Kecelakaan pesawat yang menimpa kesebelasan asal Brasil, Chapecoense, yang hendak menjalani laga final leg pertama Copa Sudamericana di Kolombia menghadapi Atletico Nacional menyisakan duka yang begitu mendalam dari seluruh dunia. Berbagai pertolongan dan simpati pun dilayangkan dari seluruh penjuru dunia.
Sejumlah kesebelasan Eropa yang menjalani laga akhir pekan ini pun sempat melakukan moment of silence sebelum laga digelar. Di Piala AFF 2016, laga antara Indonesia menghadapi Vietnam pun turut dilakukan mengheningkan cipta jelang laga dimulai.
Kecelakaan yang dialami Chapecoense juga membuat calon lawannya di final, Atletico Nacional, sangat terpukul. Bahkan Nacional menyarankan agar gelar juara Copa Sudamericana tahun ini diberikan pada kesebelasan yang baru promosi ke Serie A Brasil pada 2014 tersebut.
Ternyata hal ini diamini oleh CONMEBOL. Rencananya, Chapecoense akan mendapatkan gelar juara pada laga yang urung digelar tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh Presiden sementara Chapecoense, Ivan Tozzo, pada upacara pemakaman korban kecelakaan pesawat yang membawa jurnalis, pemain dan staf pelatih Chapecoense.
"CONMEBOL mengumumkan bahwa mereka akan menganugerahkan Chapecoense sebagai juara Copa Sudamericana," ujar Tozzo pada TV Globo. "Sebagai tambahannya, klub akan mendapatkan hadiah juara sebesar dua juta dollar. Semuanya sudah dikonfirmasi. Tapi saya tidak tahu apakah akan ada upacara pemberian trofi atau tidak."
Saat acara pemakaman, hujan turun cukup deras membasahi peti mati yang dibungkus warna putih dan hijau warna Chapecoense. Peti mati sendiri disempatkan menyambangi markas Chapecoense, Arena Conda. Seragam para pemain yang menjadi korban kecelakaan itu pun menjadi pemandangan yang cukup menyesakkan 20 ribu orang yang menghadiri pemakaman tersebut, melebihi kapasitas stadion yang hanya 19 ribu penonton.
Dalam upacara pemakaman itu juga hadir Alejandro Dominguez (Ketua Umum CONMEBOL), Tite (pelatih timnas Brasil), Michel Temer (Presiden Brasil), dan Gianni Infantino (Presiden FIFA). Selain mereka, legenda Barcelona, Carles Puyol, turut menghadiri upacara pemakaman ini.
https://twitter.com/alejandrogr954/status/805201117483307008
"Kami mendapatkan dukungan dari semua federasi; CBF, CONMEBOL, FIFA, dan khususnya semua orang di Chapeco. Sekarang, kami akan memulai kembali membangun tim ini. Orang-orang menginginkan sepakbola, orang-orang mencintai sepakbola di Chapeco," sambung Tozzo.
"Oleh karena itu, kami harus tetap melanjutkan perjuangan ini. Kami akan berbicara dan melakukannya dengan baik, seperti debu yang menguap, kami akan kembali membangun kembali tim ini tahun depan," tutupnya.
foto: foxnews.com
Komentar