Carlo Ancelotti adalah salah satu pelatih terbaik di dunia. Semua trofi telah ia dapatkan sepanjang kariernya. Ia pun pernah menukangi kesebelasan-kesebelasan terbaik di sejumlah negara seperti AC Milan, Juventus, Real Madrid, Chelsea, Paris Saint-Germain dan sekarang Bayern Muenchen.
Pada wawancara terbarunya, ia mengatakan tidak akan pernah menangani rival bagi kesebelasan yang pernah ia tangani. Bahkan tak hanya sebagai pelatih, Ancelotti tak akan menukangi rival kesebelasan yang pernah ia bela sebagai pemain.
"Tidak, saya tidak akan pernah menangani Atletico atau Barca. Saya menghormati rivalitas di antaranya keduanya, sama seperti saya tidak akan menangani Lazio atau Inter," tutur Ancelotti seperti yang dikutip Marca.
Ancelotti mengaku tidak ingin menangani Atletico atau Barca karena ia pernah menjadi pelatih Real Madrid. Sementara untuk Lazio dan Inter, hal ini dikarenakan sebagai pemain, Ancelotti pernah membela rival Lazio dan Inter, yakni AS Roma dan AC Milan.
"Ini adalah kisah saya dan rasa hormat sangatlah penting. Saya memiliki respek untuk Atletico dan Barcelona, tapi saya tidak bisa menangani mereka karena saya pernah menangani Real Madrid selama dua tahun," tambah Ancelotti.
Pernyataan ini berkaitan dengan hasil drawing Liga Champions 2016/2017 yang akan mempertemukan Atletico Madrid, rival Real Madrid, menghadapi Bayern Muenchen, kesebelasan yang Ancelotti tangani saat ini. Pelatih kelahiran 10 Juni 1959 ini bahkan sudah siap menerima tekanan dari pendukung Atletico Madrid pada laga di Vicente Calderon 28 September nanti.
"Apa yang diterima oleh sebuah tim rival atau seorang pelatih rival akan sangat wajar. Saya akan melakukan pekerjaan saya, yang artinya akan berusaha meraih kemenangan di Calderon. Sebelumnya tak berjalan baik bagi saya tapi saya ingin menang bersama Bayern," ujar Ancelotti.
Ancelotti memang memiliki rekam jejak buruk ketika menghadapi Atletico Madrid selama dua tahun di Real Madrid. Dari sembilan kali pertemuan di segala ajang Ancelotti menghadapi Atletico, Real Madrid kalah empat kali, menang dua kali dan imbang tiga kali. Untuk pertemuan di Vicente Calderon, dari empat pertemuan, tak sekalipun Real Madrid menang (kalah dua kali, imbang dua kali).
Tak hanya ketika menangani Real Madrid, saat menukangi Chelsea pun Ancelotti gagal meraih kemenangan. Pada laga yang berlangsung 3 November 2009, Chelsea dan Atletico bermain imbang 2-2. Meskipun begitu, saat berlaga di Stamford Bridge, Chelsea menang 4-0.
Karenanya, bersama Bayern Muenchen, kedatangan Ancelotti ke Vicente Calderon nanti akan seperti pembalasan dendam. Musim lalu, Bayern Muenchen gagal melangkah ke final setelah disingkirkan Atleti di semifinal karena kalah agresivitas gol tandang (agregat 2-2).
"Mereka [Atleti] hanya kehilangan detil kecil di masa lalu, sementara kami akan mencoba menjadikan laga tersebut sebagai titik balik. Jelas, tujuan kami menjuarai Liga Champions. Saya menargetkan kemenanga karena saya belum pernah meraih kemenangan di Calderon baik itu bersama Chelsea atau Real Madrid. Bayern pun sudah tahu seberapa hebat Atletico karena mereka menyingirkan kami musim lalu. Kami tidak akan lupa," tutur Ancelotti.
Sementara itu, di akhir wawancara, Ancelotti mengakui bahwa keinginannya mengalahkan Atletico karena dirinya telah menjadi bagian Real Madrid. Bisa dibilang, selain karena sejarah yang buruk di Calderon, ia akan ke Vicente Calderon sebagai seorang Madridista.
"Saya bersyukur atas apa yang saya raih. La Decima (trofi ke-10 Liga Champions Real Madrid) merupakan memori terbaik dalam karier saya, sama seperti medali Liga Champions pertama saya bersama AC Milan. Keduanya memiliki nilai yang sama. Saya memiliki hubungan khusus dengan Real Madrid, sama seperti yang saya berikan untuk AC Milan. Saya juga seorang Madridista," tutup Ancelotti.
Komentar