Kekalahan atas Levante membuat kans Atletico menjuarai La Liga tertutup. Tapi tersingkirnya Atletico Madrid dari persaingan gelar juara La Liga Spanyol, mestinya tidak perlu terlalu dibesarkan, karena persaingan gelar juara La Liga adalah khitah dua kesebelasan: Real Madrid dan Barcelona.
Atletico memang sempat menyamai poin Barcelona. Namun, tidak ada kesebelasan yang harus selalu menang dalam semua pertandingan liga kecuali Barcelona dan Real Madrid. Konsistensi yang kemudian menjadi kunci. Dan konsistensi ini pula yang kini menghinggapi Granada, lawan Barcelona di pertandingan terakhir La Liga.
Pertandingan menghadapi Granada menjadi penting buat El Barca. Hanya kemenangan yang akan membawa mereka meraih trofi La Liga. Tidak boleh ada satu persen pun kesalahan dalam menyongsong pertandingan tersebut.
Hal ini yang juga dirasakan Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. Pelatih berkebangsaan Prancis tersebut amat berharap kalau performa menanjak Granada kembali terulang kala menjamu Barcelona. Granada menjadi satu-satunya tumpuan Madrid untuk mencegah Barca juara.
Granada sendiri saat ini sudah aman dari ancaman degradasi. Meskipun poin mereka masih mungkin disamai Sporting Gijon, tapi mereka unggul dalam head to head dengan sekali menang dan sekali seri. Dalam dua pertandingan terakhir, Granada meraih dua kemenangan atas Las Palmas 3-2 dan secara mengejutkan mengandaskan Sevilla 4-1.
“Aku selalu positif. Kami kini berada di peringkat kedua dan kami menyisakan satu pertandingan lagi. Segalanya bisa terjadi. Di sepakbola, Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi,” kata Zidane di situs resmi Madrid.
“Kami harus memberikan semuanya dan terus berjuang sampai akhir. Nanti kami akan melihat apa yang akan terjadi. Kami punya pertandingan yang tak mudah. Saya tak pernah menyaksikan akhir musim seketat ini saat masih menjadi pemain,” ungkap Zidane.
Berbeda dengan Barcelona, Zidane masih harus memikirkan komposisi skuat untuk partai final Liga Champions yang dihelat dua minggu usai partai terakhir di La Liga. Pasalnya, jadwal yang ketat sudah menghadirkan korban seperti Luka Modric dan Gareth Bale yang cedera.
“Tentu akan ada rotasi kala menghadapi Depor, tapi kami tetap fokus pada pertandingan tersebut. Kami punya 15 hari dalam persiapan ke final. Ada waktu untuk memikirkan soal Milan. Kami akan pergi ke La Coruna karena segalanya bisa terjadi hingga menit-menit akhir. Kami harus meraup poin dan pada saat yang sama berharap Granada bermain bagus,” tukas Zidane.
Tentu, meski berjuang habis-habisan, gelar juara akan melayang kalau Granada kalah dari Barcelona. Maka, wajar rasanya kalau menyebut bahwa Granada adalah harapan terakhir publik Madrid saat ini. Jika Granada konsisten dengan performa mereka dalam dua pertandingan terakhir, setidaknya mereka bisa mengakhiri konsistensi empat kemenangan beruntun Barcelona di liga.
fva
Komentar