Sempat menjadi bintang dalam pertandingan El Clasico karena terlibat dalam proses gol pertama Real Madrid, sekaligus juga menjadi pemain yang tidak lelah berlari sepanjang pertandingan, Marcelo malah meninggalkan catatan negatif di leg pertama babak perempat final Liga Champions Eropa bagi timnya sendiri, Real Madrid, dengan melakukan sebuah aksi yang bisa dibilang tidak terpuji.
Real Madrid menelan kekalahan dari Wolfsburg pada laga yang berlangsung Kamis (7/4) dini hari WIB. Melawan Wolfsburg di VW Arena, Madrid harus menelan kekalahan 2-0 lewat gol-gol dari Ricardo Rodroguez di menit ke-18 melalui tendangan penalti dan gol dari Maximilliano Arnold yang menambah keunggulan Wolfsburg di menit ke-24.
Kekalahan ini sendiri mempersulit langkah Madrid yang memiliki target untuk meraih Undecima, atau gelarnya yang ke-11 di ajang Liga Champions Eropa. Di leg ke-2 nanti, Madrid akan menjalani tugas berat untuk membalikkan ketertinggalan ini agar bisa melaju ke babak semifinal.
Sial bagi Madrid, di pertandingan kemarin Marcelo malah melakukan aksi yang tidak terpuji. Saat ia dengan Maximilliano Arnold melakukan duel, ia terjatuh. Saat bangun ia berusaha untuk menyundul dada Arnold, seperti yang Zidane lakukan kepada Materazzi dulu. Bedanya, setelah gerakan menyundul itu Marcelo malah jatuh lagi, dan inilah yang menimbulkan hujatan dari banyak pihak kepada Marcelo. Kejadian ini sendiri terjadi di menit ke-70.
Yang paling kesal tentunya adalah Dieter Hecking, pelatih Wolfsburg. Ia sampai mencak-mencak dan mengatakan bahwa aksi yang Marcelo lakukan adalah bukan aksi seorang olahragawan profesional.
"Marcelo itu seperti seorang aktor. Saya harus bilang kepadanya bahwa ia harus menghentikan aksi aktingnya itu. Itu tidak pantas dan sangat tidak sesuai dengan sikap seorang olahragawan profesional," ujar Hecking seperti yang dilansir oleh The Guardian.
Sementara itu, pemain yang berkonfrontasi dengan Marcelo, Maximilliano Arnold, mengaku bahwa ia sebenarnya hanya ingin mengatakan bahwa rambut Marcelo itu bagus dan ingin memiliki rambut yang sama dengan Marcelo. Menurutnya, itu unik.
"Saya tidak ada niat untuk berkonfrontasi dengannya. Saya hanya mengatakan bahwa saya ingin memiliki rambut yang seindah dia," ujar Arnold.
Aksi seperti itu memang tidak pantas untuk dilakukan dan seolah menunjukkan bahwa sepakbola itu adalah olahraga yang cengeng. Inilah kenapa olahraga sepakbola cukup sulit untuk masuk Amerika Serikat dan sulit untuk mengalahkan olahraga lain yang sudah eksis terlebih dahulu. Malah, bukan sepakbola yang dikenal terlebih dahulu, melainkan Major Indoor Soccer League yang menurut warga Amerika lebih "laki".
(sf)
foto: guardian.co.uk
Komentar