BOPI yang Sebenarnya Tidak Salah-Salah Amat

Berita

by redaksi

BOPI yang Sebenarnya Tidak Salah-Salah Amat

Memang benar seperti ada ketidaksepahaman antara BOPI dan PT LIB soal KITAS. Tapi pada intinya BOPI memang tidak salah-salah amat dalam hal pengurusan KITAS ini, termasuk dalam masalah KITAS Michael Essien dan Carlton Cole, yang membuat hubungan BOPI dan Persib akhir-akhir ini sedikit memanas.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengungkapkan kekesalannya kepada BOPI. Ia mengatakan bahwa BOPI seperti mempersulit Persib dalam hal administrasi dua pemain asingnya, Essien dan Cole, saat akan mengurusi KITAS. Dilansir dari detikSport, Umuh bahkan menyuarakan agar BOPI dibubarkan saja, karena ia menilai BOPI menghambat kemajuan sepakbola tanah air.

"Kita sedang booming dengan kedatangan Essien dan Cole. Sepakbola bangsa Indonesia terangkat, ini malah dirusak. Padahal PSSI lebih tinggi dari BOPI. Kenapa malah dipersulit? Bubarkan saja BOPI, karena mempermalukan bangsa sendiri," tegas Umuh.

Namun sebenarnya dalam soal pengurusan KITAS ini, BOPI pun bukanlah pihak yang bisa dikatakan sebagai pihak yang bersalah. Sekjen BOPI, Heru Nugroho mengungkapkan bahwa mereka tidak mungkin memperlambat pengajuan KITAS pemain asing di kesebelasan di Indonesia, termasuk Persib. Heru membeberkan bahwa lamanya rekomendasi yang dikeluarkan, khususnya dalam kasus Persib, terjadi karena pihak Persib terhitung terlambat dalam mengajukan surat permohonan rekomendasi untuk BOPI.

"Ngawur kalau dibilang BOPI menghambat KITAS pemain asing Persib. Persib baru ngajukan permohonan hari Kamis malam (13/4/2017), sedangkan Jumatnya (14/4/2017) itu libur nasional (Paskah). Jadi, baru diproses pada hari Senin dan Selasa sudah siap untuk dikirim. Udah gila kali kalau BOPI niat untuk menghambat," ujar Heru saat dihubungi lewat pesan singkat.

Heru pun membeberkan bahwa jika memang semua kesebelasan di Indonesia (tak terkecuali Persib) ingin mengurusi persyaratan administrasi untuk KITAS secara serius, masalah KITAS ini mungkin tidak akan terjadi. Ia juga sedikit menyayangkan Persib, sebagai salah satu kesebelasan profesional sekaligus besar di Indonesia, tapi malah lalai dalam masalah administratif seperti ini.

Apalagi sebenarnya soal dokumen pemain asing sudah tercantum dalam Regulasi Liga 1 pasal 32. Pemain asing harus melampirkan salinan ITC (International Transfer Certificate), salinan berwarna passport dengan masa berlaku minimal 24 bulan, salinan KITAS, salinan kontrak kerja antara pemain asing dan intermediaries, serta hasil tes medis.

"Kalo mau ngurus serius, asal udah bayar pajak di Kemnaker dan dapat IMTA (Izin Mempekerjakan Tenagakerja Asing), dan mendaftar ke imigrasi, KITAS bisa segera turun. Saya juga sebenarnya kasihan sama Persib. Kok sepertinya Persib yang dihajar dan paling menonjol, padahal saya tidak pernah menyebut nama atau klub. Persib sebagai klub besar dan disegani, juga sebagai klub yang paling profesional di antara klub lain, seharusnya waspada soal ini dan jangan lalai," ungkapnya.

Per Kamis (20/4/2017), Heru mengungkapkan bahwa surat rekomendasi KITAS sudah dikeluarkan oleh BOPI untuk empat pemain. Mereka adalah Vladimir Vujovic, Shohei Matsunaga, Michael Essien, serta Carlton Cole. Ia juga mengungkapkan ada 25 pemain asing dari 11 kesebelasan yang tercatat masih bermasalah soal KITAS sementara ini.

Ke-11 kesebelasan tersebut adalah Bali United, Borneo FC, PS TNI, PSM Makassar, Persib Bandung, Mitra Kukar, Barito Putra, Madura United, Persela Lamongan, Persija Jakarta, dan Persiba Balikpapan.

(sf)

Komentar