Rencana kepindahan Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG) akhir-akhir ini tengah menjadi sorotan publik karena pemain asal Brasil itu merupakan salah satu pemain andalan Barcelona di lini serang. Bersama dengan Luiz Suarez dan Lionel Messi, Neymar mampu menjadikan lini serang Blaugrana ditakuti pemain bertahan lawan. Ketiganya kemudian disebut sebagai trisula maut dengan sebutan trio MSN (Messi, Suarez, dan Neymar).
Namun, kabarnya Neymar sudah tidak lagi kerasan untuk tinggal lebih lama di Nou Camp. Beberapa kabar menyebut bahwa Neymar merasa kondisi tim Barcelona kini tak lagi membuatnya nyaman. Selain itu, mantan pemain Santos itu pun jengah terus berada di bawah bayang-bayang kehebatan Messi.
Gayung bersambut, keresahan Neymar kemudian dimanfaatkan PSG untuk mencari celah memboyong Neymar ke Parc des Princes pada musim 2017/2018. Kesebelasan ibu kota Prancis itu dikabarkan siap menggelontorkan dana hingga 196 juta paun, dengan harga tersebut kemungkinan besar PSG akan menjadikan Neymar sebagai pemain termahal dunia.
Presiden Barcelona, Josep Bartomeu, mengatakan bahwa pemain asal Brasil itu merupakan sosok penting bagi skuat Barcelona. Berat rasanya bagi Barcelona untuk melepasnya, hingga berbagai upaya akan dilakukan untuk bisa mempertahankan pemain berusia 25 tahun itu.
Namun kubu Barcelona tidak akan bisa berbuat banyak bila ada kesebelasan yang mampu menebus biaya transfer Neymar, apalagi bila sang pemain juga telah setuju untuk pindah. Namun, Neymar tidak akan meninggalkan kesebelasan kecuali klausul pembebasannya dibayar oleh kesebelasan peminat.
"Mereka harus membayar klausulnya, sampai ke peseta (mata uang Spanyol) terakhir. Kami ingin Neymar tetap tinggal tapi klausulnya ada di sana. Jika dia ingin pergi, mereka bisa membayarnya dan dia pergi,” terangnya kepada ESPN.
Andai proses transfer tersebut benar-benar terealisasikan, Barcelona kemungkinan mendapat keuntungan finansial yang cukup besar. Namun bagaimana dengan La Liga? Apakah mereka akan mendapat kerugian secara finansial karena kehilangan salah satu bintangnya yang sepertinya cukup berpengaruh pada aspek komersial La Liga.
Kepada Marca, Presiden La Liga, Javier Tebas, justru melayangkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Tebas mengungkapkan bahwa ia tidak khawatir dengan kepergian Neymar ke ibu kota Prancis itu. Menurutnya, jadi atau tidaknya Neymar merapat ke PSG tidak akan berpengaruh banyak pada sisi finansial La Liga, artinya kepergian Neymar tidak akan menggoyahkan sisi komersial kompetisi.
Javier Tebas
“Saya tidak terlalu khawatir dengan kabar kepergian Neymar ke PSG. Saya justru lebih khawatir jika yang pergi itu adalah Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi,” kata Tebas.
Kedua pemain tersebut dalam beberapa tahun terakhir seakan menjadi ikon penting bagi La Liga. Performa keduanya yang apik di atas lapangan hijau, juga berbagai prestasi mentereng (baik individu maupun tim) yang didapat keduanya menjadi daya tarik khalayak untuk menyaksikan pertandingan La Liga. Apalagi, kalau duel El Classico antara Madrid melawan Barcelona digelar. Bumbu yang paling laris disuarakan adalah persaingan kedua pemain tersebut yang ditempatkan sebagai ‘rival’.
Pada 2015 lalu, Tebas pernah mengungkapkan bahwa salah satu kerugian yang bisa didapatkan La Liga andai salah satu dari Neymar atau Ronaldo hengkang adalah berkurangnya keuntungan secara finansial melalui hak siar. Memang, dampaknya tidak akan langsung terasa, namun cerita akan berubah saat kontrak tersebut berakhir.
“Strategi bisnis La Liga dan Liga Primer Inggris berbeda. Di Liga Primer Inggris, kepergian bintang yang menjadi ikon kompetisi tidak akan berpengaruh pada sisi keuntungan mereka. Namun, di La Liga itu akan sangat berpengaruh,” tegasnya.
La Liga akan Laporkan PSG Terkait Dugaan Pelanggaran Financial Fair Play
Meski Tebas mengakui bahwa kepergian Neymar tidak akan mempengaruhi keuntungan finansial La Liga, namun mereka tetap akan melaporkan PSG kepada UEFA karena pelanggaran Financial Fair Play (FFP). Tebas mengungkapkan bahwa harga yang diajukan PSG dianggapnya tidak masuk akal dengan pendapatan PSG. Hal tersebut yang kemungkinan bakal membuat PSG mengalami kerugian.
Namun, dilaporkan ESPN FC bahwa PSG merasa optimis bahwa mereka dapat bertahan dalam batas-batas FFP dengan mendatangkan Neymar dengan durasi kontrak lima tahun opsi penambahan durasi pada musim keenam, yang dilaporkan akan mengurangi komitmen keuangan PSG berdasarkan peraturan FFP.
Tapi hal tersebut tidak membuat La Liga percaya begitu saja. Tebas mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan studi ekonomi, dan hal biaya transfer Neymar sangat tidak memungkinkan bagi PSG terhindar dari hukuman FFP.
"Tidak ada yang percaya. PSG tidak memiliki keuntungan finansial yang melebihi Real Madrid dan Barcelona. Tidak ada yang percaya itu. Kami telah melakukan studi ekonomi dan itu tidak mungkin,” terangnya kepada Mundo Deportivo.
"Tidak ada yang percaya itu, yang berarti bahwa negara Qatar menyuntikkan uang dan itu melanggar Financial Fair Play,”
Tebas melanjut bahwa bila UEFA mengabaikan keluhan yang diajukan La Liga maka langkah yang lebih tegas siap ditempuh. Salah satunya dengan menyeret masalah tersebut hingga pengadilan olahraga di Swiss dan Belgia. Bahkan bila perlu hingga Prancis dan Spanyol sekali pun.
"Kalau UEFA mengabaikannya, kami akan membawanya ke pengadilan olahraga Swiss dan di Brussels, dan kami juga bisa saja melaporkan masalah tersebut ke pengadilan di Prancis dan Spanyol," tegasnya.
Baca juga: Neymar Bisa Saja ke PSG dengan Harga 222 Juta Euro, Asalkan...
Foto: The Sun, Tribuna
Komentar