Tragedi bom yang menimpa kota Manchester membuat kesebelasan Chelsea harus membatalkan rencana mereka untuk melakukan parade kemenangan mereka dengan bus atap terbuka. Ini dilakukan setelah pihak klub berdiskusi dengan pihak yang berwenang dengan alasan keamanan dan akan dianggap tak menghormati jika parade tetap dilakukan.
Hal yang sama juga akan dilakukan lawannya, Arsenal jika mereka mampu meraih Piala FA pada Sabtu nanti. Sebelumnya, Arsenal berencana menggelar nonton bersama laga final di Stadion Emirates namun akhirnya dibatalkan.
Kedua klub kemudian merilis pernyataan resmi mengenai pembatalan rencana tersebut.
“Mengingat kondisi keamanan kritis yang diberlakukan pemerintah, dan situasi yang belum kondusif, maka kami memutuskan rencana parade dibatalkan. Kami sangat percaya ini merupakan keputusan dan tindakan terbaik untuk semuanya. Kami juga yakin penggemar akan mengerti mengenai kondisi ini,” ujar Chelsea dalam pernyataan resminya seperti dilansir Daily Telegraph.
“Dengan ini kami sampaikan pembatalan rencana nonton bersama laga final Piala FA di Stadion Emirates. Ini menyusul pernyataan dari perdana menteri Inggris yang menyatakan kondisi keamanan negara sedang kritis. Tim manapun yang memenangkan laga final nanti, kami bersepakat tidak akan menggelar parade perayaan. Kami tidak ingin merepotkan kepolisian untuk mengawal parade kami di tengah situasi yang belum kondusif,” tandas Arsenal dalam pernyataan resminya.
Pada laga final Piala FA nanti, pemain kedua tim akan mengenakan pita hitam sebagai tanda solidaritas kepada korban tragedi bom Manchester. Selain itu, pihak FA, dikonfirmasi ketuanya, Greg Clarke akan mengadakan hening cipta selama 1 menit dan meletakkan karangan bunga. Ia juga meminta penonton agar hadir satu jam sebelumnya untuk mengikuti prosesi tersebut dan dihimbau tidak membawa tas.
Bek Chelsea, Gary Cahill, mengungkapkan kesedihannya terhadap tragedi tersebut. Sementara itu manajer Arsenal, Arsene Wenger juga tak ketinggalan memberikan komentarnya soal tragedi bom tersebut.
“Penting untuk menunjukkan rasa hormat kita dan turut berbelasungkawa kepada para korban dan keluarganya. Saya tak bisa membayangkan apa yang mereka pikirkan saat ini. Saya tinggal di dekat Manchester, itu merupakan kota yang indah, dan saya yakin mereka akan bangkit. Saya yakin keamanan di Wembley sudah yang terbaik, tapi sulit untuk menghentikan semuanya karena ini bukan situasi yang normal,” ujarnya seperti dilansir Daily Star.
“Anda tentu ingin pengamanan terbaik. Saya orang Prancis dan kami sudah merasakan hidup di negara kami dalam kondisi darurat. Anda ingin orang menikmati hidup, lalu kemudian orang-orang terluka di konser itu. Itu sangat tak bisa diterima dan menyedihkan. Saya sedang di Paris saat tragedi bom itu terjadi. Solidaritas dan rasa iba saya dedikasikan untuk kota Manchester,” ujar Wenger seperti dikutip London Evening Standard.
(AP)
Komentar