Kekalahan Juventus dari Real Madrid pada Minggu (4/6) dini hari WIB tadi, membuat mereka gagal melanjutkan ‘kutukan’ juara bertahan Liga Champions di era modern. Padahal Juventus datang dengan keyakinan tinggi mampu memenangkan Liga Champions setelah mereka lolos ke final kedua mereka dalam dua tahun. Sebelumnya, mereka ditaklukkan Barcelona 3-1 pada final edisi 2014/15.
Namun bukan akhir bahagia yang mereka dapatkan, melainkan kekecewaan besar. Skuat asuhan Massimiliano Allegri tersebut harus mengakui keunggulan Madrid setelah dikalahkan 1-4. Kekalahan ini membuat Juve telah menelan tujuh kekalahan dari sembilan laga final Liga Champions yang mereka jalani sepanjang sejarah. Hasil ini pun membuat mereka gagal menyamai pencapaian Inter Milan sebagai tim Italia yang mampu meraih tiga gelar dalam satu musim.
Kekalahan ini juga menjadi kekecewaan besar bagi kiper sekaligus kapten Juve, Gianluigi Buffon. Sepanjang kariernya, Buffon sudah meraih banyak trofi domestik dan bahkan sudah merasakan juara dunia bersama Italia. Namun, trofi Liga Champions adalah satu-satunya trofi bergengsi yang belum ia dapatkan sepanjang kariernya. Tiga kesempatan Buffon untuk merasakan trofi tersebut seluruhnya berakhir dengan kekalahan timnya (2002/03, 2014/15, 2016/17).
“Sebuah kekecewaan besar karena saya mengira kami sudah melakukan semuanya untuk menang. Kami memainkan babak pertama dengan baik dan sempat merepotkan Madrid. Lalu, kemudian Anda tersentak karena hasilnya tak sesuai yang kami inginkan.”
“Untuk memenangkan trofi ini, Anda harus lebih kuat dari siapapun. Di babak kedua, kelas, kekuatan dan kemampuan mereka [Real Madrid] untuk memenangkan ini terlihat dan mereka memang pantas menang,” tutur Buffon soal kekalahannya dilansir Daily Mail.
https://twitter.com/ChampionsLeague/status/871117668606148609/photo/1
Sementara itu, allenatore Juventus, Massimiliano Allegri mengungkapkan gol kedua Casemiro melalui pantulan pemainnya meruntuhkan psikologis segenap pemain dan menghancurkan strategi mereka. Sebelumnya, Juve hanya kebobolan tiga gol sepanjang Liga Champions sampai laga final semalam dimana mereka kebobolan tiga gol dalam 64 menit.
“Saya bangga atas pencapaian anak asuh saya musim ini. Kami datang ke sini untuk menang namun gagal. Kami bermain bagus di babak pertama dan gagal memanfaatkan beberapa peluang yang kami punya. Kami kebobolan gol [Casemiro] tersebut dan kami runtuh secara psikologis. Kami harusnya langsung bereaksi setelah gol tersebut, tapi ini merupakan langkah berikutnya yang harus kami ambil untuk lebih baik di masa depan.”
Meski demikian, ia menegaskan kekalahan ini hanya akan lebih memotivasi dirinya untuk lebih sukses lagi bersama Juventus. Namun, ia juga menyoroti beberapa pemain kuncinya seperti Paulo Dybala yang tidak bermain maksimal, serta kartu merah Juan Cuadrado.
“Saya tidak berpikir Juventus telah mencapai akhir eranya. Buffon akan tetap menjadi kiper kami musim depan, sama dengan Barzagli, dia akan berada di sini setidaknya setahun lagi. Para pemain masih memiliki banyak hal untuk diberikan, klub tahu bahwa kami dapat memperbaiki diri jika kami ingin mencapai kemampuan teknis yang lebih tinggi. Sepakbola memberi kita kesempatan untuk mencoba lagi, jadi ini merupakan tujuan kami musim depan,” kata Allegri dilansir FourFourTwo Australia.
“Bukan tugas yang mudah. Ini merupakan final Liga Champions pertama untuk Paulo [Dybala] dan Sergio Ramos selalu berada di sekitarnya. Babak pertama kami bermain bagus, tapi ini sepakbola. Anda harus tahu cara mempercepat dan memperlambat tempo. Saya tidak mengatakan apapun kepada [Juan] Cuadrado, meskipun tetap penting pertandingan harus diselesaikan dengan 11 orang di lapangan,” ujar Allegri soal pemainnya dikutip dari Football Italia.
Komentar