Italia terancam gagal ambil bagian di Piala Dunia 2018. Juara empat kali Piala Dunia tersebut kalah 0-1 pada leg pertama play-off zona Eropa, melawan Swedia (10/11).
Daniele De Rossi, dengan terdaftar sebagai starter di pertandingan ini, naik ke peringkat empat daftar penampilan terbanyak bersama kesebelasan nasional Italia. Dengan 117 pertandingan, De Rossi menggeser Andrea Pirlo (116). Namun naik peringkat bukan satu-satunya hal yang membuat De Rossi menjadi sorotan.
Usaha De Rossi untuk membendung sepakan Jakob Johansson di menit ke-61 malah membuat Italia kebobolan. Johansson masuk sebagai pemain pengganti (untuk Albin Ekdal) di menit ke-57. Gol ke gawang Italia adalah gol pertama sepanjang kariernya di kesebelasan nasional.
“Kami tidak pantas kalah,” kata Gian Piero Ventura, pelatih kepala kesebelasan nasional Italia, sebagaimana dikutip dari situs FIGC (PSSI-nya Italia). “Mereka bahkan tidak melepas satu pun tembakan ke gawang (Gianluigi) Buffon; kami mempunyai banyak peluang dan (satu di antaranya) mengenai tiang.”
Pernyataan Ventura tidak tepat. Italia mendominasi penguasaan bola (63%) namun hanya sedikit lebih agresif dari lawannya. Dengan penguasaan bola sebanyak itu, Italia hanya melepas tujuh tembakan. Swedia saja enam kali melepas tembakan. Ditambah lagi, dari tujuh tembakan Italia, hanya satu yang tepat sasaran. Swedia, sementara itu, melepas tiga tembakan tepat sasaran.
Swedia menghadapi Italia dengan permainan agresif – begitu agresif hingga Leonardo Bonucci, pemain belakang Italia, mengeluh.
“Hidungku patah,” ujar Bonucci sebagaimana dikutip dari situs resmi FIGC. “Toivonen harusnya diberi kartu merah. Harusnya wasit menghentikan permainan mereka yang super agresif.”
Italia harus menang dengan selisih dua gol pada pertandingan leg kedua, di Milan (13/11), untuk lolos ke Piala Dunia. Kemenangan selisih satu gol, jika Swedia berhasil mencetak gol, akan menjadi bencana bagi Italia. Dalam pertandingan tersebut mereka akan tampil tanpa Marco Verratti yang dijatuhi larangan bertanding.
Italia hanya satu kali gagal lolos ke Piala Dunia, pada 1958 – tuan rumah Piala Dunia saat itu adalah Swedia. Di antara semua negara yang pernah juara Piala Dunia, hanya Italia yang belum lolos ke Rusia.
Dalam dua pertandingan play-off lain, Kroasia dan Swiss sudah setengah jalan menuju Rusia.
Kroasia menang kandang dengan skor akhir yang mencolok atas lawannya, Yunani (9/11). Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Maksimir, Zagreb, tersebut, Kroasia menang telak 4-1.
Keempat gol Kroasia masing-masing dicetak oleh Luka Modric di menit ke-13 (penalti), Nikola Kalinic di menit ke-19, Ivan Perisic di menit ke-34, dan Andrej Kramaric di menit ke-49. Satu gol balasan Yunani dicetak oleh Sokratis Papastathopoulos di menit ke-30.
“Ini malam yang sulit untuk kami,” ujar Papastathopoulos, kapten kesebelasan Yunani, sebagaimana dikutip dari situs resmi FIFA. “Kami tidak pernah melakukan kesalahan sebanyak ini dalam satu pertandingan. Tentu Kroasia memiliki keunggulan sekarang. Mereka sudah 90 persen lolos.”
Zlatko Dalic, pelatih kepala Kroasia, tidak sepenuhnya sepakat. “Kami harus menyingkirkan segala jenis kepuasan diri dan menuju Yunani seolah kedudukannya 0-0,” ujar Dalic sebagaimana dikutip dari sumber yang sama. “Ini belum selesai. Ini baru pertandingan pertama.”
Swiss, sementara itu, menang tandang di Windsor Park, Belfast (9/11). Gol tunggal Swiss ke gawang Irlandia Utara dicetak oleh Ricardo Rodriguez, lewat tendangan penalti, pada menit ke-58. Penalti diberikan kepada Swiss karena wasit menilai Corry Evans menyentuh bola dengan lengannya di dalam kotak penalti – Evans membendung sepakan Xherdan Shaqiri dengan punggung.
“Ini memalukan,” ujar Evans sebagaimana dikutip dari Guardian. “Aku jelas-jelas tidak mengangkat tangan. Bola mengenai bagian belakang pundakku dan aku sangat kesal. Ia (wasit) juga memberiku kartu, yang berarti aku akan absen di leg kedua, dan itu membuatku merasa hancur.”
Sementara itu dari zona Afrika, Senegal menjadi negara ketiga yang lolos ke Rusia – setelah Mesir dan Nigeria. Senegal lolos berkat kemenangan tandang 2-0 atas Afika Selatan di Polokwane (10/11). Kedua gol Senegal dicetak oleh Diafra Sakho di menit ke-12 dan Thamsanqa Mkhize (gol bunuh diri) di menit ke-38.
Kemenangan ini menempatkan Senegal lima poin di depan pesaing terdekat, Burkina Faso, dengan satu pertandingan tersisa. Dengan kemenangan ini pula Senegal, untuk kali kedua, lolos ke Piala Dunia. Debut Senegal di Piala Dunia terjadi pada 2002.
Komentar