Liverpool terancam tidak lolos ke babak 16 besar Liga Champions UEFA setelah mereka dikalahkan 1-2 oleh tuan rumah Paris Saint-Germain pada matchday ke-5 fase grup, Kamis (29/11) dini hari WIB.
Gol PSG dicetak oleh Juan Bernat pada menit ke-13 dan Neymar pada menit ke-37. Liverpool sempat memperkecil kedudukan melalui penalti James Milner sesaat sebelum babak pertama usai. Namun The Reds tidak mampu terhindar dari kekalahan sebelum peluit akhir tanda berakhirnya laga dibunyikan.
Meski mencetak gol pada laga tersebut, Neymar mengakui bahwa dirinya tidak tampil 100 persen. Dia mengungkapkan bahwa dirinya menahan cedera sepanjang laga mengingat betapa pentingnya laga tersebut.
“Saya tidak dalam kondisi 100 persen, jadi cedera atau tidak, saya harus tetap berada di sana,” ujarnya seperti dilansir FourFourTwo. Sebelumnya Neymar menderita cedera otot pada laga jeda internasional yang mempertemukan Brasil dan Kamerun. Pada awalnya Neymar diragukan tampil pada laga tersebut.
Masih dari sumber yang sama, rekan setim Neymar, Kylian Mbappe, mengungkapkan kepuasannya. “Ini adalah kelegaan dan kepuasan. Kami berhasil menjawab, kami membuktikan bahwa kami bisa memberi jawaban di laga seperti ini. Kami sangat puas dan sekarang kami akan menyelesaikan tugas kami di Belgrade (melawan Red Star di matchday terakhir). Tidak ada kecemasan, kami yakin dengan grup kami, yakin dengan kekuatan kami,” kata Mbappe.
Serupa dengan Neymar, Mbappe juga menderita cedera bahu saat laga internasional yang mempertemukan Perancis dan Uruguay. Meski pada awalnya diragukan tampil pada laga tersebut, Mbappe akhirnya diturunkan manajer PSG, Thomas Tuchel, sejak menit awal sebelum digantikan oleh Adrien Rabiot pada menit ke-65.
Senada dengan dua pemain andalannya tersebut, Tuchel juga mengungkapkan kesenangannya atas kemenangan yang diraih kesebelasannya di laga krusial tersebut.
“Kami sangat senang karena kami bisa bersaing dengan kesebelasan seperti Liverpool yang memiliki semangat yang sangat besar,” ujar Tuchel kepada RMC Sport. Lebih lanjut dia juga menyebut bahwa kemenangan tersebut adalah hal yang luar biasa.”Anda tidak bisa menang tanpa pertahanan yang bagus dan tim yang hebat. Kami sudah bekerja keras.”
Sementara itu Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mengaku kecewa dengan permainan yang diterapkan PSG. Menurutnya PSG membuat kesebelasannya bermain seperti tukang jagal. “Sebuah hadangan kecil ketika 500 ribu kali interupsi di babak kedua dan wasit berpikir melakukan segalanya dengan benar. Kami menjadi kesebelasan fair play di Inggris dua sampai tiga kali. Tapi malam ini, kami seperti seorang jagal,” tuturnya kepada BT Sports.
“Mereka terus menerus terjatuh, sepertinya kami bermain dengan sikut dan itu membuat anak-anak bermain agresif dengan cara negatif. Itu cara yang bagus dan wasit membiarkan itu terjadi,” katanya.
https://twitter.com/panditfootball/status/1068104862947336192
Lebih lanjut dia juga mempertanyakan kinerja wasit, Szymon Marciniak, yang memimpin laga tersebut: “Saya lihat penalti (pelanggaran Angel Di Maria terhadap Sadio Mane). Itu terjadi di dalam kotak [penalti] dan itu bukan sebuah pelanggaran. Saya tidak tahu mengapa itu terjadi. Saya lihat pelanggaran [Marco] Veratti dan wow, berapa banyak kartu kuning yang kami dapat?”
Dengan kekalahan tersebut, langkah Liverpool untuk mengamankan tiket menuju babak 16 besar menjadi sulit. Jika ingin lolos, Mohamed Salah dan kawan-kawan harus menang menghadapi Napoli dengan selisih tiga gol. Sementara Napoli yang baru saja mengalahkan tamunya Red Star Belgrade dengan skor 3-1 hanya butuh hasil imbang untuk memastikan diri lolos ke babak 16 besar.
