Atsuto Uchida dan Upaya Cengkraman Bundesliga di Tanah Asia

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Atsuto Uchida dan Upaya Cengkraman Bundesliga di Tanah Asia

Fußballclub Gelsenkirchen-Schalke 04 mengumumkan sebuah berita besar. Kamis (30/10) lalu, klub yang berasal dari kota Gelsenkirchen di Negara Bagian Nordrhein-Westfalen, Jerman tersebut telah memperpanjang kontrak pemain andalan mereka, Atsuto Uchida. Sepintas, berita tersebut biasa saja. Namun, jika diperhatikan lebih dalam ada satu upaya peneguhan Bundesliga di pasar Asia.

“Schalke adalah sebuah klub yang sangat istimewa dengan suporter yang luar biasa. Para suporter telah benar-benar memberikan dukungan kepada saya selama beberapa tahun kebelakang. Saya ingin berterima kasih kepada mereka dengan terus bermain baik di tahun-tahun kedepan,” kata Uchida mengenai perpanjangan masa baktinya di Veltins-Arena.

Perpanjangan kontrak yang mengikat Uchida bersama Schalke hingga Juni 2018 ini, jelas menguntungkan pihak klub. Pertama, mereka berhasil mempertahankan bek kanan andalan mereka. Kedua, kemungkinan untuk kehilangan Uchida secara cuma-cuma lewat aturan Bosman berhasil dihapuskan. Dan ketiga, keberadaan pemain berusia 26 tahun tersebut menjamin keuntungan finansial untuk Schalke.

Keuntungan finansial dari mana? Dari Asia jawabannya.

Jumlah penggemar Uchida di negara asalnya memang banyak dan mereka sangat mencintai sosok yang sudah dianggap sebagai pahlawannya. Saat Schalke menggelar latihan pramusim di Austria pada 2013 lalu, seorang penggemar muda bernama Risa Aoki terbang dari Tokyo hanya untuk berjumpa dengan Uchida, yang saat itu tidak memiliki banyak waktu untuknya.

Di awal tahun ini, jumlah penggemar Uchida yang sengaja terbang dari Jepang bahkan lebih banyak lagi. Sebanyak 210 orang yang semuanya tergabung dalam kelompok penggemar Uchida datang ke Gelsenkirchen untuk menyaksikan sang pemain bertanding secara langsung. Namun, jumlah tersebut hanyalah sebagian kecil dari total penggemar Uchida di Jepang.

Sayang, kedatangan mereka bertepatan dengan hukuman yang harus dijalani oleh Uchida karena ia telah mencapai batas akumulasi kartu kuning. Sebagai gantinya, para tamu dari Jepang ini diundang ke sebuah jamuan makan dan sesi latihan Schalke.

Memiliki Uchida menjamin keuntungan untuk Schalke dari pasar Asia. Jelas bukan rahasia. Manajer Schalke, Horst Heldt terang-terangan menyatakan hal tersebut. “Ini merupakan sebuah pesan yang baik bagi kami. Terlebih lagi, semua pendukung kami di Jepang. Mereka pastinya merasa bahwa ini adalah sesuatu yang istimewa,” ujarnya. Horst pun mengatakan Uchida selalu menunjukkan tingkat kualitas permainan.

Namun apa yang menegaskan keberadaan kepentingan pasar Asia dalam kontrak Uchida bukanlah ucapan Heldt, melainkan apa yang dikatakan oleh Alexander Jobst, marketing director Schalke.

“Menyenangkan rasanya mengetahui bahwa sepakbola Tiongkok dan FC Schalke 04 akan mampu meraup keuntungan dari satu sama lain dalam tahun-tahun kedepan. Kami membawa profesionalisme ke dalam kerja sama ini. Sebagai gantinya kami memiliki peluang untuk mendapatkan banyak penggemar baru dan partner bisnis di negara yang sangat besar ini,” ujar Jobst yang secara langsung terbang ke Beijing untuk memasarkan Schalke di Republik Rakyat Tiongkok, sebagaimana diwartakan oleh situs resmi Bundesliga pada hari Rabu (29/10) lalu.

Dengan semakin banyaknya pemain Asia di Bundesliga, hal ini akan membuat kompetisi tersebut memiliki perhatian khusus dari pasar Asia. Lain halnya dengan Liga Inggris, yang semata-mata menempatkan pemain Asia seolah bagaikan sempalan. Sejak 80-an Bundesliga telah menerima dengan baik pemain dari Asia, untuk memulai karirnya di Eropa. Bisa dibilang, Bundesliga adalah tujuan pertama bagi pemain muda di Asia, untuk mengembangkan bakatnya di liga lain di Eropa.

Kerjasama yang menguntungkan bukan?

Baca juga: Cha Bum Kum, Legenda Sepakbola Korea di Liga Jerman

Komentar