Pemandangan berbeda terlihat dalam sesi latihan Persib Bandung pada Selasa (6/6) sore WIB di Stadion Siliwangi, JL Lombok, Kota Bandung. Tidak tampak Djadjang Nurdjaman dalam sesi latihan jelang menghadapi pertandingan menghadapi Persiba Balikpapan. Dalam sesi latihan tersebut, Atep dan kawan-kawan dipimpin oleh asisten pelatih Herrie Setyawan, dan pelatih fisik Yaya Sunarya.
Media Officer Persib, Irfan Suryadiredja, mengungkapkan bahwa saat ini latihan Persib untuk sementara dipimpin oleh Herrie Setyawan. Meski begitu Irfan mengatakan program latihan tetap terfokus pada persiapan jelang laga melawan Persiba.
“Sekarang memang fokus sebagai persiapan menghadapi Persiba. Program latihan pun disesuaikan dengan persiapan sebelum pertandingan. Hari ini fokus dulu ke kondisioning setelah melawan Bhayangkara, sambil ada small side game juga. Kami berharap melawan Persiba akan menjadi awal kebangkitan kami,” terang Irfan saat ditemui di Stadion Siliwangi.
Irfan melanjutkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan Djadjang akan kembali bergabung bersama tim. Namun ia berharap agar secepatnya Djadjang bisa kembali memimpin Persib.
“Kami belum bisa menentukan mudah-mudahan secepatnya atau kita lihat situasi perkembangan ke depan seperti apa. Yang jelas program latihan melawan Persiba harus tetap berjalan karena kita cuma punya waktu lima hari dan tim harus bertanding di Bandung dan kita menargetkan kemenangan,” tegasnya.
“Untuk pertandingan melawan Persiba juga kami belum bisa memastikan siapa yang akan memimpin tim. Sambil berjalan aja dulu, apakah nanti dipimpin langsung oleh Pak Djadjang atau Pak Herrie Setyawan,” sambungnya.
Mundur karena Keluarga
Tidak hadirnya Djadjang dalam sesi latihan tersebut memang sudah diprediksi sebelumnya. Sebab, pelatih berusia 52 tahun itu dikabarkan sudah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih Persib usai timnya takluk 0-2 dari Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga,Bekasi, akhir pekan lalu.
Saat itu seusai pertandingan dalam sesi preskon Djadjang siap untuk menerima konsekuensi dari kekalahan tersebut. Bahkan bila sampai harus dipecat sekalipun ia sudah siap. Namun dari keterangan yang didapat Manajer Persib Umuh Muchtar, ternyata didapat kabar bahwa setelah preskon Djadjang langsung menyampaikan keputusan mundur kepada para pemain di ruang ganti.
Djadjang tak menampik kabar mundurnya ia dari posisi pelatih Persib. Melalui tayangan video yang disebar akun Facebook Aing Persib, Djadjang menyampaikan bahwa salah satu alasan ia mundur dari kursi pelatih Persib karena faktor keluarga. Ia mengungkapkan, keluarganya tak tahan melihatnya selalu di caci maki Bobotoh di media sosial.
"Saya sudah menyampaikan kepada pemain untuk mundur dari kursi pelatih Persib. Ini semua saya lakukan karena keluarga yang tidak tahan melihat saya terus mendapat caci maki di media sosial," katanya.
Djadjang mengatakan bahwa itu bukan keputusan mudah, apalagi ketika keputusan tersebut disampaikan Djadjang, penolakan langsung dilakukan pemain. Para pemain tidak terima kalau Djadjang harus mundur, bahkan saat di hotel para pemain juga sampai mendatangi kamarnya dan meminta agar keputusan tersebut dicabut.
