Putusan itu akhirnya turun juga. Manchester City dan delapan klub lainnya resmi mendapat sanksi lantaran melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) dari UEFA.
Setelah melakukan audit dan  investigasi, akhirnya UEFA menetapkan 9 klub Eropa yang melanggar aturan FFP. Selain City dan PSG, masih ada tujuh klub lainnya. Diantaranya adalah Bursaspor , Rubin Kazan, PSG , Galatasaray , Anzhi , Zenit , Sofia, dan Trabzonspor.
Namun, meski sudah dinyatakan melanggar aturan penyetaraan anggaran itu, delapan klub tersebut belum juga menerima rincian sanksi secara resmi. Sejauh ini hanya City saja yang sudah menerima rincian sanksi dari badan tertinggi sepakbola Eropa itu.
Berikut beberapa poin-poin sanksi yang diterima Man. City atas tindakan pelanggaran aturan FFP.
- Kasus pelanggaran Man. City akan diselesaikan oleh Pengadilan Keuangan UEFA, Club Financial Control Body (CFCB). Dan atas pelanggarannya itu, manejemen City tak boleh mengajukan naik banding ke Pengadilan Arbitasi Olahraga UEFA, Court of Arbitration for Sport (CAS).
- Man. City telah menyepakati: kerugian maksimum City pada musim 2013-2014 tak boleh lebih dari 20 juta euro. Sedangkan untuk musim 2014-2015 mereka tak boleh menelan kerugian lebih dari 10 juta Euro.
- Bonus untuk staff tetap boleh diberikan. Namun City tidak boleh menaikkan gaji pemainnya sebelum UEFA melakukan audit ulang. Termasuk gaji staff dan non staff.
- City hanya boleh mendaftarkan 21 pemainnya pada kompetisi Liga Champions 2014-2015. Namun, jika City menjalankan dan mematuhi sanksi aturan FFP, maka pada Liga Champions 2015-2016 mereka diperbolehkan mendaftarkan 25 pemainnya.
- Pada bursa musim panas mendatang, City tak boleh mengeluarkan biaya transfer melebihi 60 juta euro.
- City akan dikenakan denda sebesar 10 juta euro pada Liga Champions, dan (jika juara) uang hadiah juara juga akan dipotong 10 juta euro. Denda tersebut akan bertambah, menjadi 40 juta euro, apabila City tak mematuhi aturan-aturan di atas.
Hukuman  ini memang tampaknya sedikit memberatkan City. Namun langkah badan sepakbola tertinggi Eropa ini layak untuk diapresiasi. UEFA tampaknya benar-benar serius dalam menerapkan aturan FFP ini. Jadi, wajar saja jika UEFA memberikan hukuman yang sedikit memberatkan klub-klub pelanggar aturan penyesuaian anggaran itu. Hal tersebut memang dimaksudkan untuk memberi efek jera dan juga menjadi pelajaran bagi banyak klub lainnya.
(mul)
Komentar