Anthony Taylor dapatkan pembelaan dari Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) atau asosiasi wasit di Inggris usai mendapatkan serangan dari fans AS Roma di bandara Budapest, Hungaria. Hal ini terjadi lantaran ada beberapa fans yang tidak suka dengan kepemimpinannya yang dinilai kontroversial di final Liga Eropa 2022-2023, pada Jumat (02/06/23) dini hari WIB.
Dalam laga final yang berakhir dengan kemenangan untuk Sevilla lewat adu tendangan penalti tersebut, kepemimpinan wasit berusia 44 tahun tersebut memang menuai banyak kontroversi. Terutama ketika ia sama sekali tidak menghiraukan handball dari pemain Sevilla di kotak penalti.
Bahkan Pelatih Roma, Jose Mourinho mengungkapkan kekesalannya di konferensi pers usai laga melawan Sevilla. Dalam sebuah video yang beredar di internet, Mou bahkan masih mengoceh sembari menunggu Taylor di tempat parkir.
Tahun depan kami tidak akan bermain di Liga Champions dan itu bagus karena tim kami belum dibangun untuk itu," kata pelatih asal Portugal itu di konferensi pers. "Dan mari kita berharap bahwa Anthony Taylor, hanya akan memimpin pertandingan di Liga Champions dan melakukan hal yang sama di sana seperti yang dia lakukan malam ini, bukan di Liga Europa," lanjutnya.
Ternyata tak hanya Mou, kini para fans Roma juga menjadikan Taylor sebagai salah satu musuh publik dari tim raksasa Italia tersebut. Pasca perlakuan tidak menyenangkan yang terjadi pada Taylor di bandara, PGMOL mengeluarkan pernyataan solidaritas untuk mendukung Taylor.
"PGMOL mengetahui video yang beredar di media sosial yang menunjukkan Anthony Taylor dan keluarganya dilecehkan dan dianiaya di Bandara Budapest," kata mereka dalam sebuah pernyataan di situs resmi dan media sosial PGMOL.
"Kami terkejut dengan pelecehan yang tidak dapat dibenarkan dan menjijikkan yang diarahkan pada Anthony dan keluarganya saat dia mencoba pulang dari menjadi wasit final Liga Eropa UEFA. Kami akan terus memberikan dukungan penuh kami kepada Anthony dan keluarganya."
Taylor, memang kerap menjadi bulan-bulanan fans, lantaran banyak keputusannya yang dinilai kontroversial terutama ketika memimpin pertandingan besar di Premier League. Namun yang sangat disayangkan adalah kali ini kontroversi tersebut terjadi di laga final kompetisi Eropa.
Komentar