Arsenal dan Tottenham Hotspur resmi dijatuhi hukuman denda oleh Football Association (FA) menyusul kericuhan yang terjadi pada laga pekan ke-14 Liga Primer Inggris di Emirates Stadium, London, Minggu (2/12) silam. Arsenal dijatuhi hukuman sebesar 45 ribu paun dan Tottenham dijatuhi hukuman sebesar 50 ribu paun.
Kedua kesebelasan tersebut dinilai gagal memberikan suasana nyaman pada laga tersebut. Laga bertajuk Derbi London Utara tersebut diwarnai sejumlah insiden tak mengenakkan.
Insiden pertama terjadi pada saat Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol pembuka bagi Arsenal pada menit ke-10. Ketika Aubameyang merayakan gol, pendukung Tottenham melempar sejumlah benda, salah satunya yaitu kulit pisang. Insiden kedua terjadi pada saat Eric Dier mencetak gol penyeimbang bagi Tottenham. Gelandang bertahan Tim Nasional Inggris tersebut merayakan golnya dengan menunjukkan gestur jari telunjuk di depan mulutnya, seolah meminta pendukung Arsenal untuk diam.
Dier kemudian berlari ke arah touchline tempat di mana pemain Arsenal melakukan pemanasan. Para pemain Arsenal yang kesal pun terprovokasi dengan selebrasi Dier. Mereka kemudian terlibat kericuhan adu mulut. Manajer Spurs, Mauricio Pochetinno, sampai berlari menuju tempat kericuhan dan berusaha menenangkan keadaan.
Baca selengkapnya: Kasus Pelemparan Kulit Pisang di Derbi London Utara
Kedua kesebelasan kembali bertemu pada babak perempat final Carabao Cup di stadion yang sama pada Kamis (20/12) dini hari WIB. Laga yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Tottenham tersebut juga diwarnai sejumlah insiden.
Rekaman kamera CCTV menunjukkan bahwa gelandang Tottenham, Dele Alli, menerima lemparan botol dari tribun pendukung Arsenal. Alli pun membalas tindakan pendukung Arsenal tersebut dengan merayakan gol dengan cara yang provokatif. Seolah mengulangi kejadian yang sama pada laga sebelumnya, Alli menunjukkan gestur angka dua dan angka nol, merujuk pada skor pertandingan sesaat setelah menggandakan keunggulan kesebelasannya pada menit ke-59.
Pihak Arsenal juga mengindikasi adanya nyanyian diskriminatif dari kubu pendukung Spurs. Kini pihak Arsenal sedang menyelidiki dugaan nyanyian diskriminatif tersebut.
"Kami mengetahui dugaan insiden dan sedang menyelidiki. Kami tidak mentoleransi setiap perilaku anti-sosial, diskriminatif, atau kekerasan di klub sepakbola Arsenal. Siapa pun yang diidentifikasi akan menerima hukuman dan rincian mereka akan diteruskan ke polisi untuk memulai proses hukum,” bunyi pernyataan resmi Arsenal.
"Kami terus-menerus mengingatkan penggemar kami jika mereka menyaksikan segala bentuk nyanyian diskriminatif pada pertandingan, mereka dapat melaporkannya kepada seorang pengiring pertandingan atau menggunakan layanan `See Something, Say Something` dengan mengirim SMS ‘FOUL’ ke nomor 67777 bersama dengan deskripsi insiden itu. Ini memungkinkan kami bertindak secepat mungkin."
Sehari setelah laga tersebut usai, hukuman denda bagi kedua kesebelasan pun dijatuhkan, dengan Tottenham menerima hukuman yang lebih berat. Alli yang dinilai merayakan gol dengan cara provokatif lolos dari hukuman.
Undang-undang IFAB (International Football Association Board) menyatakan bahwa seorang pemain akan dihukum apabila menggunakan bahasa atau gerakan yang menyinggung, menghina, atau kasar. Pada kasus selebrasi Alli, gesturnya dapat memicu keributan, tetapi tidak kasar atau menyinggung.
Selain itu, FA juga tidak memberi hukuman kepada Arsenal terkait pelemparan botol kepada Alli. Namun Arsenal masih menyelidiki seseorang yang berbuat tindakan tak terpuji tersebut melalui rekaman kamera CCTV. FA juga akan mendukung proses investigasi yang dilakukan pihak Arsenal dan akan mengganjar hukuman bagi pendukung Arsenal tersebut.
Sebelumnya, seorang pendukung Tottenham yang melempar kulit pisang ke arah Aubameyang dijatuhi hukuman denda senilai 500 paun serta larangan memasuki stadion selama empat tahun di Pengadilan Highbury Corner Magistrates.
(ham/dex)
Komentar