Sanksi tegas diberikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada pemain belakang Persija Jakarta, Rezaldi Hehanuha. Dalam sidang Komisi Disiplin PSSI di Kantor PSSI, Grand Rubina Kuningan, Jakarta, Kamis (1/6) Rezaldi dianggap mangkir dari panggilan Tim Nasional Indonesia U-22.
Pada 7 Mei 2017 Rezaldi tidak ikut dalam pemusatan latihan timnas, pelatih Luis Milla mengonfirmasi bahwa Rezaldi tidak bergabung karena cedera. Untuk menggantikan Rezaldi saat itu Luis Milla pun memanggil Septian David Maulana.
Meski terkonfirmasi cedera, namun pertandingan antara Persija melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya pada tanggal 10 Mei, Rezaldi terlihat ditampilkan pelatih Stefano Cuggura Teco. Bahkan dimainkan sampai 90 menit.
Mengetahui ada pemain yang mangkir, Ketua Umum PSSI, Edy Rachmayadi, berang. Sementara pihak Persija yang diwakili oleh Gede Widiade sebagai Direktur Utama menyampaikan permohonan maaf atas hal tersebut kepada PSSI. Saat itu Gede mengakui kalau itu adalah kesalahan dari manajemen.
Namun PSSI tetap pada pendiriannya untuk memberikan sanksi tegas kepada Rezaldi. Dalam sidang yang dipimpin oleh ketua Komdis PSSI, Asep Edwin, memutuskan bahwa Rezaldi dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak dua kali di kompetisi Liga 1 Indonesia
“Pemain Persija Jakarta, Sdr. Rezaldi Hehanusa dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak dua kali di kompetisi Liga 1 dan denda Rp.20.000.000,- karena terbukti tidak hadir pada panggilan seleksi tim nasional dengan alasan sakit tetapi bermain untuk Persija Jakarta pada kompetisi Liga 1,” tulis PSSI di halaman resminya.
Meski begitu sepertinya Rezaldi masih bisa memperkuat Persija saat jumpa Arema, Jumat (2/6) di Stadion Patriot. Sebab dalam keterangan putusan yang diberikan PSSI, hukuman bagi Rezaldi mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 2017.
Selain Rezaldi, Komdis PSSI juga memberikan sanksi untuk sekretaris tim Sriwijaya FC, Achmad Haris, yang dianggap melakukan tindakan kurang sportif dalam laga Sriwijaya FC melawan Madura United di Stadion Jakabaring, Palembang.
Saat itu Haris diketahui mendatangi bench pemain Madura United hingga terjadi adu mulut dengan pelatih kiper Madura, Hermansyah. Akibat dari tindakan tersebut PSSI menjatuhkan sanksi berupa larangan masuk ke ruang ganti pemain dan duduk di bangku cadangan dalam dua pertandingan.
“Sekertaris Tim Sriwijaya FC Sdr. Achmad Haris dikenakan sanksi larangan masuk ke ruang ganti dan bangku cadangan pemain sebanyak 2 kali dan denda Rp. 20.000.000,- karena tingkah laku buruk berupa mendatangi bench Madura United dan beradu mulut dengan pelatih kiper Sdr. Hermansyah pada pertandingan Sriwijaya FC melawan Madura United. Sdr. Achmad Haris telah berulang kali melakukan tindakan tidak sportif,” terang PSSI.
Dominasi Sanksi di Liga 2
Selain dari Liga 1 yang merupakan kompetisi level satu di Indonesia, keputusan sanksi pun diberikan bagi kontestan Liga 2. Salah satunya sanksi yang diberikan kepada ofisial Martapura FC, Fahmiansyah yang dikenai larangan beraktivitas di sepakbola Indonesia selama dua bulan.
Sanksi tersebut diberikan setelah Fahmi terbukti memengaruhi wasit saat Martapura FC berhadapan dengan Persebaya Surabaya. Selain itu Fahmi juga dikenai denda Rp. 10.000.000 atas tindakannya tersebut.
“Ofisial Martapura FC, Sdr. Fahmiansyah dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola di lingkungan PSSI selama 2 bulan dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti mempengaruhi wasit pada saat tambahan waktu babak kedua dengan mengarahkan tangannya ke arah wasit dan wasit cadangan pada pertandingan Martapura FC melawan Persebaya Surabaya,”
Pemain Perssu Real Madura, Joko Sugiarto, pun tak lepas dari sanksi Komdis PSSI. Dalam pertandingan melawan Kalten Putra Joko terbukti mencekik dan memukul wasit yang memimpin jalannya pertandingan tersebut. Akibatnya ia dikenai sanksi larangan beraktivitas dalam dunia sepakbola selama 10 bulan.
