Ralf Rangnick Ramaikan Bursa Pengganti Sam Allardyce

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ralf Rangnick Ramaikan Bursa Pengganti Sam Allardyce

Usai kasus yang menimpa Sam Allardyce, Inggris pun mulai kembali mencari manajer baru untuk timnas mereka. Dari sekian nama yang ada, nama Ralf Rangnick muncul sebagai opsi pilihan dari Football Association (FA) untuk melatih timnas Inggris menggantikan Big Sam. Hal ini cukup mengejutkan karena ia sebelumnya tak masuk dalam nama-nama kandidat pelatih timnas Inggris.

Sebetulnya FA sudah pernah berbicara dengan Rangnick tentang kemungkinannya melatih The Three Lions setelah pemecatan Roy Hodgson selepas Piala Eropa 2016 silam. Namun, FA yang ketika itu lebih memilih pelatih yang berkebangsaan Inggris, memilih nama Sam Allardyce yang sudah menjalani pertandingan debutnya bersama timnas Inggris saat menghadapi Slovakia pada kualifikasi Piala Dunia 2018 silam.

Untuk sementara, timnas Inggris ditangani oleh Gareth Southgate, yang berperan sebagai caretaker timnas dalam pertandingan melawan Malta, Slovenia, Skotlandia, dan Spanyol. Tapi, Southgate pun secara tersirat menyatakan keinginannya untuk menangani timnas dalam jangka panjang.

"Saya bangga sudah pernah bermain lebih dari 50 kali untuk negara saya dan memakai ban kapten. Maka, melatih Inggris akan menjadi tanggung jawab sekaligus kehormatan yang begitu besar bagi saya. Situasi yang sulit sekarang sedang menimpa tim, kehilangan dua pelatih senior (Hodgson dan Allardyce) yang begitu baik. Semoga mereka sukses di masa depan kelak," ujar Southgate seperti dilansir Daily Telegraph.

Rangnick pun tampaknya akan menghadapi kesulitan untuk mengisi posisi sebagai pelatih timnas Inggris. Selain karena keinginan Southgate untuk melatih secara permanen, orang yang kini menjadi direktur olahraga RB Leipzig itu pun tidak terlalu dikenal oleh orang-orang Inggris. Karier kepelatihannya yang banyak dihabiskan di Jerman (terakhir melatih Schalke pada 2011) membuat ia hanya dikenal oleh segelintir orang-orang Inggris.

Tapi, ia mencatatkan prestasi yang cukup mentereng di Jerman, seperti meraih UEFA Intertoto Cup pada 2000 bersama VfB Stuttgart. Ia juga pernah mengantar Schalke meraih DFB Pokal dan Piala Super Jerman pada 2011 silam. Rangnick terkenal dengan gaya bermain timnya yang bermain dengan garis pertahanan tinggi, plus pressing yang kuat. Ia juga lebih suka permainan umpan-umpan pendek, sesuatu yang mungkin dapat mengubah gaya permainan Inggris.

Kebiasaannya yang dapat mengorbitkan dan menggunakan pemain muda secara maksimal (sekarang masih sering ia lakukan di RB Leipzig) dapat juga menjadi nilai plus bagi regenerasi di tubuh timnas Inggris, selain tentunya Rangnick juga fasih berbicara bahasa Inggris yang tentunya menjadi nilai plus tersendiri baginya.

Banyak nilai positif yang bisa Rangnick berikan untuk The Three Lions, meski pada akhirnya keputusan tetap berada di tangan FA.

Komentar