Cara protes dalam sebuah pertandingan ada banyak macamnya. Namun dengan membiarkan lawan mencetak gol ke gawang sendiri, itu adalah cara yang kelewat ganjil, bahkan terlalu aneh. Hal ini terjadi dalam pertandingan Liga Vietnam yang mempertemukan antara Ho Minh City dengan Long An.
Saat itu, pertandingan sudah masuk menit akhir, tepatnya menit ke-90. Skor menunjukkan angka 2-2, pertandingan antara Ho Chi Minh City dengan Long An masih berstatus imbang. Sepanjang 90 menit tersebut, tidak ada kejadian yang aneh terjadi, sampai akhirnya menit ke-90 mengubah alur pertandingan ini menjadi lebih ganjil.
Pada menit tersebut, Ho Chi Minh City yang bertindak sebagai tuan rumah mendapatkan tendangan penalti setelah salah seorang bek Long An dinilai melakukan pelanggaran terhadap salah seorang penyerang Ho Chi Minh City. Namun hukuman tendangan penalti ini tidak begitu saja diterima oleh para pemain Long An karena mereka menilai sentuhan yang terjadi begitu minim.
Normalnya, jika hal yang sama terjadi di kompetisi Eropa, para pemain akan protes keras, dan wasit menghentikannya dengan mengeluarkan kartu kuning bagi yang protes berlebihan. Entah keputusan wasit benar atau salah, para pemain tahu bahwa keputusan wasit adalah final dan mereka akan melanjutkan pertandingan. Namun Long An memiliki cara sendiri untuk protes dan mengungkapkan kemarahan mereka.
Para pemain Long An memutuskan untuk memboikot pertandingan yang sebenarnya tersisa tinggal tiga menit lagi. Ketika eksekusi tendangan penalti dilakukan pun, penjaga gawang Long An, Minh Nhut Nguyen, memilih untuk tidak bereaksi sama sekali ketika bola ditendang pemain Ho Chi Minh City, bahkan membelakangi bola.
Ternyata bentuk boikot dari Long An bukan itu saja. Setelah sepak mula dilakukan usai gol tercipta untuk Ho Chi Minh City, yang mengubah kedudukan 3-2, para pemain Long An membiarkan lawannya menguasai bola begitu saja. Mereka membiarkan para pemain Ho Chi Minh City membawa bola, dan menambah dua gol lagi sehingga kedudukan akhir menjadi 5-2 untuk kemenangan Ho Chi Minh City.
Perjuangan Long An selama 90 menit menahan skor imbang 2-2 menjadi sirna begitu saja lewat cara protes yang terbilang cukup ganjil ini. Dengan hasil ini, Long An pun tergusur ke papan bawah klasemen Liga Vietnam yang baru berjalan enam pekan ini.
Bentuk protes seperti ini sebenarnya pernah juga terjadi di Indonesia, tepatnya pada gelaran ISL 2009 silam. Ketika itu Persitara yang menjamu Persib di Stadion Surajaya, Lamongan, membiarkan para pemain Persitara mencetak gol sebagai bentuk protes mereka atas kepemimpinan wasit yang dianggap terlalu merugikan Persib.
Uniknya, selisih gol yang terjadi juga sama dengan pertandingan Ho Chi Minh City dan Long An, yaitu tiga gol. Jika Long An kalah 5-2, maka Persib kalah 4-1 dari Persitara ketika itu.
Sumber: ESPN FC, The Sun
(sf)
Komentar