“Pemain Perssu Real Madura Sdr. Joko Sugiarto dikenakan sanksi berupa larangan beraktivitas sepakbola di lingkungan PSSI selama 10 bulan karena terbukti mencekik dan memukul wasit pada pertandingan Kalteng Putra FC melawan Perssu Real Madura,”
Total ada 14 putusan yang dikeluarkan Komdis PSSI dalam sidang yang berlangsung pada Kamis kemarin itu. Berikut adalah putusan yang dikeluarkan oleh Komdis PSSI.
- Ofisial Martapura FC, Sdr. Fahmiansyah dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola di lingkungan PSSI selama 2 bulan dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti mempengaruhi wasit pada saat tambahan waktu babak kedua dengan mengarahkan tangannya ke arah wasit dan wasit cadangan pada pertandingan Martapura FC melawan Persebaya Surabaya.
- Pemain Perssu Real Madura Sdr. Joko Sugiarto dikenakan sanksi berupa larangan beraktivitas sepakbola di lingkungan PSSI selama 10 bulan karerna terbukti mencekik dan memukul wasit pada pertandingan Kalteng Putra FC melawan Perssu Real Madura.
- Tim Perssu Real Madura dikenakan sanksi denda Rp. 10.000.000,- karena supporter Perssu melakukan pelemparan botol.
- Ofisial Perserang Serang Sdr. Babay Karnawi dikenakan sanksi larangan memasuki ruang ganti dan bangku cadangan sebanyak 8 kali dan denda Rp. 20.000.000,- karena terbukti menampar Asisten Wasit I saat berjalan menuju lorong ruang ganti pada pertandingan Lampung Sakti melawan Perserang Serang.
- Panitia Pelaksana Pertandingan Lampung Sakti dikenakan sanksi berupa denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti melakukan pelemparan botol ke arah bangku cadangan Perserang Serang pada pertandingan Lampung Sakti melawan Perserang Serang.
- Pemain Persibangga Purbalingga Sdr. Muh. Aliah Al Fuad dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 4 kali dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti menendang pemain PSCS Sdr. Muhammad Arifin pada pertandingan PSCS Cilacap melawan Persibangga Purbalingga.
- Pemain PSCS Cilacap Sdr. Muhammad Arifin dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 3 kali dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti melakukan pemukulan pemain Persibangga Purbalingga Sdr. Muh. Aliah Al Fuad pada pertandingan PSCS Cilacap melawan Persibangga Purbalingga.
- Pemain PSCS Cilacap Sdr. Muhammad Khoiron dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 3 kali dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti mendorong pemain Persibangga Purbalingga Sdr. Muh. Aliah Al Fuad pada pertandingan PSCS Cilacap melawan Persibangga Purbalingga.
- Pemain PSCS Cilacap Sdr. Ridho Setiawan dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 3 kali dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti melakukan pemukulan pemain Persibangga Purbalingga Sdr. Muh. Aliah Al Fuad pada pertandingan PSCS Cilacap melawan Persibangga Purbalingga.
- Pemain PSCS Cilacap Sdr. Sunni Hizbullah dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 6 kali dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti melakukan kericuhan antar pemain kedua tim pada pertandingan PSCS Cilacap melawan Persibangga Purbalingga.
- Panitia Pelaksana Pertandingan PSCS Cilacap dikenakan sanksi denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti penonton PSCS melakukan pelemparan botol ke arah pemain saat memasuki ruang ganti pada pertandingan PSCS Cilacap melawan Persibangga Purbalingga.
- Sekertaris Tim Sriwijaya FC Sdr. Achmad Haris dikenakan sanksi larangan masuk ke ruang ganti dan bangku cadangan pemain sebanyak 2 kali dan denda Rp. 20.000.000,- karena tingkah laku buruk berupa mendatangi bench Madura United dan beradu mulut dengan pelatih kiper Sdr. Hermansyah pada pertandingan Sriwijaya FC melawan Madura United. Sdr. Achmad Haris telah berulang kali melakukan tindakan tidak sportif.
- Putusan Sementara terhadap Pemain PSBL Langsa Sdr. Rizaldi dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 6 kali dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti dengan sengaja menyikut pemain PSPS Riau Sdr. Firman Septian hingga patah bagian rahang dan mendapatkan perawatan pada pertandingan PSBL Langsa melawan PSPS Riau.
- Pemain Persija Jakarta, Sdr. Rezaldi Hehanusa dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 2 kali di kompetisi Liga 1 dan denda Rp.20.000.000,- karena terbukti tidak hadir pada panggilan seleksi tim nasional dengan alasan sakit tetapi bermain untuk Persija Jakarta pada kompetisi Liga 1. Hukuman ini berlaku mulai tanggal 5 Juni 2017.
Komentar