Uruguay memastikan diri lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018 dengan status juara Grup A. Kepastian itu didapatkan La Celeste setelah mengalahkan Rusia 3-0 di Samara Arena, Senin (25/6). Kemenangan atas Rusia membuat tim asuhan Oscar Tabarez lolos dengan raihan sempurna, sembilan poin.
Selain mampu menyapu bersih tiga laga di fase grup dengan kemenangan, gawang Uruguay pun tak kebobolan. Pencapaian tersebut membuat Uruguay menyamai torehan Argentina di Piala Dunia 1998.
https://twitter.com/panditfootball/status/1011280426768297984
Kemenangan telak Uruguay atas Rusia, mungkin tak terprediksi sebelumnya. Maklum, dalam dua pertandingan sebelumnya menghadapi Mesir dan Arab Saudi, lini serang Le Celeste kerap kesulitan untuk menembus pertahanan lawan. Dalam dua laga tersebut pun Uruguay hanya mampu menang tipis 1-0.
Tapi cerita berubah di laga melawan Rusia. Alur serangan Uruguay terlihat lebih cair dan membahayakan. Perubahan formasi yang dilakukan Tabares tampak menjadi kunci yang membuat pola serangan Uruguay lebih menggigit.
Saat berhadapan dengan Mesir dan Arab Saudi, Tabarez menerapkan formasi dasar 4-4-2. Sementara di pertandingan melawan Uruguay, Tabarez bereksperimen dengan menerapkan formasi dasar 4-3-1-2. Transformasi tersebut membuat lini sayap Uruguay lebih agresif mencecar pertahanan lawan. Selain itu peran Rodrigo Bentancur juga vital sebagai motor serangan di lini tengah.
Agresivitas Uruguay pun langsung berbuah gol di menit ke-10. Pergerakan Suarez dari sayap kiri diakhiri dengan operan pendek kepada Bentancur yang muncul dari ini kedua. Yuri Gazinskiy yang sudah mati langkah pun langsung melakukan tekel keras kepada Bentancur di tepi kotak penalti Rusia.
Wasit Malang Diedhiou pun memberi hadiah tendangan bebas untuk Uruguay, Gazinskiy diganjar kartu kuning. Suarez yang menjadi eksekutor bola mati itu pun sukses menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa Uruguay unggul 1-0.
Unggul satu gol tak membuat alur serangan Uruguay kendur. Hasilnya, di menit ke-23 Uruguay berhasil menambah keunggulan melalui go bunuh diri Denis Cheryshev. Pemain berusia 27 tahun itu membelokkan bola hasil sepakan Diego Laxalt dari luar kotak penalti.
Dalam kondisi tertinggal, Rusia justru kesulitan untuk membongkar pertahanan Uruguay. Derita bagi Rusia semakin bertambah setelah Igor Smolnikov mendapat kartu kuning kedua di menit ke-35 setelah menerjang Laxalt.
Unggul jumlah pemain membuat Uruguay semakin nyaman menguasai pertandingan. Gelombang serang terus dilancarkan ke jantung pertahanan Rusia. Namun ketangguhan Igor Akinfeev di bawah mistar gawang Rusia membuat banyak peluang Uruguay mentah. Tapi jelang pertandingan berakhir, ketangguhan Akinfeev yang melakukan lima penyelamatan krusial di babak kedua pun runtuh, setelah Edinson Cavani mencatatkan namanya di papan skor di menit ke-90.
https://twitter.com/FMA/status/1011293849522585600
Foto: @Squawka
Komentar