Paris-Saint Germain mendapatkan trofi pertama mereka di musim 2017/2018 ini. Mereka berhasil mengalahkan AS Monaco, sang juara Ligue 1 musim 2016/2017 dengan skor 2-1. Apakah ini pertanda bahwa PSG akan kembali siap mendominasi Prancis?
Pada musim 2016/2017, dominasi PSG di Ligue 1 mulai teruntuhkan oleh kesebelasan lain. Monaco, kesebelasan yang berisikan para pemain muda yang dilatih oleh Leonardo Jardim, memutus dominasi PSG yang sudah berlangsung selama empat tahun tersebut. Meski begitu, PSG sebenarnya tidak jatuh-jatuh amat, karena mereka berhasil meraih gelar Coupe de la Ligue dan Coupe de France. Secara hitung-hitungan, mereka masih mendapat double winner musim lalu.
Baca Juga: Kuasa PSG Masih Tertancap di Prancis
Jelang memasuki musim 2017/2018, PSG pun mulai melakukan beberapa perubahan. Selain gosip soal keterkaitan antara Neymar dan PSG, PSG pun sudah meresmikan kedatangan Daniel Alves yang mereka rekrut dari Juventus. Hasil dari perubahan yang dilakukan PSG ini, meskipun tidak besar, mulai terasa. Hal ini tampak dari kemenangan PSG atas Monaco dalam ajang Trophee des Champions, atau Piala Super Prancis.
Dalam ajang tersebut, PSG menaklukkan Monaco dengan skor 2-1. Setelah tertinggal lewat gol Lucas Sidibe, Les Parisiens mulai mampu membalikkan keadaan lewat gol tendangan bebas dari Alves serta satu gol tambahan dari Adrien Rabiot. Mereka pun berhasil membalaskan sedikit rasa kesal mereka kepada Monaco, yang pada musim 2016/2017 menghentikan dominasi mereka di Ligue 1.
Namun, apakah kemenangan ini berarti bahwa PSG sudah siap untuk kembali mendominasi untuk musim depan?
Jika dilihat dari pertandingan melawan Monaco dini hari tadi, tampak bahwa masih ada hal-hal yang harus dibenahi dari PSG. Meski secara penyerangan mereka sudah cukup baik, terutama setelah adanya Alves di sisi kanan (Alves menyumbang satu gol dan satu asis), pertahanan adalah hal yang masih harus disoroti dari PSG.
Beberapa kali, para pemain Monaco dapat menemukan celah di pertahanan PSG yang tidak terorganisir dengan baik. Gol yang dicetak oleh Sidibe pun berasal dari organisasi pertahanan PSG yang kacau, menyisakan ruang yang bisa dieksploitasi oleh Sidibe yang memang punya kecepatan yang baik. Di babak pertama, Thiago Silva tampak kesulitan mengatur garis pertahanan PSG yang kadang terlalu tinggi.
Kekacauan di pertahanan inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi Unai Emery. Selain itu, meski sisi penyerangan sudah baik, harus ada peningkatan yang dilakukan oleh pelatih asal Spanyol tersebut. Penyerangan PSG dalam pertandingan ini begitu hidup berkat kontrobusi Alves. Tapi jika memang ingin mengincar gelar juara Ligue 1 kembali, maka kreasi serangan tidak boleh mengandalkan Alves semata.
Jika PSG gagal memperbaiki hal-hal tersebut, maka jangan heran jika musim 2017/2018 Monaco dapat mempertahankan gelar juara mereka. Apalagi Monaco pun sudah melakukan pembenahan-pembenahan selepas ditinggal para pemain pentingnya ke kesebelasan lain, seperti merekrut Youri Tielemans yang tampil cukup baik dalam laga Piala Super Prancis tersebut.
foto: @SquawkaNews
Komentar