Di era media sosial seperti sekarang ini, media memegang peranan penting. Media bisa digunakan sebagai senjata yang apabila digunakan bisa memberi dampak "membunuh" orang lain. Namun apabila salah menggunakannya, ia dapat "membunuh" diri sendiri. Hal ini pula yang dialami oleh Jan Bech Andersen, Presiden Brondby IF. Setelah berhasil melengserkan posisi orang lain, kini Andersen harus terkena senjata yang ia pakai.
Berawal dari aksi blunder yang dilakukan Andersen di forum daring (online) fans SydSiden, hal itu ternyata membuat dampak yang krusial. Pelatih mereka kemudian lengser akibat kritikan sang presiden. Tak ayal memicu pemberitaan media serta protes dari fans sehingga mengakibatkan Andersen mengakibatkan ia meninggalkan jabatannya.
Andersen rupanya tak akur dengan sang pelatih. Hubungan personal serta ketidakpuasan prestasi yang dicapai Brondby membuatnya masuk ke forum fans Brondby di internet dengan memakai nama samaran "Oscar" untuk mengkritik sang pelatih di forum tersebut.
Tak lama kemudian, aksi sang presiden tercium media. Akun yang digunakan oleh Andersen ternyata merupakan akun yang dipakai oleh anaknya. Lantas, ramailah pemberitaan tentang hal ini di media. Sang pelatih, Thomas Frank yang merasa ada situasi yang semakin tidak beres kemudian memutuskan untuk mundur dari kursi pelatih. Terkait hal ini, Frank mencoba menjelaskan kronologi bagaimana dirinya bisa memutuskan meninggalkan juara Liga Denmark 10 kali tersebut dalam sebuah sesi konferensi pers.
"Bukan rahasia bahwa hubungan antara Jan (Andersen) dan saya tidak baik dari waktu ke waktu, dan setelah hari-hari terakhir perhatian media menjadi besar, dia (Andersen) dan aku bicara," ujar Frank dikutip situs resmi klub. "Berdasarkan pembicaraan itu, saya telah memilih untuk mengakhiri kerja sama," tambahnya. Frank memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai pelatih pada 9 Maret lalu.
Sementara itu, Andersen yang merasa tindakannya membuat dampak yang tidak sepele bagi tim, kemudian dikritik oleh fans Brondby. Media Denmark yang berhasil mengungkap jati dirinya di forum daring tersebut membuat Andersen tertekan dan merasa bersalah. Ia kemudian memutuskan untuk mundur dari posisi presiden klub. Andersen menjelaskan bagaimana dirinya menghadapi situasi tersebut hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari jabatan presiden Brondby.
âTerkait dengan sorotan besar dari media dalam beberapa pekan terkhir, saya memutuskan bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik bagi klub dan saya tidak mengajukan diri dalam pemilihan presiden selanjutnya. Saya memutuskan untuk mundur dan mengambil konsekuensi (dari tindakan yang telah dibuatnya),â ujar Andersen seperti dikutip situs resmi Brondby.
"(Tapi) saya ingin membuatnya jelas bahwa komitmen keuangan besar saya ke klub sebagai investor dan co-owner benar-benar berubah. Saya selalu mengatakan bahwa itu tidak penting bagi saya untuk menjadi presiden, dan tidak ada yang harus diragukan bahwa kesejahteraan klub adalah yang paling penting bagi saya."
"Kita semua memiliki satu tujuan, apakah itu untuk penggemar, pemegang saham, direksi, sponsor, relawan atau karyawan. Untuk membuat Brondby berkelanjutan... saya berdiri, seperti sebelumnya berjanji, bahu membahu (untuk membantu) untuk finansial klub. "
Jan Bech Andersen yang memiliki 25% saham dari Brondby ini merupakan presiden yang melakukan intervensi di klub. Andersen juga tak jarang hingga melakukan intervensi hingga ke ranah taktik.
Thomas Frank mulai melatih Brondby pada musim 2013/2014. Frank saat itu menggantikan Auri Skarbalius yang hanya membawa klub berjuluk âDrengene Fra Vestegnenâ (artinya: anak-anak dari barat) tersebut posisi kesembilan di Superliga Denmark.
Frank yang diharapkan meraih prestasi yang baik bersama Brondby, hanya berhasil membawa klub yang diperkuat bek Daniel Agger tersebut di posisi keempat dan ketiga. Musim ini Brondby berada di peringkat kelima klasemen Alka Superliga sebelum Thomas Frank memutuskan mundur dan digantikan oleh pelatih mereka sebelumnya, Auri Skarbalius.
Situasi di manajemen klub Brondby juga sedang tidak baik. Awal bulan Maret ini, Brondby memecat chief executive mereka, Soren Vadmand, tak lama setelah klub mengumumkan kerugian keuangan sebesar 17 juta Krona atau sekitar 1,75 juta poundsterling dalam neraca keuangan klub tahun lalu.
Foto: dksport
[tr]
ed:Â fva
Komentar