Kongres PSSI sudah usai. Edy Rahmayadi terpilih sebagai ketua umum baru PSSI, bersama Joko Driyono dan Iwan Budianto sebagai wakilnya. Meski sudah selesai, namun masih saja ada yang mengganjal, terutama bagi para Bonek, pendukung dari Persebaya Surabaya.
Pada 3 Agustus 2016 silam, Komite Eksekutif PSSI, Tonny Apriliani, yang juga disaksikan oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI, Gatot Dewa Broto, berjanji untuk membahas mengenai pemulihan status Persebaya yang mendapat hukuman sejak 2013 silam agar dapat kembali berkompetisi di liga sepakbola Indonesia.
Janji tersebut disertai dengan kemenangan gugatan PT. Persebaya Indonesia atas PT. Mitra Muda Inti Berlian pada Junia 2016 silam terkait penamaan Persebaya. Hal ini sempat membuat para Bonek berbahagia, karena setidaknya mereka dapat melihat kembali Persebaya beraksi.
Tapi apa daya, dalam kongres yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Ancol, 10 November 2016, pembahasan mengenai pemulihan status Persebaya, juga klub lain seperti Arema Indonesia dan Persibo Bojonegoro, ditolak oleh para voters. Bahkan, perwakilan dari Persebaya, Kardi Suwito pun rela harus keluar dari ruang kongres karena pembahasan yang rencananya akan masuk agenda nomor tujuh tersebut dibatalkan oleh PSSI.
Bonek kecewa. Mereka yang datang ke Jakarta harus pulang dengan tangan hampa. Di Surabaya, kekecewaan Bonek pun dilampiaskan dengan aksi penutupan jalan dan aksi membakar spanduk bekas di Jalan Gubernur Suryo.
Baca Juga: Hasil Kongres PSSI . . . Mari Mengernyitkan Dahi
Para petinggi pun bukannya tidak tahu akan hal ini. Seperti dilansir Detik, ketum PSSI yang baru, Edy Rahmayadi, berjanji untuk segera membahas tentang pemulihan status Persebaya beserta klub-klub terhukum lainnya selambat-lambatnya pada 1 Januari 2017 mendatang. Tony Apriliani, orang yang berjanji untuk memulihkan status Persebaya, juga menyayangkan tindakan dari para voters ketika kongres.
"Tanggal 1 Januari paling lambat masalah itu harus diselesaikan. Kalau tidak, pembinaan tidak akan berjalan," ujar Edy di Hotel Mercure, Ancol.
"Tadi kita sudah mengagendakan akan melakukan pemutihan terhadap klub, orang, dan lembaga yang mendapatkan sanksi. Tapi faktanya, saat kita mau menetapkan beberapa klub, termasuk 44 klub baru, ada lima klub Papua yang baru, mereka sakit hati. Bagaimana PSSI mau besar kalau teman-teman seperti ini, tidak mengakomodir," ujarnya.
Melihat ada ketidakadilan yang menimpa Persebaya, dukungan pun banyak mengalir kepada Bonek. Lewat cuitan di akun-akun Twitter para pendukung klub di Indonesia, mereka menyerukan semangat agar para Bonek tetap berjuang demi pemulihan status Persebaya agar dapat berkompetisi di sepakbola Indonesia.
Berikut dukungan dari para pendukung klub se-Indonesia untuk Persebaya
https://twitter.com/Persitara79Fans/status/797497262205063168
https://twitter.com/2b42c91817a54bd/status/797486172050046977
https://twitter.com/Maczman_Ori/status/797425957913006081
https://twitter.com/donydwiyanto/status/797480584280838144
https://twitter.com/UGCS_1999/status/797445522831216640
https://twitter.com/BCSxPSS_1976/status/797301089728987136
https://twitter.com/KConk1Dhere/status/797096822057488384
https://twitter.com/pepez_viking/status/797445137651539968
https://twitter.com/kewerkewer1923/status/797626953184329728
https://twitter.com/Isantichandra90/status/797735257562722304
Komentar