AS Roma membuat keputusan mengejutkan dengan mendepak pelatih mereka, Luciano Spaletti. Padahal, mereka mampu finis sebagai runner-up musim ini dan mengamankan tiket Liga Champions musim depan. Pengumuman ini dirilis setelah Roma menang 3-2 atas Genoa pada laga terakhir mereka di Serie A Italia.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Luciano Spaletti atas semua kerja keras dan kontribusi signifikannya kepada kesebelasan ini sejak kembali lagi. Selama ia melatih di sini, Roma mampu meraih poin Serie A lebih banyak dan mencetak gol lebih banyak dari kesebelasan manapun sepanjang sejarah kesebelasan ini. Kami berharap yang terbaik untuk Luciano ke depannya,” ujar presiden kesebelasan, James Pallotta, dilansir situs resmi Roma.
“Kesebelasan ini berada pada pertumbuhan yang konstan dan akan berlanjut dengan pengangkatan pelatih baru yang memiliki nilai dan filosofi kami dan yang akan terus membantu kami membawa AS Roma ke depan,” lanjut sang presiden dilansir Daily Mail.
Kepergian mendadak Spaletti diduga berkaitan dengan rumor dirinya yang diincar Inter Milan untuk mengisi pos pelatih. Meski demikian, dilansir FourFourTwo, saat itu dirinya hanya ingin fokus membawa Roma lolos Liga Champions.
“Bahaya terbesar jika kami mulai teralihkan dengan isu lain yang terlihat penting dan melupakan tugas utama kami. Orang-orang selalu mencoba menebar racun untuk membuat kami menyerang satu sama lain. Kami harus bekerja dalam satu arah yang sama, yaitu membuat Roma menjadi hebat,” ujar Spaletti sebelum laga kontra Genoa (28/05).
Sebelumnya, Spaletti sempat melatih Giallorossi pada 2005 silam di mana ia memenangkan dua Piala Italia. Ia kemudian bergabung dengan kesebelasan Rusia, Zenit St. Petersburg, pada 2009. Ia kembali direkrut Roma pada Januari 2016 menggantikan Rudi Garcia yang membawa Roma tercecer di papan tengah klasemen saat itu. Kehadirannya langsung melesatkan posisi Roma dengan finis di posisi ketiga musim lalu.
Musim ini, meski gagal menyaingi Juventus dalam persaingan scudetto, namun mereka mampu bersaing dengan Napoli dalam perebutan tiket fase grup Liga Champions. Ia juga berjasa mengorbitkan pemain seperti Mohamed Salah dan Radja Nainggolan, serta Edin Dzeko yang mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak Serie A dengan 29 gol. Meski demikian, ia juga dikritik karena jarang memainkan Francesco Totti selama musim ini. Pria yang pernah melatih Empoli itu sering mencadangkan Totti musim ini dengan alasan ingin memperlakukan semua pemain "sama" meski kadang itu menyebalkan buat Totti.
Rumor soal Spaletti ke Inter diperkuat dengan pernyataan mantan presiden Inter, Massimo Moratti, yang mengatakan pria berusia 58 tahun itu cocok dengan gaya permainan Nerazzurri.
“Saya pikir ia (Spaletti) akan menjadi pelatih yang ideal untuk Inter. Dia seorang pelatih cerdas dan memiliki pengalaman melatih di luar negeri. Dia menjalani musim yang hebat bersama Roma musim ini dan saya pikir ia cocok melatih di sini (Inter),” ucap Moratti seperti dikutip Goal.com.
(AP)
Komentar