Juventus dan Roma selalu bersaing ketat dalam perebutan gelar Serie A. Namun, dalam tiga musim terakhir, pertarungan ini selalu dimenangkan oleh Juve. Ini terbukti dari pencapaian mereka yang mampu meraih dua gelar domestik dalam tiga musim terakhir.
Namun, Juventus kerap tidak beruntung jika tampil di pentas Eropa. Terakhir, kesempatan mereka untuk meraih Liga Champions kandas di tangan Real Madrid setelah ditaklukkan 1-4, Sabtu lalu (03/06). Gelandang AS Roma, Radja Nainggolan pun ‘merayakan’ kekalahan Juve dengan mengunggah sebuah video live di akun Instagramnya. Dilansir akun Instagram @forza_as_roma_ultras, ia mengunggah video tersebut secara live sambil mengutarakan kebahagiaannya melihat kekalahan Juve.
“Malam yang indah. Saya sedang bersama timnas Belgia saat ini, ada juga yang sedang berlibur dan ada pula yang ke Cardiff [menonton laga final Liga Champions]. Saya membuat video ini untuk mereka yang menghina dan membicarakan saya sebelum pertandingan – kalian seharusnya tidak melakukan itu. Jangan pernah berbicara sebelum pertandingan. Saya ingin melihat orang yang sama yang membicarakan saya menjawab pernyataan saya,” ucapnya seperti dikutip Daily Mail.
“Saya membuat video ini untuk fans Juventus, tapi mungkin terlalu mahal untuk terhubung dari sini. Mereka sudah menghabiskan banyak [uang] pergi ke laga final itu. Tiga hari yang lalu kalian menganggap Juventus akan menang, sekarang apa yang ingin kalian katakan?” ujarnya pada video tersebut dilansir Goal.com.
Nainggolan selama ini memang secara terang-terangan tidak menyukai klub berjuluk Bianconeri itu. Ia selalu menuding Juve diuntungkan oleh wasit yang memimpin pertandingannya. Kebenciannya pada Juventus sudah dimulai sejak ia masih berseragam Cagliari. Semua itu bermula ketika pada Mei 2012 lalu, Juventus mengalahkan Cagliari untuk memastikan gelar Serie A mereka. Usai pertandingan tersebut, para penggemar Juve memasuki lapangan untuk merayakan keneangan tersebut. Diduga inilah awal kebencian pemain keturunan Batak tersebut pada Juventus.
Kepindahan Pjanic Ke Juventus
Kebencian Nainggolan terhadap Juve kian memuncak saat rekannya, Miralem Pjanic, memutuskan pindah ke Juventus musim ini. Sebelumnya, keduanya merupakan duet maut di AS Roma. Nainggolan bahkan menganggap pemain asal Bosnia itu sebagai saudaranya. Saat keduanya diincar Juve musim ini, Nainggolan tetap tinggal namun Pjanic menerima tawaran Juve.
“Saya katakan pada Pjanic, jika dia pergi ke Juventus, saya takkan pernah berbicara dengannya lagi,” tegas Nainggolan dilansir Squawka. Meski hingga saat ini belum terlihat sikapnya untuk tidak berbicara dengan mantan rekannya tersebut, ini seolah menegaskan kebenciannya terhadap Juventus.
“Saya Benci Juventus!”
Februari lalu, saat persaingan menuju gelar Serie A musim ini memanas, Nainggolan kembali menyatakan kebenciannya kepada Juventus. Ia menuding Juve selalu diuntungkan wasit pada musim ini, terutama soal pinalti.
“Saya selalu tidak menyukai mereka. Saat masih di Cagliari, kami selalu mampu menahan imbang mereka di kandangnya sendiri. Saya benci mereka karena mereka selalu diuntungkan dengan penalti atau tendangan bebas. Saya datang ke Roma untuk memenangkan sesuatu melawan Juve. Jika kami tidak memenangkan scudetto, kami akan memenangkan Piala Italia. Saya jamin itu. Melawan Lazio di semifinal kami akan menang,” ucap Nainggolan percaya diri.
Sayangnya, prediksi Nainggolan tidak tepat. Lazio justru mengalahkan mereka di semifinal, sebelum kemudian ditaklukkan Juventus di final. Kesempatan Nainggolan untuk memenangkan sesuatu dari Juve kandas lagi. Yang menarik, pernyataan Nainggolan soal Juve yang diuntungkan pinalti justru tidak sesuai. Musim ini, Roma mendapatkan 14 pinalti di liga berbanding tiga yang didapatkan Juve.
Komentar