Langkah Arema FC dan juga Persija Jakarta untuk lolos ke fase selanjutnya terpaksa ditunda hingga laga terakhir penyisihan grup 2 Piala Presiden 2017. Hal ini dikarenakan hasil imbang 1-1 yang diraih kedua tim kala berjumpa di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah sebelumnya sama-sama meraih kemenangan di laga pertama.
Persija menang 1-0 atas PS TNI, sementara Arema menaklukkan Bhayangkara FC dengan skor 2-0. Baik Arema atau pun Persija hanya butuh satu kemenangan untuk lolos, namun fakta berkata sebaliknya di laga yang berlangsung sengit.
Pelatih Arema, Aji Santoso, langsung menurunkan susunan pemain terbaiknya, termasuk Esteban Vizcarra dan Cristian Gonzales sebagai starter. Pemain senior Arema dikombinasikan dengan Ahmad Bustomi, Adam Alis dan Johan Ahmat Farizi.
Sementara Persija besutan Stefano Cugurra Teco langsung memainkan striker asing yang baru bergabung, Jonathan Mariano. Ia diduetkan dengan legenda Persija, Bambang Pamungkas, di lini depan dengan sokongan Pandi Lestaluhu, Sandi Darma Sute, dan Irfandy Zein.
Arema yang mendapat dukungan Aremania pun langsung menekan Persija sejak awal laga. Serangan dilakukan dari kedua sisi sayap, hingga lini tengah yang dimotori Adam Alis dan Ahmad Bustomi. Namun justru Persija yang bermain efektif dan mencetak gol di menit 12. Memanfaatkan celah di lini belakang Arema, Jonathan Mariano menaklukkan Kurnia Meiga dan membawa Persija unggul 1-0.
Ketertinggalan justru melecut Arema untuk lebih meningkatkan intensitas serangan. Ketika permainan terbuka gagal membuahkan gol, situasi bola mati pun menyelamatkan Arema kala gol penyama kedudukan lahir di menit 23. Gonzales membuktikan ketajamannya sebagai striker oportunis kala menanduk bola sepak pojok Bustomi, Andritany Ardhiyasa tak mampu mencegahnya. Skor pun sama kuat 1-1 dan bertahan hingga akhir babak pertama, Arema mendominasi permainan dengan persentase 66 berbanding 34 Persija.
Di babak kedua Aji Santoso memasukkan Felipe Bertoldo dan Dendi Santoso untuk meningkatkan intensitas serangan. Persija pun masih meladeninya dengan permainan solid, menanti momen untuk melakukan serangan balik yang efektif. Bukti dominasi Arema bisa terlihat dengan tingginya garis pertahanan mereka, hingga Arthur Da Rocha lebih sering maju melalui garis tengah.
Lini belakang Persija yang solid plus ketangguhan kiper Andritany kian membuat Arema frustrasi. Alhasil hingga akhir babak kedua skor 1-1 tetap bertahan dan coach Aji mengaku timnya tidak beruntung di laga ini, dengan penguasaan bola dan peluang yang mereka ciptakan.
“Hasil imbang ini tidak membuat kami kecewa, karena kami hanya tidak beruntung saja. Peluang lolos tetap terbuka. Kami akan bermain lebih agresif di laga terakhir,” tutur Aji di konferensi pers pasca laga.
Berbeda dengan Aji, Bambang Pamungkas justru menilai hasil ini sebagai hasil yang adil, " Arema lebih bagus, namun kami juga tampil solid. Ini hasil yang fair dan kami berharap bisa lolos ke fase selanjutnya,” harapnya.
Di laga terakhir Persija akan melawan Bhayangkara di laga hidup mati, karena keduanya sama-sama punya peluang lolos. Bhayangkara menang 2-1 atas PS TNI dan mengubur harapan mereka untuk lolos. Sementara Arema akan melawan PS TNI.
(sf)
Komentar