Ketika berusia 22 tahun, Geoffrey Kondogbia ditransfer Internazionale Milan dari AS Monaco seharga 30 juta euro. Uang sebanyak itu dipertanyakan karena dianggap terlalu mahal bagi pemain muda. Bahkan ia menjadi pemain termahal Inter ketiga sepanjang sejarah setelah Christian Vieri dan Hernan Crespo.
Argumen itu menjadi kenyataan karena Kondogbia justru kesulitan beradaptasi di Serie-A. Bahkan pada awal musim ini pun ia sempat disingkirkan dari skuat utama ketika masih dilatih Frank de Boer. Kondogbia pun dikritik De Boer karena tidak mengikuti instruksinya ketika ditahan imbang Bologna dengan skor 1-1 pada 25 September 2016.
Kala itu Kondogbia dinilai De Boer tidak mengikuti intruksinya agar tidak terlalu banyak menggiring bola. Padahal, pemain asal Prancis itu diinstruksikan agar bermain dengan aman, hanya menguasai bola dengan satu dan dua sentuhan kemudian dioper kepada rekannya. Karena pengabaiannya itulah Kondogbia dianggap sebagai penyebab kesebelasannya kebobolan ketika laga baru berjalan 14 menit. De Boer yang sudah tidak sabar lagi akhirnya menggantinya pada menit 28. Ketika Kondogbia diganti pun para suporter Inter yang hadir di Stadion Giuseppe Meazza justru memberikan tepuk tangan seolah setuju dengan keputusan De Boer menggantinya di pertengahan babak.
Di sisi lain, para pendukung Inter pun sadar jika kesebelasan pujaannya itu telah menghamburkan uang karena membeli Kondogbia. Permainannya berbeda dengan sewaktu masih membela Monaco. Kondogbia seolah terlalu lambat untuk merusak permainan lawan dan membuat serangan. Apalagi posisi favoritnya sebagai gelandang tengah harus bersaing dengan Ever Banega dan Marcelo Brozovic. Di sektor gelandang serang berhadapan dengan Joao Mario dan jika pun bermain gelandang bertahan harus bersaing dengan Gary Medel. Hasilnya, Kondogbia baru memainkan 11 pertandingan Serie-A 2016/2017.
Selanjutnya ia pun mendapatkan saingan baru atas datangnya Roberto Gagliardini dari Atalanta pada bursa transfer Januari saat ini. Kendati sempat dimainkan berbarengan dengan Gagliardini ketika mengalahkan Chievo, Sabtu (14/1), tidak menutup kemungkinan Kondogbia akan tetap dipinjamkan Inter ke kesebelasan lain. Apalagi agennya, Jonathan Maarek, pernah mengisyaratkan Kondogbia diminati kesebelasan lain walau merasa bahagia bersama Inter.
"Meskipun dalam situasi seperti ini, Geoffrey santai. Tidak ada masalah dan dia bahagia di Inter. Tentu saja Kondogbia merupakan pemain top. Dia memiliki kualitas besar dan sangat muda, jadi jelas dia memiliki banyak klub yang tertarik kepadanya. Dapatkah saya memberikan nama (klub) mereka? Saya hanya akan mengatakan bahwa tidak kekurangan klub yang tertarik kepadanya. Saya tidak tahu apa dinamika klub ini, tapi dia senang di Inter dan ingin melakukannya dengan baik dengan jersey ini," ujar Jonathan Maarek seperti dikutip dari Express.
Beberapa sumber menyebutkan Arsenal dan Chelsea meminatinya. Kemudian muncul ketertarikan dari Olympique Marseille. Peminat pemain bernomor punggung tujuh itu pun semakin bermunculan. Everton, Southampton dan Watford ikut memburunya. Paris Saint-Germain (PSG) siap menyaingi Marseille yang sama-sama berasal dari Prancis. Bahkan ada kesebelasan Tiongkok yang berminat membeli Kondogbia.
Sumber: ESPN FC, The Sun, Tutto Maercato.
Komentar