Jika Anda memiliki IQ sekitar 140, Anda mungkin akan berpikir dua kali untuk bermain sepak bola. Beberapa pemain sepakbola memang ada yang punya IQ di atas 140. Di antaranya Frank Lampard dan⦠tentu saja: Socrates.
Dunia pendidikan formal nyaris selalu berseberangan dengan dunia sepakbola. Hanya segelintir pemain sepakbola dengan kualitas pendidikan formal yang baik. Namun belakangan pendidikan menjadi kunci penting perkembangan pemain muda suatu klub.
Manchester City menganggap penting untuk menyekolahkan pemain muda binaan akademi mereka. Tak tanggung-tanggung, mereka menyekolahkan semua pemain binaannya dalam satu institusi bernama St. Bedeâs College di sekitar Carrington, Manchester.
Kepekaan The Citizens atas dunia pendidikan formal ini bukanlah hal baru. Mark Adams, kepala pendidikan City, mengatakan bahwa banyak keluaran akademinya yang prestasi di sekolah formalnya bagus, di antaranya Micah Richards, bek City saat ini.
Latar belakang Manchester City memberi pendidikan formal kepada pemain akademi secara khusus ini adalah pentingnya mengambil keputusan dalam sepak bola. Pengambilan keputusan ini pun dipercaya ditentukan berdasarkan kemampuan berpikir yang baik.
Polemik dari pemberian pendidikan formal ini muncul di akhir fase pemain-pemain akademi City. Mereka harus memilih antara menjadi pesepakbola atau meniti karir di bidang lain, terutama bagi mereka yang ternyata lebih berbakat di luar sepakbola.
Meski begitu, Manuel Pellegrini, pelatih City, tidak menganggap ini sebagai dunia yang harus terpisah. Mantan pelatih Real Madrid pun ini mengenyam pendidikan formal sebagai insinyur sipil sambil terus berkarir di dunia sepakbola.
(rd)
Komentar