Dampak Negatif Penunjukan Dini Pep Guardiola oleh Man City Semakin Terasa

Berita

by redaksi

Dampak Negatif Penunjukan Dini Pep Guardiola oleh Man City Semakin Terasa

Pep Guardiola resmi menangani Manchester City terhitung per 1 Juli 2016. Eks pelatih kepala Barcelona itu akan menerima gaji 437.500 Poundsterling per pekan atau sekitar 8,6 milyar rupiah dalam jangka waktu 3 tahun.

Pengumuman tentang penunjukan Pep Guardiola yang dinilai terlalu dini ini banyak menuai pertanyaan dari banyak pihak. Penunjukan awal Pep bisa berakibat tidak stabilnya moral pemain. Bagi manajer yang kini masih menjabat, penunjukan ini dirasa hanya akan membuyarkan konsentrasi dan melemahkan motivasi tim.

Dampak yang paling konkret dapat diilihat dari penampilan, sejak manajemen Man City resmi membuat pernyataan per tanggal 1 Februari 2016, ternyata Manchester City mengalami kemerosotan penampilan. Tak terkalahkan sejak Januari 2016, tim asuhan Manuel Pellegrini hanya mampu menang satu kali dari 4 laga terakhir di bulan Februari. Satu-satunya kemenangan diraih melawan Sunderland (2/2) yang masih berkutat di zona degradasi, tepat satu hari setelah pengumuman Pellegrini dalam konferensi pers jelang laga tersebut.

Setelah mengalahkan Sunderland, Man City lantas menelan tiga kali kekalahan beruntun. Kalah atas Leicester City, dilanjut Tottenham Hotspur lalu, dan terakhir kekalahan 1-5 kontra Chelsea di laga FA Cup. Kekalahan telak di FA Cup dapat menjadi pengecualian karena Pellegrini memainkan sebagian besar para pemain mudanya di starting line-up.

Penunjukkan Pep ketika kontrak Pellegrini masih cukup panjang sedikit banyak akan memengaruhi Manuel Pellegrini, Manajer Man City saat ini. Bahkan bukan tak mungkin ia menjadi hilang motivasi karena juara atau tidak, di akhir musim nanti ia sudah harus angkat kaki.

Belum laga pernyataan manajemen Man City yang sebenarnya telah mengincar Pep sejak lama. Ketika itu Man City berminat memboyong Pep sebagai suksesor Mancini yang hengkang, namun Pep memilih hijrah ke Munich. Akhirnya Manuel Pellegrini yang dipilih oleh Manchester biru pasca Roberto Mancini yang dipecat Man City.

Menjadi menarik ketika Man City merilis statement yang berbunyi: “a recommencement of discussions that were curtailed in 2012” yang berarti Pellegrini tidak pernah menjadi prioritas bagi manajemen Manchester City.

Tak hanya bagi manajer, pemain pun bisa mendapatkan dampak negatifnya. Untuk kasus Man City, Yaya Toure misalnya. Ia yang memiliki masa lalu tak harmonis dengan Pep langsung diisukan meninggalkan Man City akhir musim nanti. Isu-isu miring tentang masa depan dirinya tentu saja akan berpengaruh pada performanya di lapangan.

Selain itu, pemain seperti Wilfried Bony, Eliaquim Mangala maupun David Silva juga belum pasti menjadi rencana dari Pep Guardiola, hal ini dikarenakan oleh filosofi yang dipakai oleh Guardiola. Nama-nama seperti Paul Pogba , John Stones dan Robert Lewandowski dikabarkan siap diboyong Pep ke Etihad Stadium. Bisa jadi skuat Man City merasa terancam masa depannya.

Penunjukan Pep oleh Manchester City sebenarnya tidak menjadi kejutan, melainkan waktunya yang menjadi persoalan. Pengumuman yang terlalu dini dinilai lebih banyak memberikan dampak buruk bagi tim. Di sisi lain, Pellegrini mungkin ingin merasa tidak ada yang ditutup-tutupi dan tak mau disalahkan atas kegagalan yang (mungkin) menimpa Manchester City di akhir musim nanti.

Di lain sisi, Manchester City berharap dengan dikeluarkannya pengumuman ini akan melecut motivasi pemain seperti yang dilakukan Bayern Munich. Sebab, kala itu skuat Jupp Heyckness bisa memboyong treble sebelum posisinya diambil alih oleh Pep Guardiola. Tapi yang membedakan, Jupp menyatakan pensiun di akhir musim sementara Pellegrini masih belum menyatakan berhenti dari kegiatan sepakbola.

[tr]

Sumber foto: skysports

Komentar