Tim nasional Indonesia akan menjajal kekuatan Kamboja dalam laga uji tanding Internasional pada 4 Oktober mendatang di Stadion Patriot Chandrabaga, Kabupaten Bekasi. Bagi kedua kesebelasan, ini merupakan pertemuan kedua di laga uji tanding Internasional tahun ini. Pada pertemuan pertama 8 Juni lalu di Phnom Penh National Olympic Stadium, Indonesia menang dengan skor 2-0.
Perbedaan tersaji dari timnas Indonesia pada pertandingan kali ini. Sebelumnya, pada pertandingan pertama, pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, memainkan pemain-pemain di bawah usia 22 tahun. Hal yang wajar mengingat pada saat itu Indonesia tengah melakukan persiapan jelang SEA Games 2017. Namun kali ini, pelatih berkebangsaan Spanyol itu akan menggunakan skuat gabungan antara tim senior dan U-22.
Total ada 20 pemain yang dipanggil Milla. Enam pemain merupakan pemain yang sebelumnya tampil bersama timnas U-22 di ajang SEA Games. Keenam pemain tersebut adalah Satria Tama, Ricky Fajrin, Rezaldi Hehanusa, Evan Dimas, Septian David, dan Febri Hariyadi. Mereka akan berjuang bersama 14 pemain senior seperti Achmad Jufriyanto, Andik Vermansah, Irfan Bachdim, hingga Lerby Eliandri.
Menariknya dalam 20 pemain yang dipanggil Milla, tak tercantum nama Boaz Solossa yang biasanya menjadi kapten timnas. Entah apa yang menjadi alasan Milla tak memanggil Boaz ke dalam skuatnya, mengingat pemain asal Persipura Jayapura itu selalu menjadi andalan lini depan timnas sejak tahun 2004. Namun Milla mengungkapkan bahwa 20 pemain yang ia panggil merupakan pemain terbaik yang dipilihnya untuk pertandingan nanti.
"Saya memilih pemain terbaik yang ada di Indonesia untuk persiapan melawan Kamboja tanggal 4 Oktober nanti. Paling penting bagi saya adalah para pemain dapat menunjukkan kontribusi dan permainan yang baik bagi tim" kata Milla.
Selain tidak tercantumnya nama Boaz, dalam daftar pemain yang dipilih Milla untuk menghadapi Kaboja juga tercantum dua nama baru. Kedua pemain tersebut adalah Awan Setho Rahardjo dan Ilham Udin Armayn dari Bhayangkara FC. Penampilan impresif keduanya mampu membawa The Guardian memuncaki tabel klasemen Liga 1.
Dalam setiap pekannya, Awan selalu tampil gemilang di bawah mistar gawang Bhayangkara FC. Aksinya dalam menghalau atau menangkap bola kerap mengundang pujian. Di laga melawan PS TNI bahkan ada lebih dari 10 penyelamatan yang ia buat. Tidak hanya itu, meski usianya baru 20 tahun namun Awan sudah membuat pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy jatuh hati hingga rela menyingkirkan penjaga gawang senior, Wahyu Tri Nugroho, dari tempat utama penjaga gawang The Guardian.
Bergabung bersama timnas boleh jadi merupakan ganjaran berharga bagi Awan yang mampu menunjukkan konsistensi dan kegemilangan saat menjadi benteng pertahanan terakhir Bhayangkara FC.
Tak berbeda jauh dengan Awan, Ilham Udin juga menjadi salah satu sosok kunci di balik keberhasilan Bhayangkara FC menembus posisi dua besar di tabel klasemen sementara. Ilham Udin merupakan pemain sayap dengan daya jelajah yang cukup baik dalam menyisir sisi lapangan.
Satu hal lain yang membuat Ilham spesial adalah insting mencetak golnya. Sejauh ini sudah delapan gol berhasil dikemas Ilham Udin, yang membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Bhayangkara FC FC bersama Paulo Sergio.
Selain Awan dan Ilham Udin, berikut 20 pemain Indonesia yang dipanggil untuk menghadapi Kamboja:
Kiper: Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta), Satria Tama Hardianto (Gresik United), Awan Setho Raharjo (Bhayangkara).
Belakang: Beny Wahyudi (Arema), Fachrudin Wahyudi Aryanto (Madura United), Ricky Fajrin (Bali United), Rezaldi Hehanusa (Persija Jakarta), Achmad Jufriyanto (Persib Bandung).
Tengah: Evan Dimas (Bhayangkara), Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Fadhil Sausu, Taufiq (Bali United), Septian David Maulana, Bayu Pradana (Mitra Kukar).
Depan: Andik Vermansah (Selangor FA), Febri Haryadi (Persib Bandung), Ilham Udin (Bhayangkara), Rizki Rizaldi Pora (Barito Putera), Lerby Eliandry (Borneo FC).
Foto: PSSI
Komentar