Surat Perpisahan Obi Mikel kepada Chelsea

Berita

by Redaksi 27

Redaksi 27

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Surat Perpisahan Obi Mikel kepada Chelsea

Kesebelasan Tiongkok kembali lagi merekrut pemain yang bermain di kesebelasan besar Eropa. John Obi Mikel menjadi nama selanjutnya yang hijrah dari liga besar Eropa ke Tiongkok. Mikel direkrut oleh Tianjin TEDA dari Chelsea pada jendela transfer musim dingin 2017. Ia mengikuti jejak mantan rekannya, Oscar yang sudah terlebih dahulu hijrah ke Tiongkok.

Rincian transfer Mikel ke Tianjin TEDA tidak diumumkan ke publik. Namun berdasarkan kabar yang beredar menyebutkan Mikel direkrut dengan gratis. Ia dikabarkan akan mendapatkan gaji sebesar 140 ribu paun per pekan di Tianjin TEDA.

Pada musim 2016/2017 ini, Mikel belum pernah sekalipun dimainkan pertandingan kompetitif oleh manajer Chelsea, Antonio Conte. Conte lebih suka memainkan Nemanja Matic, N’Golo Kante dan Cesc Fabregas pada posisi yang ditempati oleh Mikel.

Selama 10 tahun berseragam Chelsea, Mikel telah tampil 374 pertandingan dan meraih 11 gelar juara. Dengan rincian dua gelar juara Liga Primer Inggris, empat gelar juara Piala FA, dua gelar juara Piala Liga, satu gelar juara Community Shield, satu gelar juara Liga Champions dan dan satu gelar juara Liga Eropa.

Mengenai kepindahannya ini, Mikel mengonfirmasikan hal tersebut dengan menulis surat untuk Chelsea di akun twtiiternya. Berikut isi surat Mikel tersebut.

Untuk Keluargaku Chelsea

Setelah sepuluh tahun, 374 pertandingan dan sebelas tropi, ini adalah waktu bagiku untuk mengucapkan selamat tinggal.

Dari mana aku memulainya? Saya bergabung dengan Chelsea sebagai pemuda berusia 19 tahun dari Liga Primer Norwegia, membuat debut di Community Shiled. Aku mengucapkan selamat tinggal sebagai seorang juara inggris, seorang juara Eropa dan bangga sebagai kapten dari tim nasionalku.

Untuk bermain di Liga Primer, liga terbaik di dunia, adalah ambisi setiap pemain profesional. Tapi bermain untuk Chelsea, untuk menjadi bagian dari keluarga Chelsea. Untuk bekerja dengan beberapa manajer dan pemain terbaik di dunia, benar-benar suatu kehormatan.

Setiap penghargaan yang aku dapatkan selama waktu aku di Chelsea memiliki memori spesial : gol pertamaku, melawan Macclesfield in 2007 (meskipun hanya ada lima lagi setelah itu!). rasa penasaran itu berakhir pada musim 2010 – mengamankan gelar pada hari terakhir, mencetak rekor 103 gol pada preosesnya, dan memenangkan Piala FA seminggu kemudian. Didier mencetak gol kemenangan di babak tambahan melawan Manchester United pada Final Piala FA 2007. Mengalahkan dua dari rival terbesar kami di London pada Final Piala Liga. Memenangkan Liga Eropa, di Amsterdam, dengan gol melalui tendangan terakhir pada pertandingan itu.

Kemudian di Munich, kami begitu putus asa untuk menebus kekecewaan dari Final 2008, tapi tertinggal ketika tersisa dua menit lagi, melawan Bayern, di stadionnya sendiri, itu terlihat seperti sekali lagi keberuntungan telah melawan kami. Tapi malam itu, dengan singa di dada kami dan para pendukung di belakang kami, kami berjuang. Sampai gol Didier tercipta, sisanya adalah sejarah, dan sampai saat ini kami masih bangga sebagai satu-satunya tim London dengan Piala Eropa.

Semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan klub yang luar biasa. Untuk tuan Abramovich, staf klub, para pelatih, para fisioterapi, dan untuk para manajer yang pernah melatihku di Chelsea, aku ingin mengucapkan terima kasih.

Tapi ucapan terima kasih terbesarku haruslah kepada para pendukung Chelsea. Kalian membawa kami masuk ke dalam keluarga Chelsea, kalian menyanyikan namaku, dan kalian selalu berada di setiap langkah kami. Terima kasih atas dukungan kalian, pada malam seperti di Munich, kalian membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Seperti yang kita tahu, Aku tidak memiliki peran banyak musim ini seperti yang aku sukai, dan di usia 29 tahun aku masih mempunyai beberapa tahun untuk pertandingan di depanku. Dengan ini yang ada di pikiranku, aku merasa sekaranglah waktunya untuk mencari tantangan baru. Aku senang bergabung dengan Tianjin TEDA FC di Tiongkok, pada saat bersamaan Liga Super Tiongkok benar-benar sedang menanjak, dan aku melihat ke depan untuk membantu Tianjin TEDA FC melanjutkan perkembangannya baik di dalam maupun di luar lapangan dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk semua orang di Chelsea – selamat tinggal, dan terima kasih. Kalian akan selalu menjadi bagian dari cerita diriku, dan aku berharap semoga kalian beruntung. Aku tidak akan lebih senang untuk mengucapkan selamat tinggal dengan klub yang berada di tempat seharusnya – pemuncak Liga.

Keep The Blue Flag Flying High!

Mikel John Obi

Baca juga : Carlos Tevez, Pemain dengan Gaji Termahal di Dunia yang Menjilat Ludahnya Sendiri

foto : mirror.co.uk

Komentar