Mauro Icardi sedang dirundung masalah dengan suporter Internazionale Milan. Kendati demikian, ia adalah salah satu jebolan akademi sepakbola Barcelona bernama La Masia. Dan tidak bisa dimungkiri jika Icardi adalah salah satu penyerang jebolan La Masia yang berkarier di klub besar di luar Barcelona.
Maka bukan tanpa alasan jika La Masia dianggap sebagai akademi sepakbola terbaik di dunia. Nama-nama tersebut pun belum termasuk dengan Cesc Fabregas, Josep "Pep" Guardiola, Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez dan masih banyak lagi.
Kendati demikian, alumni La Masia sendiri mendapatkan beberapa kritikan akhir-akhir ini. Bisa dibilang penjelasan tentang Icardi adalah salah satu kritikan tersebut, sebab ia besar bersama kesebelasan lain. Apalagi dengan Thiago Alcantara yang semakin kentara karena justru gemilang bersama Bayern Munich.
Kritik-kritik datang karena beranggapan berkurangnya jebolan La Masia di skuat senior Barcelona. Lihat saja perbandingan skuat Barcelona menjuarai Liga Champions 2009 dan 2011, dengan menjuarai Liga Champions 2015. Ketika menjuarai Liga Champions 2009 dan 2011, terdapat tujuh pemain asal La Masia di skuat utama Barcelona. Sementara tujuh pemain bekas La Masia hanya terdapat lima saja ketika menjuarai Liga Champions 2015.
Gejala itu sudah terasa sebelum Barcelona terkena embargo transfer pada 2014 lalu. Mereka lebih memilih menghabiskan uang sekitar 168 juta euro untuk belanja pemain ketimbang memakai jebolan La Masia. Justru para pemain jebolan La Masia malah dipinjamkan ke kesebelasan-kesebelasan lain. Kecenderungan seperti itu pun terjadi walau embargo transfer sudah berakhir.
Pada bursa transfer musim panas lalu pun Marc Bartra dijual ke klub lain. Sementara Andre Gomes, Jasper Cillesen, Lucas Digne dan Samuel Umtiti tiba-tiba datang dengan harga yang mahal. Hanya Sergi Samper yang dipromosikan ke skuat senior dari Barcelona B, kemudian dipinjamkan ke Granada. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah La Masia sedang diabaikan untuk menjadi pemain utama Barcelona?
Ketika disinggung mengenai pentingnya La Masia bagi Barcelona, Josep Bartomeu, selaku Presiden Barcelona, memberikan jawabannya baru-baru in. Ia menjelaskan mengapa lebih memilih membeli pemain baru dan melepaskan jebolan La Masia ke klub lain.
"Sulit untuk tim muda kami datang langsung ke tim pertama. Itulah mengapa kami memiliki filosofi baru dalam dua tahun terakhir, bahwa pemain-pemain muda pertama-tama pergi ke klub lain. Mereka bisa bermain sebanyak mungkin pada tim itu. Mereka akan mendapatkan beberapa pengalaman dan kembali ke tim kami," jelasnya seperti dikutip dari Outside of the Boot.
Jawabannya itu menggambarkan jika Bartomeu sedikit mengubah filosofi La Masia. Ia justru menyajikan proyek baru kepada akademi Barcelona tersebut. Caranya yaitu dengan menambah anggaran sebesar 3,3 juta euro untuk proyek bernama La Masia 360. Dana itu dikeluarkan untuk layanan baru dengan penambahan 16 tutor, dua psikolog dan lima asisten pengajar yang memberikan dukungan tambahan bagi anak-anak.
Para pekerja tambahan itu dituntut meningkatkan panduan tentang gizi, istirahat, kesehatan dan media sosial, para pemain La Masia. Fasilitas pun tidak luput dari perhatian, seperti penambahan layanan taksi dan kualitas masakan untuk tim. Selain itu anggaran bakal dialokasikan untuk pendidikan ke luar La Masia selama satu minggu.
Alberto Soler, Direktur Klub Barcelona, percaya proyek baru ini akan semakin mengembangkan pemain dan pelatih di La Masia, "Ini bukan sesuatu yang akan Anda lihat di Chelsea, Manchester United, Paris Saint Germain atau Real Madrid."
Baginya yang paling penting adalah ide La Masia 360 ini menjadi rebranding kepada FIFA yang sempat mengembargo transfer Barcelona selama satu tahun karena melanggar aturan pemain di usia muda.
"Kami berada di dalam perjanjian yang telah dijelaskan ke FIFA, bahwa larangan mereka berakhir mempengaruhi pemain muda itu sendiri. Kami bermaksud untuk mempresentasikan proyek ini ke FIFA. Ini tidak berarti mereka akan memperhatikannya, tapi itu menunjukan bahwa dalam hal menjaga dan melindungi olahragawan muda kami terus menjadi contoh," tambah Soler.
Sumber lain: ESPN FC, Marca.
Komentar