Pernahkah ada seorang manajer yang dapat meramal tentang pemecatan dirinya setelah klub yang ia tangani tak kunjung membaik performanya? Dalam sejarah sepakbola kasus seperti itu pastilah pernah terjadi, dan salah satu dari sekian banyak manajer yang seperti itu adalah Roberto Martinez.
Roberto Martinez bukanlah ahli nujum. Bukan juga peramal yang mampu melihat masa depannya. Ia hanya manajer yang pernah mengantarkan Wigan menjadi juara Piala FA. Namun, untuk ukuran klub sebesar Everton yang selalu ingin berprestasi lebih bagus dari sekadar status klub pengganjal klub besar, manajer bertitel Piala FA saja tidak cukup.
Martinez baru saja dipecat oleh manajemen Everton usai hasil mengecewakan melawan Sunderland (Everton kalah 3-0). Selain itu, posisi Everton yang sekarang masih berada di peringkat ke-12 dan juga hasil musim lalu ketika Everton hanya berada di peringkat ke-11 Liga Primer Inggris membuat manajemen Everton tidak ragu untuk memecat dirinya.
Pemecatan ini sendiri diumumkan oleh manajemen The Toffees langsung melalui akun Twitter resmi klub. Hal ini mengakhiri spekulasi yang terjadi selama beberapa minggu belakang, sekaligus juga memuaskan dahaga para suporter Everton yang memang menginginkan Martinez dipecat.
"Everton resmi mengonfirmasi bahwa manajemen resmi memecat Roberto Martinez sebagai manajer tim senior Everton. Klub ingin berterima kasih atas dedikasi dan komitmen Martinez selama tiga tahun belakang ini, termasuk dalam hal pengembangan pemain muda dan poin tertinggi yang Everton raih dalam kompetisi Liga Primer Inggris," ujar akun Twitter resmi Everton seperti dilansir oleh Independent.
Berakhirlah sudah masa bakti Martinez selama tiga tahun ini, termasuk kenangan indahnya saat membawa Everton nyaris berlaga di kompetisi Liga Champions Eropa pada musim 2013/2014. Suara-suara pemecatan Roberto Martinez memang sudah berdatangan dari semenjak pertengahan musim, dan yang paling keras tentunya adalah suara dari para suporter Everton.
Martinez pun bukannya tidak sadar akan hal ini. Ia menyadari bahwa waktunya di Everton sudah tidak lama lagi dan ia mulai merasakan bahwa ia akan dipecat tepat sebelum laga melawan Sunderland yang berakhir kekalahan bagi Everton.
"Saya tahu bahwa saya sudah menderita banyak kekalahan dan mungkin waktu saya di Everton sudah tidak lama lagi, apalagi masa depan saya dipertanyakan di sini. Namun, itulah pekerjaan seorang manajer. Selalu ada orang lain yang mengkritisi dan ingin memecat saya, dan tentu saja mereka boleh-boleh saja melakukan hal itu," ujarnya seperti dilansir Guardian.
"Namun, saya harap mereka melakukannya setelah musim ini berakhir, karena saya akan fokus pada laga yang tersisa untuk Everton pada musim ini, yaitu melawan Sunderland dan Norwich City. Kalau ada yang ingin ditanyakan kepada saya, tanyakan saja setelah laga melawan Norwich. Setelah itu baru Anda boleh menanyakan apapun kepada saya, termasuk masa depan saya," tambahnya.
Dan akhirnya, kejelasan tentang masa depan seorang Martinez sudah bisa terlihat, bahkan sebelum Liga Primer Inggris musim 2015/2016 berakhir. Yang pasti adalah, masa depan seorang Martinez bukan berada di Everton, karena nama-nama seperti Rafael Benitez, Frank de Boer, dan Joachim Loew sekalipun sudah digosipkan siap untuk menggantikannya menjadi manajer Everton di masa depan.
foto: 101greatgoals.com
Komentar