Tidak hanya dikenal sebagai manajer yang pintar, Jose Mourinho juga dikenal sebagai manajer yang memiliki gaya berbusana yang menarik. Tak heran, salah satu majalah fashion, GQ, beberapa kali menjadikan pria yang akrab disapa Mou tersebut sebagai model cover-nya.
Dalam wawancaranya dengan GQ pada Februari 2014, Mourinho memang mengakui bahwa ia memiliki selera yang cukup tinggi soal fashion. Sebab, baginya fashion adalah suatu cara untuk menunjukkan jati dirinya.
Gaya berpakaian yang bagus pun membuat apa yang dikenakan oleh Mourinho tak luput dari perhatian media. Salah satunya adalah pilihannya soal arloji atau jam tangan. Dalam wawancaranya dengan Telegraph, Mourinho mengaku bahwa ia adalah seorang penggila arloji. “Saya memiliki banyak koleksi (arloji). Mereka (arloji) bahkan saya simpan di kotak penyimpanan,” ucap Mourinho saat itu.
Meski demikian, Mourinho mengakui bahwa ia tidak serta merta mengoleksi arloji. Ia pun memiliki tujuan khusus dalam mengoleksi arloji. Salah satunya adalah untuk menandakan bahwa ia berhasil mengakhiri musim dengan gelar juara.
Seperti yang diketahui, Mourinho menandai gelar juara di setiap musimnya dengan memensiunkan sebuah arloji. “Jika saya berhasil mendapatkan gelar juara dalam suatu kompetisi, saya akan langsung menyimpan arloji yang saat itu saya kenakan,” ujar Mourinho.
“Seperti halnya pemain yang menyimpan seragam yang mereka kenakan ketika mendapatkan gelar, hal itulah yang saya lakukan terhadap arloji saya,” imbuhnya.
“Meski demikian, arloji bukan hanya penanda saya mendapatkan gelar. Tapi juga mengetahui kapan harus mengubah strategi di lapangan. Sebab, sejak saya berada di olahraga ini, tidak semua stadion memiliki jam digital. Selain itu, ada beberapa pertandingan yang tidak benar-benar berhenti di menit 90,” pungkasnya.
Pilihan Mourinho untuk mengoleksi arloji memang diketahui sudah sejak lama. Hal ini ia lakukan karena ia merasa arloji memiliki makna lebih ketimbang medali, yang diberikan kepadanya setelah ia mendapatkan gelar.
Beberapa media Inggris pun kerap memergoki Mourinho lebih memilih memberikan medalinya kepada orang lain. Medali Liga Primer Inggris yang ia persembahkan kepada Chelsea di musim 2005/06 menjadi salah satu contohnya. Medali tersebut diketahui dilelang oleh Mourinho pada suatu malam amal yang kemudian terjual.
Medali lain yang didapatkan Mourinho pun tak luput dari “bersih-bersih” yang dilakukannya. Diketahui, medali Liga Primer 2014/15 yang ia dapatkan, ia berikan kepada anak perempuannya, Matilde.
Arloji memang begitu dikenal sebagai salah satu aksesoris yang wajib digunakan oleh Mourinho. Sejak menangani FC Porto di 2002, ia diketahui kerap memasang arloji di tangan kirinya.
Di musim 2016/17, Mourinho bakal mengenakan arloji yang sama dengan yang ia kenakan di Chelsea musim lalu. Hal ini disebabkan kegagalannya memberikan gelar bagi Chelsea pada musim 2015/16. Jam tangannya saat ini adalah Hublot yang juga merupakan merek yang meng-endorse Mourinho.
Manchester United sendiri untuk saat ini, Juli 2016, belum memiliki rekan sponsor jam atau arloji. Jadi sepertinya tidak ada persinggungan antara merek endorse Mourinho tersebut dengan pihak kesebelasan barunya tersebut. Mourinho juga saat ini memiliki koleksi 21 buah arloji yang berarti setara dengan 21 buah medali juara yang sudah ia raih sepanjang kariernya sebagai manajer.
Melihat kebiasaan Mourinho untuk mengganti arloji ketika ia berhasil membawa kesebelasannya juara, tak heran, pendukung Manchester United berharap Mourinho akan mengganti arlojinya kembali di akhir musim ini. Apakah Mou bisa?
Komentar