Akhirnya Luis Suarez merasa lega pada Maret lalu. Alasannya, ia sudah diperbolehkan bermain untuk timnas Uruguay setelah menjalani hukuman dilarang tampil bersama negaranya itu sebanyak 10 kali. Hukuman itu diberikan kepadanya karena menggigit bahu Giorgio Chiellini pada pertandingan terakhir Grup D Piala Dunia 2014 di Brasil. Dan 10 laga agenda FIFA sudah dijalani Uruguay, maka Suarez berhak kembali membela Uruguay ketika menghadapi Brasil pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2018 pada 26 Maret lalu.
Suarez pun semakin girang karena ia masuk ke dalam skuat Uruguay untuk Copa America Centenario 2016 di Amerika Serikat. Kompetisi ini akan dijadikannya sebagai balas dendam karena masih menjalani hukuman ketika Copa America 2015 lalu. Tentunya naluri-naluri gol Suarez sangat diharapkan Uruguay. Apalagi ia adalah pencetak gol terbanyak La Liga 2015/2016. Dan Suarez pun menyumbang satu gol ketika kembali bermain untuk Uruguay.
Tapi malapetaka kembali didapatkan penyerang 29 tahun itu. Ia memang sudah berikrar tidak akan menggigit lawannya lagi, namun malapetakanya bukan soal itu. Rupanya cedera hamstring yang didapatkan Suarez ketika membela Barcelona pada final Copa del Rey malah kambuh. Alhasil ia tidak dimasukkan ke dalam daftar pemain untuk melawan Meksiko, pada laga pertama Uruguay di grup C Copa America Centenario 2016.
Di sisi lain, beberapa media mengabarkan Suarez bisa dimainkan pada laga grup C selanjutnya. Tapi Oscar Tabarez, Pelatih uruguay, justru meragukan kebugaran pemainnya itu untuk diturunkan menghadapi Venezuela. Bahkan penyerang andalannya itu dikhawatirkan tidak bisa dimainkan sampai Copa America Centenario 2016 berakhir. Tapi bagi pelatih gaek itu bukanlah sebuah persoalan. Tabarez lebih memilih Suarez bugar 100 persen untuk menghadapi rangkaian kualifikasi Piala Dunia 2018.
Pemain jebolan Nacional itu tidak memedulikan alasan Tabarez. Ia pun akhirnya tahu bahwa namanya tidak ada dalam susunan pemain menghadapi Venezuela. Padahal Suarez berada di bangku cadangan saat itu dan sempat ikut pemanasan sebelum pertandingan dan pergantian babak.
Kemudian ia mempertanyakan keputusan Tabarez dengan mendatangi tempat duduk pelatihnya itu. Suarez pun lalu duduk dengan gusar, kemudian melempar rompi dan memukul kaca bangku cadangannya. Lalu dalam waktu yang sama, Tabarez melakukan pergantian pemain ketiga untuk Uruguay.
https://twitter.com/TyCSportsPlay/status/741077065227632640?ref_src=twsrc%5Etfw
"Situasinya seperti yang saya katakan (pada Rabu kemarin, 8 Juni2016), pemain tidak siap untuk dimainkan," terang Tabarez usai pertandingan seperti yang dikutip ESPNFC. "Bahkan jika pemain itu marah, saya tetap tidak akan memainkan pemain yang tidak 100 persen. Kalau dia (Suarez) marah, itu adalah sesuatu yang tidak saya peduli. Dia tidak mengatakan apa-apa."
Di sisi lain, gairah dan keinginan Suarez untuk membantu timnasnya. Namun Tabarez memiliki alasan yang sahih untuk mengistirahatkannya. Tapi rasa frustasi diperparah dengan buruknya penyelesaian akhir Edinson Cavani pada laga tersebut. Sehingga Uruguay tidak mampu mengejar ketertinggalan skor 1-0 dan terancam gagal lolos dari fase grup.
Komentar