poin. Dengan selisih 25 poin dan Ligue 1 tinggal delapan pertandingan saja, PSG tentu saja sudah tak mampu dikejar lagi.
Hasil ini membuat PSG mencatatakan rekor tercepat juara di Ligue 1 mengalahkan Olympique Lyon. Sebelumnya, Lyon berhasil menjuarai Ligue 1 musim 2006/2007 ketika lima pertandingan masih tersisa.
Bagi PSG, ini adalah gelar keempat beruntun mereka dari total enam trofi Ligue 1. Bersama Laurent Blanc, ini merupakan yang ketiga beruntun. Blanc pun disejajarkan dengan nama-nama manajer legenda seperti Albert Batteux, Paul Le Guen, dan Robert Herbin.
Untuk memastikan trofi Ligue 1, PSG berhasil meraih tiga poin kala bertandang ke markas Troyes. Bahkan tidak hanya kemenangan bermakna tiga poin, kemenangan atas Troyes ini menjadi sangat sempurna karena skuat asubah Laurent Blanc tersebut menang dengan skor sangat telak, 9-0!
Kemenangan dengan skor 9-0 tersebut menjadi rekor kemenangan terbesar sepanjang sejarah Ligue 1. Bahkan untuk PSG sendiri, kemenangan terbesar PSG sepanjang sejarah sebelumnya âhanyaâ 6-0 saja.
Pada laga ini, Zlatan Ibrahimovic menjadi bintang. Ia sukses mencetak empat gol dan satu assist. Atas tambahan gol tersebut, Ibra kini mantap sebagai pemuncak klasemen top skor sementara dengan 27 gol (dari 24 pertandingan).
Uniknya, musim ini boleh jadi musim terakhir Ibra bersama PSG. Kontraknya dengan PSG akan berakhir pada akhir musim ini. Namanya pun sudah dikait-kaitkan dengan sejumlah kesebelasan. Dengan trofi Ligue 1 yang sudah dalam genggaman, Ibra mungkin selangkah lebih dekat menuju impiannya, yaitu trofi Liga Champions, sekaligus menjadi kado perpisahan yang manis untuk PSG.
Komentar