Pada 30 Agustus 2016 Paco Alcacer memulai petualangan baru. Hari itu dia pindah dari Valencia ke Barcelona. Bermodal 30 gol yang ia lesatkan selama membela Valencia, Alcacer memberanikan diri untuk bersaing dengan Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez.
Selama dua musim di Barcelona, Alcacer hanya mencetak 10 gol dalam 37 pertandingan. Kepindahan Neymar ke Paris Saint-Germain tidak begitu saja membuat Alcacer menjadi pilihan Ernesto Valverde. Sang kepala pelatih lebih memilih Ousmane Dembele. Bahkan ketika Dembele Cedera, Barcelona lebih memilih merekrut Philippe Coutinho. Semakin kecil peluang bermain Alcacer.
Minimnya kesempatan bermain di Barcelona membuat Alcacer kehilangan tempat di Tim Nasional Spanyol. Terakhir kali dia membela timnas saat masih bermain untuk Valencia. Bermodal usia yang lebih muda, Alcacer memberanikan diri pindah klub demi kesempatan bermain yang lebih banyak.
Bak gayung bersambut Borussia Dortmund menawarkan diri meminang Alcacer. Tanpa pikir panjang sang pemain menerima tawaran yang datang, dengan harapan bisa mengembalikan ketajaman. Per 28 Agustus 2018 Alcacer menjadi pemain Dortmund, dengan status pinjaman.
Keputusannya tidak salah. Empat pertandingan sudah dia jalani, dan tujuh gol dia ciptakan. Kondisi di Barcelona bertolak belakang. Blaugrana sedang mengalami krisis gol, hanya mencetak 4 gol dalam 3 pertandingan terakhir. Berkat produktivitasnya, Alcacer kembali mendapat panggilan tim nasional.
“Ini sedikit dari segalanya: keberuntungan, kepercayaan diri, kepercayaan dari pelatih, permainan, dan di atas semuanya bekerja keras setiap hari,” ujar Alcacer kepada El Mundo Deportivo.
Di Lembah Ruhr, Alcacer menemukan kebahagiaan. Di Lembah Ruhr, Alcacer kembali tajam.
[mag/pik]
Komentar