Karier Nolito melanjak cepat dalam dua musim terakhir. Penampilan apik yang ia buat bersama Celta Vigo musim lalu tidak hanya membawanya berangkat ke Prancis untuk membela tim nasional Spanyol pada Piala Eropa 2016, tapi juga membuatnya hijrah ke salah satu kesebelasan besar saat ini, Manchester City.
Semua pencapaiannya saat ini pun ia akui buah dari kerja keras di masa kecilnya. Nolito, yang besar di Cadiz, mengakui bahwa ia memiliki masa muda yang tak terlalu menyenangkan dibandingkan anak seusianya kala itu.
“Saya sudah bekerja di toko daging ketika masih berusia 15 tahun. Saat itu saya bertugas untuk menjual daging siap makan dan membersihkannya ketika toko akan tutup. Hal tersebut membuat saya hanya bisa bermain sepakbola sore hari,” ujar Nolito dilansir oleh Daily Mail.
Pengalaman masa kecil Nolito yang kurang mengenakkan langsung berubah ketika ia dipinang oleh Barcelona B di tahun 2008. Nolito yang kala itu berusia 22 tahun langsung menjadi pilihan utama Barcelona B yang saat itu diasuh oleh pelatih Blaugrana saat ini, Luis Enrique.
Ia pun mengakui bahwa Luis Enrique adalah sosok yang berperan besar atas karier-nya saat ini. Bukan hanya soal pemahaman taktik, tapi juga perubahan fisik. “Saya selalu ditugaskan oleh Luis Enrique untuk membawa beban beberapa pon lebih berat ketimbang pemain lain.”
“Luis Enrique melakukan itu untuk membuat berat badan saya berkurang. Meski awalnya saya tidak yakin namun ia tetap meminta saya melakukannya dan hasilnya bisa dilihat seperti saat ini.”
“Apa yang Anda lihat saat ini adalah hasil latihan yang diberikan oleh Enrique. Sejak saat itu, saya merasakan ada perubahan besar di diri saya. Oleh karena itu saya menganggap dia sebagai sosok penting di dalam perjalanan karier saya.”
Keputusan Nolito pindah ke Inggris pada akhirnya membuat ia tidak lagi memiliki waktu untuk bertemu kembali dengan Luis Enrique.
“Dia membuat saya benar-benar berbeda ketimbang sebelumnya. Dia membuat saya melihat sepakbola dengan perspektif yang berbeda. Saya pun akhirnya berkesempatan untuk terus bekerja bersamanya hingga di Celta (sebelum ia pindah ke Barcelona). Dia adalah salah satu orang di sepakbola yang saya cintai”
Setelah dua bulan dipisahkan oleh kompetisi domestik, kali ini Nolito berkesempatan untuk kembali bertemu Barcelona, dalam pertandingan ketiga Liga Champions, Kamis (20/10) dini hari WIB.
Pertemuan ini pun akan seperti ajang bertemunya murid dan guru. Nah, pertanyaannya, akankah Nolito memberikan hadiah yang “spesial” bagi orang yang membesarkan namanya?
Komentar