Manajer Napoli, Carlo Ancelotti, tidak menganggap laga yang digelar di Anfield, Rabu nanti (12/12) penting. Dia justru lebih fokus pada laga pekan ke-14 menghadapi Atalanta yang digelar di Stadio Atleti Azzuri, Bergamo, Selasa (4/12) dini hari WIB.
“Kami harus pergi ke sana (Anfield) dengan keberanian dan bermain. Sekarang mari pikirkan mengenai Bergamo (markas Atalanta), yang jauh lebih sulit daripada Liverpool,” ungkap Don Carlo seperti dikutip FourFourTwo.
“Tidak ada yang mengatakan kami akan menjadi pemuncak klasemen dan tak terkalahkan setelah lima laga. Jadi kami harus berhati-hati, tetapi juga Liverpool dan PSG [harus berhati-hati], karena bermain di Belgrade tidaklah mudah,” kata Ancelotti.
Nasib Berbeda Untuk Sang Rival
Sementara di laga lainnya, wakil Inggris lain, Tottenham Hotspur sukses mengalahkan tamunya, Internazionale Milan dengan skor tipis 1-0 di Wembley Stadium, London . Sebenarnya Inter hanya butuh hasil imbang untuk mengamankan tiket ke babak 16 besar. Namun gol Cristian Eriksen pada menit ke-80 sukses menunda lolosnya Inter dari fase grup.
Gelandang Inter, Borja Valero, menyebut bahwa kekalahan tersebut merupakan kekalahan menyakitkan. Menurutnya kesebelasannya sudah bermain bagus.
“Ini adalah kekalahan yang menyakitkan karena kami bermain bagus, dalam pandangan saya. Tapi kami harus mengakui gol di menit akhir yang menghancurkan segalanya,” keluh Valero kepada Sky Sports. “Saya pikir kedua kesebelasan memiliki peluang yang besar untuk mencetak gol dan laga akan berjalan dengan baik. Tapi pada akhirnya mereka yang menjaringkan bola ke gawang dan kami tidak.”
Masih dari sumber yang sama, Wakil Presiden Inter, Javier Zanetti, mengaku terkejut dengan hasil tersebut. Menurut Zanetti kesebelasannya terkejut saat melihat susunan pemain yang diturunkan Manajer Spurs, Mauricio Pochettino.
Manajer asal Argentina tersebut mencadangkan Eriksen. Eriksen yang biasanya menjadi andalan The Lily Whites baru bermain pada menit ke-70 menggantikan Erik Lamela. Pochettino juga mencadangkan Son Heung-min dan Eric Dier, padahal kedua pemain tersebut sedang dalam penampilan baik.
Pochettino malah memainkan Harry Winks dan Lucas Moura. “Kami sedikit terkejut dengan susunan pemain itu, tapi Pochettino tahu kemampuan pemainnya. Dia sudah mempersiapkan kesebelasannya dengan baik untuk laga ini dan susunan sebelas pemain itu membuatnya memiliki banyak pilihan dan menjadi masalah bagi kami,” ujar Zanetti
Dengan hasil ini, Spurs dan Inter sama-sama mengantongi 7 poin dari lima laga dengan hasil yang sama pula: 2 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 2 kekalahan.
Laga berat menghadapi Barcelona di Camp Nou, Rabu (12/12) dini hari WIB akan menjadi laga hidup mati bagi kesebelasan London Utara tersebut. Sementara Inter akan menjalani laga yang lebih mudah dengan menjamu PSV Eindhoven di Guiseppe Meazza di saat yang bersamaan.
https://twitter.com/panditfootball/status/1068119911015288832
Delapan Kesebelasan Memastikan Lolos ke Fase Gugur
Dengan berakhirnya matchday kelima Liga Champions, sebanyak 12 kesebelasan sudah memastikan diri lolos ke fase gugur (knock-out) atau babak 16 besar.
Atletico Madrid, Borussia Dortmund, Barcelona, FC Porto, FC Schalke, Bayern Muenchen, Ajax Amsterdam, Manchester City, Real Madrid, AS Roma, dan Manchester United dipastikan lolos. Barcelona (Grup B) dan Porto (Grup D) bahkan sudah dipastikan sebagai juara grup.
Sementara empat tiket sisanya masih diperebutkan Tottenham Hotspur atau Internazionale Milan (Grup B); Olympique Lyonnais atau Shakhtar Donetsk (Grup F), serta dua di antara Napoli, Paris Saint-Germain, atau Liverpool (Grup C).
[ham/dex]
Komentar