"Waktu saya mundur, ada penolakan dari pemain. Dari mulai di ruang ganti, sampai di hotel juga mereka datang ke kamar saya. Tapi, saya bilang kepada mereka untuk tetap jalan terus, dan Insya Allah saya akan pikir-pikir dan rembuk lagi dengan keluarga untuk menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya,"
Meski pengunduran dirinya sebagai pelatih Persib sudah disampaikan kepada manajemen, namun belum ada keputusan pasti dari manajemen terkait nasibnya. Djadjang mengaku sambil menunggu keputusan dari manajemen ia akan terus melakukan komunikasi dengan keluarganya untuk menentukan langkah terbaik.
“Sambil menunggu keputusan Manajemen, saya akan berembuk dengan keluarga supaya ada solusi. Saya sudah sampaikan kepada manajemen, jadi saya juga saat ini posisinya menunggu, bagaimana sikap manajemen kepada saya,” lanjutnya.
Belum Tentukan Sikap
Terkait keinginan Djadjang mundur dari posisi pelatih Persib, manajemen sampai dengan saat ini belum bisa menentukan sikap. Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S Taryono mengaku kalau pihaknya tidak bisa gegabah dalam menentukan keputusan, sebab pengajuan mundurnya Djadjang belum disampaikan secara lisan.
“Kami belum bisa mengambil sikap karena itu baru secara verbal, belum disampaikan secara resmi ke manajemen. Kami akan menunggu dulu saja, sambil kami juga akan terus berkomunikasi lebih lanjut dengan Pak Djadjang,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Kuswara melanjutkan selama belum ada penyampaian secara resmi soal pengunduran diri Djadjang sebagai pelatih Persib, pihaknya belum bisa melakukan tindakan apapun.
“Tentunya belum bisa menanggapi lebih lanjut.Intinya Manajemen belum menerima pengajuan pengunduran diri secara resmi dari janur dan belum mengambil sikap. Pastinya memang saat ini belum ada sikap yang kami ambil,”
Sementara itu Tony Sucipto mengungkapkan bahwa situasi pelik yang mendera Persib jangan sampai membuat mental para pemain ambruk. Dari situasi seperti ini, Tony mengaku harus bisa diambil sisi positifnya untuk menumbuhkan motivasi
“Harus bisa jadi motivasi saja untuk lebih baik lagi. Ini kesempatan main dikandang, harus yakin tiga poin. Setiap individu beda-beda dalam menyikapinya. Kalau saya, ya itu ambil sisi positifnya dengan kejadian seperti ini dan jadikan motivasi saja,” tegasnya.
Lima Sikap Viking Persib Club
Respon atas kondisi tim Persib saat ini juga diberikan oleh salah satu organisasi terbesar pendukung Persib, Viking Persib Club (VPC). Di Stadion Sidolig, Selasa (5/7/2017) dini hari WIB mereka menyatakan sikap atas polemik yang terjadi di tubuh “Maung Bandung”. Sikap yang dilakukan terangkum dalam lima poin.
Ketua harian PVPC), Rudi Boseng menyampaikan bahwa sikap VPC yang pertama adalah meminta Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar untuk tidak tergesa-gesa menyatakan mundur dari jabatannya. Boseng melanjutkan bahwa VPC tetap memberikan dukungan kepada Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar sesuai dengan fungsinya agar tidak mundur dari Persib Bandung selama putaran pertama Liga 1 2017 masih berjalan.
“Poin ketiga adalah, bilamana pada akhir putaran pertama prestasi dan performa Persib Bandung masih stagnan, demi tim kebanggaan kami, VPC tidak akan menahan Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar untuk mundur,” terangnya.
Sementara pada poin keempat kelompok supporter yang memiliki ribuan anggota itu meminta meminta awak Persib beserta jajaran manajerial menjadikan rapor minor di pertengahan putaran pertama Liga 1 2017 ini sebagai bahan evaluasi.
“Kami juga meminta Pelatih Djadjang Nurdjaman diberikan kebebasan untuk meramu tim. Dalam hal ini VPC tidak mengindahkan pihak manapun yang hendak mengintervensi kewenangan pelatih,” tegasnya.
Komentar