Bermain di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Madura United (MU) gagal meraih poin sempurna kala dikunjungi Arema Cronus dalam laga kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Pada laga yang digelar di Gelora Bangkalan, Jumat (6/5) malam WIB, tidak ada serangan dari kedua tim yang berhasil berbuah menjadi gol. Skor 0-0 pun menjadi penutup pertandingan ini.
Bermain di hadapan pendukunfnya sendiri, Madura United langsung tampil menyerang sejak menit pertama. Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, memasang beberapa eks pemain Bhayangkara Surabaya United, seperti Munhar, Slamet Nur Cahyo, dan Asep Berlian dalam susunan pemain MU.
Sementara Arema tampil dengan kondisi pincang dalam laga ini. Tiga pemain yang dipasang sebagai starter di laga pertama kala menghadapi Persiba Balikpapan, Christian Gonzales, Dendi Santoso, dan Syaiful Indra Cahya, harus absen akibat cedera.
Imbasnya Madura United tampil dominan. Peluang langsung didapat tim berseragam putih merah ini di ketika babak pertama belum memasuki menit ke-15. Aksi individu Bayu Gatra setelah melakukan umpan satu dua dengan Pablo Rodriguez gagal berbuah gol setelah berhasil dimentahkan oleh Kurnia Meiga.
Tidak hanya itu, memanfaatkan sepak pojok Slamet, kapten Madura United, Fabiano Rosa Beltrame, nyaris mencetak gol. Namun tandukannya masih mengenai mistar gawang Arema Cronus.
Di sisi lain, Arema terus berusaha keluar dari tekanan dengan memanfaatkan trio pemain asingnya, Srdjan Lopicic, Esteban Vizcarra, dan Gustavo Giron. Tapi usaha ketiganya terus menemui jalan buntu lantaran lini belakang Madura United tampil begitu disiplin. Skor kacamata pun menjadi akhir babak pertama.
Di babak kedua, anak asuh Gomes tidak mengendurkan serangan. Pelatih yang namanya mulai dikenal saat berada di Persebaya ini justru malah menambah intensitas serangan dengan mengubah peran Slamet sedikit ke depan.
Tidak hanya itu, Engelberd Sani dan Bayu Gatra yang bermain di posisi winger pun tidak ditugaskan untuk turun membantu pertahanan. Alhasil, serangan Madura United pun menjadi semakin variatif.
Meski demikian, bukan berarti Madura United tanpa kesalahan. Persoalan tim ini muncul mana kala pemain mereka memasuki kotak penalti. Hal ini dibuktikan oleh statistik yang menunjukkan 12 tembakan yang dilepaskan oleh Madura hanya dua yang berbuah tembakan ke gawang.
Sementara itu, Arema masih dihadapkan pada persoalan menembus pertahanan Madura United. Giron yang diplot menjadi Gonzales tampak begitu frustasi kala melakukan duel dengan pemain pemain belakang Madura United. Pada akhirnya eks striker Bayswater City ini diganti oleh Sunarto di menit 70.
Puncak frustasi Arema terjadi ketika Hendro Siswanto melepaskan sebuah tendangan kung-fu ke arah Sani pada menit 75. Hal ini pun berbuah kartu merah bagi Hendro karena beberapa menit sebelumnya kedua pemain ini terlibat insiden di tengah lapangan.
Meski Arema bermain dengan 10 pemain, Madura United pada akhirnya tetap gagal mencetak gol. Hasil ini membuat kedua tim sama-sama mendapatkan satu poin. Arema sendiri tetap berada di posisi puncak klasenem ISC A 2016, sementara Madura United menguntit di bawahnya karena kalah selisih gol.
Komentar