Skema penalti "ABBA" yang kemarin sempat diujikan dalam ajang Piala Dunia U20, sekarang kembali digunakan juga dalam ajang Premier League Asia Trophy 2017 yang berlangsung di Hong Kong, mulai 19 Juli sampai 22 Juli 2017 nanti.
Untuk menanggapi kekhawatiran bias statistik yang mengungkapkan bahwa 60% babak adu penalti dimenangkan oleh tim yang mengambil giliran menendang pertama, FIFA mulai mencoba skema baru dalam babak adu penalti. Skema "ABBA" pun diperkenalkan, dan mulai dicoba dalam ajang internasional timnas junior.
Timnas perempuan Jerman U17 menjadi tim pertama yang memenangkan adu penalti dengan skema "ABBA" ini setelah mereka mengalahkan timnas Norwegia U17 dalam babak semifinal Piala Eropa U17. Selanjutnya, dalam ajang Piala U20 skema ini pun mulai diuji, dengan Venezuela serta Uruguay merasakan dampak dari penggunaan skema penalti "ABBA" ini..
Baca Juga: Tentang Sistem Penalti "ABBA" dan Efeknya Kelak di Masa Depan
Pada ajang Premier League Asia Trophy 2017 yang berlangsung di Hong Kong, skema penalti "ABBA" ini kembali digunakan. Laga antara Leicester City melawan West Bromwich Albion menjadi laga pertama yang menggunakan skema penalti "ABBA" dalam ajang Premier League Asia Trophy 2017, menelurkan Leicester sebagai pemenangnya.
Dalam ajang ini, setelah waktu normal 2x45 menit berakhir, pertandingan langsung dilanjutkan ke babak adu penalti. Dalam laga antara Leicester melawan West Brom, skor 1-1 bertahan sampai waktu normal usai, dan dilanjutkan dengan adu penalti dengan skema "ABBA" tersebut.
Dengan diberlakukannya skema "ABBA" ini, babak adu penalti dalam ajang Premier League Asia Trophy 2017 akan menjadi sedikit lebih menantang bagi Liverpool, Leicester City, West Bromwich Albion, serta Crsytal Palace yang ikut bagian dalam ajang ini. Kemungkinan untuk menang menjadi lebih besar, mengingat skema ini diyakini membesar peluang kedua tim untuk memenangkan adu penalti, terlepas dari giliran yang mereka ambil dalam babak adu penalti.
Namun, kemungkinan skema "ABBA" ini digunakan dalam ajang-ajang yang lebih besar masih belum tampak, mengingat skema ini pun masih akan dicoba dalam beberapa ajang turnamen junior, sebelum IFAB, pihak yang memantau penggunaan dari skema baru ini, memberikan lampu hijau untuk penggunaan skema ini dalam ajang dengan skala lebih besar.
(sf)
Komentar