Gonzalo Higuain menjadi ancaman bagi siapapun lawan Napoli di Serie A Italia musim 2015/16 lalu. Tampil dalam 35 partai bersama Partenopei, eks penyerang Real Madrid ini mampu membukukan 36 gol yang sekaligus membuatnya menjadi penyerang tersubur di kompetisi teratas Italia tersebut.
Namun, meski mampu membukukan 36 gol di musim lalu, Higuain nyatanya belum dianggap begitu sempurna, setidaknya ketika menghadapi AC Milan. Pasalnya, dalam dua pertemuan melawan Milan di musim lalu, Higuain tidak mampu mencetak gol. Dua laga melawan Milan, gol-gol Napoli dicetak Allan Marques, Lorenzo Insigne (tiga gol), dan bunuh diri Rodrigo Ely.
Salah satu yang membuat Higuain kesulitan mencetak gol ke gawang Milan adalah keberadaan kiper muda, Gianluigi Donnarumma. Ketika kiper senior macam Gianluigi Buffon dan Samir Handanovic kebobolan saat bertemu dengannya, ia tidak mampu melakukan hal yang sama terhadap Donnarumma.
Laga Juventus melawan AC Milan, Minggu (22/10) dini hari WIB, akan menjadi pembuktian. Apakah Higuain benar-benar striker terbaik saat ini di Italia atau malah sebaliknya. Jelang pertandingan, ia berharap dapat mencetak gol ke gawang kiper berusia 17 tahun tersebut.
“Kami bertemu dua kali tahun lalu dan saya tidak mampu mengalahkannya. Di laga kali ini saya berharap bisa mencetak gol ke gawangnya meski saya belum tahu bagaimana caranya. Yang jelas, saya akan berusaha mencetak gol dan membawa Juventus memenangkan pertandingan ini,” ujar pemain yang dijuluki El Pipita ini kepada Juventus TV.
Komentar Higuain rupanya didengar oleh Donnarumma. Jelang pekan ke delapan, ia berkata di akun twitter Milan: “Saya berharap keinginanmu tidak akan terjadi. Sebab, kami ingin menyajikan pertandingan yang menarik bagi para penonton yang akan datang ke sini."
Harapan Higuain untuk mencetak gol ke gawang Donnarumma sendiri tampaknya bisa terwujud. Meski dalam dua laga terakhir Higuain tidak mencetak gol, namun sejauh ini ia sudah mengemas enam gol dan membuatnya menjadi penyerang tersubur Juventus sejauh ini.
Kondisi tersebut dipermudah dengan lubang di lini belakang Milan. Penampilan gemilang yang ditunjukkan oleh Donnarumma akan sia-sia melihat lini belakang mereka saat ini. Sebab, dalam delapan partai yang sudah dijalani, Rossoneri sudah kebobolan 11 gol dan menjadi yang paling banyak ketimbang tim yang saat ini berada di zona Eropa.
Komentar