Salah satu pertandingan besar di sepakbola Indonesia akan tersaji di pekan ke-33 Liga 1 Indonesia 2017. Persija Jakarta akan menjamu Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11). Pertemuan antara Macan Kemayoran dengan Maung Bandung sering disebut sebagai partai klasik Indonesia, karena panasnya tensi pertandingan tersebut.
Panasnya tensi pertandingan antara Persib dan Persija sebenarnya lebih dikarenakan hubungan suporter kedua kesebelasan yang kurang harmonis. Dalam kurun waktu yang cukup lama, Bobotoh dan Jak Mania dikenal sebagai dua kelompok yang saling bermusuhan.
Namun sepertinya akan ada kesan berbeda dalam pertemuan Persib dengan Persija yang akan digelar di Stadion Manahan pada Jumat nanti. Sebab Bobotoh dan Jak Mania masing-masing sudah menggaungkan tekad untuk berdamai dan menghentikan permusuhan tersebut.
Meski sepertinya panasnya tensi di luar lapangan, akan bisa lebih diredam setelah adanya keinginan damai dari Bobotoh dan Jak Mania, tapi rivaitas di dalam lapangan sepertinya masih akan terjadi. Artinya pertandingan antara Persija melawan Persib di Manahan, diprediksi tetap akan berlangsung dalam tensi tinggi.
Biar bagaimanapun ada gengsi yang dipertaruhkan dalam pertemuan Persib dan Persija, selain karena gengsi kedaerahan, kedua kesebelasan tersebut juga tercatat sebagai tim legendaris sarat prestasi dalam sepakbola Indonesia, terlebih di zaman Kompetisi Perserikatan dulu.
“Akan tetap menguras emosi. Karena perseteruan kedua tim sangat ketat dan panjang. Siapapun yang berada di dalamnya pasti ingin tampil dan memberikan yang terbaik untuk timnya,” kata Kapten Persib, Atep.
Atep merupakan salah satu sosok yang tentunya paham betul bagaimana rivalitas antara Persija dan Persib di dalam lapangan. Maklum, meski saat ini statusnya sebagai Kapten Tim Maung Bandung, karier profesional Atep justru dimulai di Persija Jakarta pada 2004 lalu.
Selama tiga tahun, Atep yang merupakan pemain asli binaan Persib itu menjadi bagian penting dari skuat Persija hingga tahun 2007. Atep mengungkapkan bahwa tidak ada atmosfir berbeda yang dirasakannya saat kini telah menjadi bagian Persib. Namun saat masih membela Persija, ada kesan berbeda yang dirasakannya kala menghadapi Persib.
“Atmosfir tetap sama. Tapi ada plusnya, ketika bertemu Persib, saya harus buktikan kualitas lebih baik lagi. Karena saya dulu bisa dibilang dibuang ke Persija dan saya ingin membuktikan diri bahwa saya layak untuk bergabung bersama Persib,” lanjutnya.
Terancam Absen
Meski begitu dalam pertandingan melawan Persija pada Jumat nanti, diprediksi Atep tidak bisa turun karena masalah cedera. Namun pemain yang identik dengan nomor punggung tujuh itu optimistis bahwa ia bisa berlaga di pertandingan melawan Macan Kemayoran tersebut.
Atep mengakui bahwa keinginan kuatnya untuk bisa tampil dalam pertandingan nanti bisa menjadi sugesti positif yang sedikit banyaknya bisa membantu mempercepat proses pemulihan cederanya.
“Ya, malah karena keinginan kuat itu, biasanya bisa menjadi sugesti agar cepat sembuh karena ingin tampil di el-clasico. Karena untuk el-clasico semua pemain pasti memiliki keinginan yang kuat untuk tampil. Soal besok cederanya makin parah, tak pernah disesali,” tegasnya.
Namun Atep mengaku bahwa bila memang kondisinya tidak memungkinkan untuk tampil dalam pertandingan melawan Persija, ia tidak akan terlalu memaksakan. Menurutnya, penyesalan pasti ada namun ia berharap bahwa reken-rekannya di tim bisa tampil maksimal untuk memberikan kemenangan bagi Maung Bandung di laga tersebut.
“Menyesal pastinya. Tapi saya berharap, rekan-rekan yang tampil bisa bermain bagus dan memberikan kemenangan buat Persib,” tukasnya.
Komentar