Perampungan akuisisi raksasa Italia, AC Milan oleh Konsorsium Tiongkok yang dalam hal ini diwakili oleh Sino-Europe Sports (SES) kembali mengalami penundaan. Awalnya akuisisi ini direncanakan rampung pada 3 Maret 2017. Namun, kembali ditunda hingga akhir Maret atau awal April 2017.
Penundaan yang tentunya membuat para Milanisti (sebutan untuk suporter Milan) kembali geleng-geleng kepala dan menahan emosi mereka yang pastinya sudah memuncak. Sebab, ini bukan pertama kalinya proses akuisisi mengalami penundaan.
Sebelumnya proses akuisisi Milan ini direncanakan rampung pada pertengahan November 2016. Namun, ternyata harus diundur hingga 13 Desember 2016 yang akhirnya kembali ditunda menjadi 3 Maret 2017. Tetapi, lagi dan lagi, proses akuisisi tersebut harus mengalami penundaan dari 3 Maret 2017 menjadi akhir Maret atau April 2017.
Kabarnya ditundanya proses akuisisi ini disebabkan oleh pihak SES yang masih kekurangan dana untuk merampungkan pembelian Milan. Hal ini dikarenakan telah mundurnya dua investor pada kesepakatan sebelumnya.
Namun, banyak pihak yang menganggap bahwa penundaan proses akuisisi ini hanyalah akal-akalan pemilik Milan saat ini, Silvio Berlusconi. Mantan Perdana Menteri Italia tersebut dianggap tidak ingin melepaskan kesebelasan yang telah dimilikinya selama tiga dekade terakhir. Apalagi jika kita melihat pernyataan terbarunya yang mengisyaratkan bahwa ia bisa saja tidak jadi menjual Milan.
"Uang tiba atau saya mempertahankan klub," kata Berlusconi kepada teman-teman dan orang kepercayaannya, menurut kantor berita Agi seperti dikutip oleh Football-Italia.
Milan memang punya sejarah buruk dengan proses akuisisi. Pada musim 2015/2016 lalu, mereka sempat dikabarkan akan diakuisisi oleh pebisnis asal Thailand, Bee Taechaubol. Namun, setelah mengalami beberapa kali penundaan, proses akuisisi pun urung terjadi.
Hal inilah yang akhirnya menimbulkan trauma di benak para Milanisti. Keyakinan mereka melihat Milan memiliki pemilik baru dengan segudang uang yang bisa digelontorkan bisa saja buyar jika proses akuisisi ini kembali gagal.
Milan memang harus secepatnya menyelesaikan proses akuisisi ini. Jika tidak, mereka akan semakin tertinggal dari beberapa kesebelasan besar lainnya seperti Juventus dan Inter Milan. Juventus memang bisa dikatakan sebagai role model bagi kesebelasan lainnya di Italia tentang urusan manajemen klub. Sebab, untuk saat ini mereka adalah kesebelasan dengan skuat yang cukup mumpuni dan dibarengi dengan kondisi finansial yang juga kuat.
Sementara Inter Milan yang baru diakusisi oleh Suning Grup, walaupun belum sepenuhnya menunjukkan taji pada musim 2016/2017 ini, mereka bisa saja akan bangkit musim depan. Hal ini terlihat dengan mulai masuknya dana segar dari Suning untuk Inter agar bisa membeli beberapa pemain bintang.
Foto: superscommesse.it
Komentar