Setelah sempat ada gonjang-ganjing perihal pemain-pemain yang tidak mengurus KITAS dan tidak menggunakan visa kerja, sekarang, ada lagi kabar yang sedikit menghentak persepakbolaan Indonesia; ada beberapa pelatih/asisten pelatih dalam ajang ISC A yang belum memenuhi ketentuan lisensi berdasarkan Manual ISC.
Berdasarkan Regulasi Kompetisi dan Manual ISC pasal 37 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial dijelaskan perihal tentang lisensi yang harus dipegang oleh pelatih ataupun asisten pelatih agar sebuah klub mampu berkompetisi dalam ajang ISC A 2016 ini. Dalam pasal 37 ayat 1 huruf e.i disebutkan bahwa "pelatih kepala sekurang-kurangnya sertifikat AFC "A" Coaching atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC".
Sedangkan ayat 1 huruf e.ii menjabarkan perihal lisensi asisten pelatih "asisten pelatih sekurang-kurangnya sertifikat AFC "B" Coaching atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC". Dalam pasal ini, tertera peraturan bahwa pelatih dan asisten pelatih klub yang berlaga dalam ajang ISC A 2016 harus berlisensi minimal A AFC (pelatih) dan B AFC (asisten pelatih).
Namun, fakta dalam lapangan berbicara lain. Masih ada beberapa pelatih dan asisten pelatih klub di ISC A 2016 yang belum memenuhi peraturan tersebut. Hal inilah yang disoroti oleh koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.
"Buat apa aturan dibuat kalo harus dilanggar? PT. GTS (Gelora Trisula Semesta) yang diamanatkan membawa misi reformasi tata kelola kompetisi sepakbola nasional harus tegas soal ini. Tidak ada lagi alasan situasi dan kondisinya abnormal. Itu apologi yang tidak masuk akal," ujar Akmal.
Berdasarkan hasil survey Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Save Our Soccer (SOS) sampai 1 September 2016, tercatat ada 46 pelatih/asisten pelatih yang berkiprah dalam ajang ISC A 2016. Dari total 46 tersebut, terbagi ke dalam 18 pelatih dan 28 asisten pelatih. Dari total 18 pelatih, ada beberapa pelatih yang belum memenuhi standar lisensi, dan ada juga yang lisensinya masih perlu diverifikasi. Sedangkan dari total 28 asisten pelatih, ada beberapa yang masih belum memenuhi lisensi AFC B.
Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman dan pelatih PS TNI, Suharto AD adalah pelatih yang lisensinya belum memenuhi standar yang ditetapkan. Djajang memegang lisensi AFC B, sedangkan Suharto AD memiliki lisensi AFC C. Ada juga beberapa pelatih asing seperti Gomes de Oliviera (Madura United), Jaino Matos (Persiba Balikpapan), dan Angel Alfredo Vera (Persipura Jayapura) yang lisensinya perlu diverifikasi.
Beberapa asisten pelatih seperti Sasi Kirono (Persegres), Chris Yarangga (Persipura), dan Mettu Dwaramury (Persipura) pun belum mengantongi lisensi AFC B. Ketiga asisten pelatih ini tercatat baru mengantongi lisensi AFC C.
"GTS bisa belajar dari ketegasan AFC. Ketika Persib tampil di Piala AFC 2015 mereka akhirnya menyewa Emral Abus (AFC A) sebagai pelatih kepala karena Djajang tidak memenuhi kualifikasi. Inilah pentingnya ketegasan untuk mendorong kompetisi sepakbola kita benar-benar profesional dan taat aturan," ujar Akmal.
Selain itu, perihal pelatih yang tidak berlisensi AFC, seperti Gomes dan Jaino yang berlisensi ABTF (lisensi yang dikeluarkan oleh organisasi semacam Asosiasi Pelatih Sepakbola di Brasil), ataupun beberapa asisten pelatih yang masih berlisensi PSSI A atau B, dan juga ICA (Kayamba Gumbs), diperlukan konfirmasi dari pihak AFC dalam bentuk Recognition of Competence.
"AFC biasanya mengeluarkan yang namanya Recognition of Competence untuk pelatih yang berlisensi di luar standar AFC, UEFA, atau FIFA. Semacam Keterangan Pengakuan dari AFC apakah lisensi itu setara AFC A dan AFC B atau tidak," ujarnya.
Berbicara mengenai gencarnya Save Our Soccer (SOS) melakukan penelitian terhadap pemain dan pelatih yang berkiprah di ISC, Akmal menjelaskan bahwa di sini ia bukannya ingin mencari-cari kesalahan. Ia hanya ingin mengingatkan tentang pentingnya penegakan aturan dalam kompetisi sepakbola profesional di Indonesia.
"SOS tidak mencari-cari kesalahan. Tapi, mengingatkan tentang pentingnya penegakan aturan. Kalau semua atur di bawah meja, mau dibawa kemana kompetisi profesional sepakbola kita?" terangnya.
Sebuah pekerjaan rumah untuk PT. GTS, di tengah putaran kedua ISC A 2016 yang sudah mulai pekan ini.
Berikut adalah beberapa grafis dan data perihal pelatih dan asisten pelatih di ISC A 2016, dilansir dari Lembaga Penelitian dan Pemgembangan (Litbang) Save Our Soccer (SOS). Anda bisa melihat pelatih dan asisten pelatih mana saja yang belum memenuhi standar lisensi berdasarkan Manual ISC.
Halaman berikutnya daftar pelatih dan asisten pelatih beserta lisensi yang dimilikinya
Komentar