Sejak 8 September 2018, saat pertama kali pertandingan perdana Grup 3 Liga Bangsa-Bangsa UEFA dimainkan, Polandia belum meraih satu kemenangan pun.
Pada pertandingan pembuka, Polandia bermain imbang 1-1 dengan Italia. Padahal Polandia unggul lebih dulu, lewat sepakan keras kaki kanan Piotr Zielinski di menit ke-40. Italia menyamakan kedudukan 38 menit berselang lewat eksekusi penalti Jorginho.
Empat hari berselang Polandia berhadapan dengan Portugal. Kali ini Polandia kalah tipis 2-3, walau di pertandingan tersebut Portugal tidak diperkuat Cristiano Ronaldo. Seperti ketika melawan Italia, Polandia juga unggul lebih dulu atas Portugal. Kali ini lewat gol Krzysztof Piatek di menit ke-18.
Di tengah perjuangan mengakhiri kesialan tersebut, lagi dan lagi nasib buruk menimpa anak-anak asuh Jerzy Brzeczek. Di pertandingan ketiga, melawan Italia di PGE Narodowy pada Minggu (14/10), Polandia kembali kalah. Mereka kebobolan oleh Cristiano Biraghi di menit kedua injury time babak kedua.
Kekalahan ini menyakitkan karena memastikan Polandia menjadi negara pertama yang terdegradasi ke Liga B, divisi kedua Liga Bangsa-Bangsa UEFA. Hanya mengumpulkan satu poin dari tiga pertandingan membuat Polandia dipastikan turun tingkat, walau masih akan menjalani satu pertandingan lagi pada 21 November 2018—melawan Portugal di Estadio D Alfonso Henriques.
“Saya kecewa karena kami terdegradasi dari divisi teratas,” ujar Brzeczek, dikutip dari UEFA.com. “Ini saat yang sulit bagi kami. “Sebagai pemain saya telah melewati masa-masa sulit, tetapi saya yakin kami bisa mengambil pengalaman ini untuk masa depan.”
Kapten Polandia, Robert Lewandowski, juga mengatakan timnya tidak bermain dalam performa terbaik. Dari segi penguasaan bola, Italia unggul dengan 66 persen. Dari segi peluang, Italia juga unggul dengan 15 tembakan—lima di antaranya tepat sasaran. Sebagai perbandingan, Polandia hanya melepas tiga tembakan tepat sasaran.
“Saya sadar betapa buruknya kami bermain di babak pertama. Setelah istirahat kami memiliki beberapa peluang, tetapi itu masih belum cukup. Ada banyak pekerjaan di depan kami, kami harus memperbaiki banyak hal. Hal ini jelas terlihat jelas,” ujar Lewandowski. “Mari kita berterus terang, kami sedang mempersiapkan tim untuk kualifikasi Piala Eropa. Ini adalah hal yang paling penting bagi kami sebagai tim.”
Karena terdegradasi, Polandia harus memulai Liga Bangsa-Bangsa UEFA edisi berikutnya, pada 2020, dari Liga B.
Kesedihan dan Kebahagiaan.
Emosi yang bertolak belakang dirasakan para pemain Italia. Gli Azzurri tengah berbahagia karena berhasil memutus tren negatif dan meraih kemenangan.
“Kami mendominasi dan berpeluang mencetak banyak gol, sangat tidak adil jika harus berakhir dengan skor 0-0,” ucap Mancini, dikutip dari Football Italia. “Sepakbola memang seperti ini. Anda bisa mencetak gol kemenangan pada menit akhir atau juga meratapi hasil ilmbang.”
Nama Cristiano Biraghi mungkin tidak sementereng nama-nama pemain Italia lainnya, tetapi dia berhasil membuktikan bahwa dirinya juga bagian dari timnas Italia. Ia berhasil mengamankan posisi bek sayap kiri yang biasa ditempatkan oleh Domenico Criscito. Pemain belakang Fiorentina tersebut mendedikasikan golnya semalam untuk mendiang Davide Astori.
“Astori adalah bagian dari saya, seperti semua rekan setim saya di Fiorentina dan semua orang yang bermain dengannya," ungkapnya kepada Rai Sport dikutip melalui Football Italia.
“Setelah bertemu dirinya secara personal, dia membuat dampak yang besar. Gol ini saya dedikasikan kepadanya karena berkat dia saya berada di sini. Dia mengajari saya begitu banyak.”
Selain itu, hal menggembirakan juga datang dari Leonardo Bonucci yang berhasil memainkan pertandingan ke-99 di Tim Nasional Italia. Dengan itu dia melampaui torehan Gianluca Zambrotta dan menjadi pemain Italia dengan jumlah penampilan terbanyak ketujuh. Jika Roberto Mancini masih terus menggunakan jasanya, Bonucci masih berkesempatan menyalip Dino Zoff di posisi keenam (112 penampilan) dan Andrea Pirlo di posisi kelima (116).
[mag/pik]
Komentar