Di tengah krisis penyerang yang sedang melanda Crystal Palace, ada satu nama yang muncul dan santer diberitakan akan direkrut oleh Crystal Palace. Ia adalah Carlton Cole, penyerang yang pernah merumput bersama Persib Bandung. Namun, jika ia bergabung dengan Palace, bisakah ia menjawab ekspektasi yang sudah menantinya di Palace?
Cole mengalami masa-masa yang cukup sulit ketika ia membela Persib. Tidak kunjung mencetak gol dan menampilkan permainan yang mengesankan membuat namanya dipinggirkan oleh manajemen "Maung Bandung". Saat putaran pertama Liga 1 2017 usai, Cole akhirnya kembali ke Inggris, dengan menyisakan sedikit rasa kesal di dalam hatinya karena ia menganggap manajemen Persib berusaha merusak kariernya.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya punya hubungan bagus dengan Persib dan semua orang terkait dengan tim. Namun, manipulasi melalui media ini harus dihentikan karena ketika ada orang yang ingin mencoba menghancurkan karier saya sejak awal, itu akan jadi masalah pribadi," ujar Cole saat masih di Persib.
Sekarang Cole sudah kembali ke Inggris. Ia akan kembali menata kariernya yang sempat terguncang saat merantau ke Indonesia. Di saat yang sama, salah satu klub yang sedang berkompetisi di Liga Primer, yaitu Crystal Palace sedang limbung. Setidaknya dalam beberapa pekan ke depan, Palace tidak akan diperkuat oleh penyerang murni di dalam skuatnya. Christian Benteke dan Connor Wickham mengalami cedera.
Wickham sekarang sedang mengalami cedera dan baru bisa merumput kembali Januari nanti. Sementara itu, Christian Benteke mengalami cedera usai Palace ditaklukkan oleh Manchester City pada Sabtu (24/9/2017) silam. Ia didiagnosa menderita cedera lutut, dan harus menepi selama enam minggu lamanya.
Ketiadaan penyerang murni ini membuat Palace mulai mencari-cari opsi penyerang murni yang sedang dalam masa bebas kontrak. Dilansir dari Daily Mirror, Palace mulai mengarahkan bidikan mereka kepada Carlton Cole. Selain sedang dalam masa bebas kontrak, penyerang berusia 33 tahun itu pun sudah cukup akrab dengan gaya sepakbola Inggris karena pernah main di West Ham dan Chelsea. Ia juga adalah lulusan akademi Chelsea.
Namun, dengan usia yang sudah 33 tahun, mampukah Cole menjawab ekspektasi dan menyesuaikan diri dengan permainan di Inggris yang keras dan cepat?
Tantangan bagi Carlton Cole
Carlton Cole memang mengalami masa sulit di Indonesia. Ia tidak begitu banyak tampil dalam pertandingan di Liga 1 bersama Persib Bandung. Hanya lima laga yang ia jalani bersama "Maung Bandung" dalam ajang Liga 1, dan hal ini cukup banyak berpengaruh kepada kondisi fisiknya.
Jika ia kembali ke Palace dan bermain di Liga Primer, fisik akan menjadi sesuatu yang penting. Liga Primer adalah liga yang menuntut para pemainnya untuk kuat secara fisik, sehingga fisik menjadi salah satu aspek utama. Jika fisik jelek, jangan harap bisa main di Liga Primer yang intensitasnya cukup tinggi ini. Oleh karena itu, fisik akan menjadi salah satu hal yang harus dibenahi oleh Cole jika ia kelak kembali ke Palace.
Namun terlepas dari fisik, ada sebuah tantangan tersendiri bagi Cole jika ia kelak kembali bermain di Liga Primer bagi Palace. The Eagles sekarang, selain kehilangan penyerang murni, juga kehilangan taji dalam soal mencetak gol ke gawang lawan. Dari enam laga awal yang sudah mereka jalani, mereka mencatatkan enam kekalahan dan tidak mampu sekali pun mencetak gol ke gawang lawan. Ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Roy Hodgson, manajer anyar Palace pengganti Frank de Boer.
Secara fisikal, Cole seharusnya sudah memenuhi syarat penyerang yang memang dibutuhkan Hodgson. Permainan khas Inggris yang kerap menitikberatkan bola panjang sebagai salah satu cara dalam menyerang menuntut sebuah tim memiliki penyerang yang jangkung. Cole bisa menjadi solusi untuk memanfaatkan bola panjang tersebut, apalagi ia juga memiliki tinggi badan yang cukup (1,91 meter).
Banyak aspek yang bisa membuat Cole bisa segera beradaptasi dengan permainan di Inggris dan Palace. Tapi mengingat usianya yang sudah mulai menua, bergabung dengan Palace akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Cole. Jika ia berhasil di sini, maka namanya akan kembali harum setelah sempat buruk di Persib. Jika ia gagal, bukan tidak mungkin namanya akan semakin buruk dan orang-orang akan menganggap Persib tepat membuang dirinya.
Komentar