Melepas Sanchez, Melepas Sosok Seorang Pemimpin

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Melepas Sanchez, Melepas Sosok Seorang Pemimpin

Ketidakpastian sedang menaungi nasib Alexis Sanchez di Arsenal sekarang. Pengakuannya tentang kehidupan di London yang membuatnya tidak betah membuat banyak orang berspekulasi tentang masa depannya di Emirates. Namun, di balik segala ketidakpastian itu, manajer Arsenal, Arsene Wenger, malah memuji Sanchez.

Sanchez pernah mengungkapkan bahwa ia merasa stress hidup di London. London yang merupakan kota besar, dengan segala keriuhan serta keramaiannya, ternyata membuat Sanchez merasa tidak kerasan. Oleh karena itu ia lebih sering banyak menghabiskan waktu di rumahnya.

"London bisa membuat Anda menjadi stres karena London adalah kota yang besar dan padat penduduknya. Apalagi saya berprofesi sebagai seorang pesepakbola. Profesi ini benar-benar menyita waktu dan tenaga sehingga ketika saya memiliki waktu bersantai di rumah, akan saya gunakan dengan sebaik-baiknya," ujar Sanchez seperti dikutip Arsenal Magazine.

Meski Sanchez sempat mengutarakan bahwa ia tidak betah, suara lain justru dikemukakan oleh sang manajer, Arsene Wenger. Baru-baru ini, dalam wawancaranya bersama ESPN FC, Wenger mengungkapkan pentingnya sosok Sanchez di dalam timnya. Ia mengungkapkan bahwa sosok Sanchez sudah seperti seorang pemimpin di Arsenal.

"Ia (Sanchez) adalah pemimpin kami di lapangan. Keberaniannya dalam menghadapi siapapun, menjadikannya sebagai pemimpin tim, pemimpin tim Arsenal," ujar Wenger.

Sanchez memang sudah menunjukkan tanda-tanda kepemimpinannya, terutama untuk musim 2016/2017. Kepemimpinan Sanchez ini muncul dalam bentuk rasa kesalnya ketika ia merasa bahwa The Gunners bermain buruk. Contohnya ketika Arsenal bermain imbang 2-2 melawan Tottenham Hotspur.

Walau pemain timnas Chile ini sukses mencetak gol penyama kedudukan, Sanchez marah dengan menendang bola sekencang-kencangnya saat pertandingan selesai karena ia merasa bahwa ada yang salah di tubuh Arsenal. Ungkapan kekesalan yang sama pun muncul kembali ketika Arsenal dikalahkan oleh Manchester City dengan skor 2-1 di Stadion Etihad.

Apa yang Sanchez lakukan ini menunjukkan bahwa Sanchez adalah pemain yang lebih vokal daripada pemain lain, termasuk Mesut Özil sekalipun. Hal ini membuat para pemain lain secara tidak langsung terdorong untuk meningkatkan kualitas permainan. Karena karakternya ini, Sanchez kerap disama-samakan dengan Patrick Vieira dan Emmanuel Petit ketika masa jaya Arsenal. Karakter mereka yang sama dan tidak menerima kekalahan begitu saja membuat Arsenal menjadi tim kuat kala itu

"Meski ia bertubuh kecil, Sanchez adalah pemain yang sangat berani. Permainannya yang dinamis serta keinginannya yang kuat untuk menang menunjukkan karakter yang ia miliki. Karakter seorang pemenang, seperti halnya Petit dan Vieira dahulu," ujar Wenger.

Dengan kondisi sekarang di Arsenal, Sanchez telah membuat dirinya sendiri menjadi pemain yang cukup penting di Arsenal. Fokusnya untuk membawa Arsenal menjadi juara dan meraih kemenangan secara tidak langsung telah memaksimalkan talenta yang ia miliki sekaligus menjadikannya sosok pemimpin di Arsenal sekarang.

Hal ini berbeda dengan ketika ia di Barcelona, saat Sanchez harus menyesuaikan diri dengan Lionel Messi dan Neymar. Di Arsenal, ia menjadi seseorang yang mendorong timnya untuk maju, mirip seperti penampilannya di Udinese maupun timnas Chile.

Oleh karena itu, jika Arsenal sekarang sampai menjual Sanchez, maka itu adalah sebuah bentuk penyia-nyiaan terhadap sebuah bakat yang sedang berada di dalam puncak penampilannya. Selain itu Arsenal pun akan kehilangan sosok pemimpin yang menarik tim untuk maju, dan jika sudah kehilangan sosok pemimpin, maka gelar juara bukan tidak mungkin akan kembali menjauh dari genggaman Arsenal.

Sumber lain: ESPN FC

foto: @Arsenal

Komentar