Sudah berapa kali Marouane Fellaini menjadi pesakitan di Manchester United. Kelakuan sikut-menyikutnya sempat menjadi topik yang hangat diperbincangkan pada musim 2015/2016. Meski sempat mereda dan ia sempat tampil baik kembali pada awal musim 2016/2017, ia kembali menjadi pesakitan. Kali ini ia melakukannya dalam laga melawan Everton yang notabene mantan timnya, Minggu (4/12/2016) malam.
Dalam laga tersebut, ia dimasukkan oleh Jose Mourinho pada menit ke-85, menggantikan Henrikh Mkhitaryan. Keputusan ini pun langsung menjadi buah bibir para wartawan yang menyaksikan pertandingan tersebut. Bahkan, salah satu wartawan dari Manchester Evening News sempat menanyakan langsung kepada Mou perihal keputusannya memasukkan Fellaini di menit-menit akhir setelah pertandingan berakhir. Begini jawaban Mou.
"Saya kira jawabannya sudah jelas, dan jujur saya tidak mengerti arti pertanyaan Anda ini. Everton sekarang berbeda dengan Everton yang biasa saya hadapi dalam beberapa tahun ke belakang. Mereka menjadi lebih direct. Penjaga gawang mereka, Ashley Williams, dan (Ramiro) Funes Mori, bermain lebih direct. Semua serba direct di sana sekarang," ujar Mou.
"Ketika sebuah tim kalah dan bermain lebih direct, saya membutuhkan pemain yang dapat membantu lini pertahanan dengan kemampuan fisik dan keberaniannya berduel dengan pemain lawan. Saya melihat kemampuan itu dalam diri Marouane Fellaini," tambahnya.
Tapi mungkin Mou akan sedikit menyesali keputusannya. Hanya tiga menit berselang dari saat dimasukkannya Fellaini, pemain timnas Belgia ini malah melakukan hal yang kelewat ceroboh. Ketika Idrissa Gueye, pemain Everton, sedang melakukan manuver di dalam kotak penalti United, ia melanggar Gueye dengan menjegalnya secara sengaja.
Selanjutnya The Toffees pun mendapatkan hadiah penalti. Leighton Baines dapat mengeksekusi tendangan tersebut dengan baik dan akhirnya Everton mampu menyamakan kedudukan. Fellaini tidak mampu berbuat apa-apa dan kembali menjadi pesakitan untuk klub Manchester United. Ia menjadi pesakitan di tempat yang pernah membesarkan namanya, Goodison Park.
Leon Osman, pemain Everton yang pernah satu tim dengan Fellaini, mengaku tidak heran dengan tindakan yang dilakukan pemain berambut kribo tersebut. Saat ia masih berseragam Everton, ia memang cukup akrab dengan tindakan-tindakan ceroboh yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.
"Ia (Fellaini) selalu seperti itu. Ketika masih berseragam Everton, ia memang kerap melakukan tindakan yang tidak perlu. Ketika latihan, ia kerap menekel dan juga melakukan jegalan secara sengaja ketika Anda beradu ataupun melakukan kontak fisik dengannya," ujar Osman seperti dilansir Sky Sports.
"Ketika ia bermain untuk tim Anda, saya yakin Anda ingin menempatkannya jauh dari kotak penalti, dan membiarkan ia berada di kotak penalti lawan untuk menimbulkan kekacauan di sana. Itu pun jika ia sedang bermain bagus," tambahnya.
Sedangkan Gary Neville, pandit yang juga pernah menjadi asisten pelatih timnas Inggris, berujar bahwa apa yang dilakukan Fellaini ini adalah tindakan yang bodoh.
"Ia adalah pemain yang berpengalaman, pernah bermain lama di sini (Goodison Park) dan mengenal dengan baik atmosfernya. Sungguh tindakan bodoh yang sudah ia lakukan, dan itu menjadi momen yang menyesakkan, baik itu untuk dirinya sendiri dan untuk tim," ujar Neville.
Sekali lagi, selain sikut-menyikut, tindakan bodohnya membuat Fellaini menjadi pesakitan.
foto: @Squawka
Komentar