Di Amerika, Clint Dempsey Ternyata Bukan Siapa-Siapa

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Di Amerika, Clint Dempsey Ternyata Bukan Siapa-Siapa

Hal terburuk (atau terbaik?) dari menjadi seorang pesepakbola adalah dikenal banyak orang. Akibatnya, mau tak mau segala aspek kehidupan diketahui oleh publik.

Setelah Piala Dunia 2014, sepakbola makin membumi di Amerika Serikat. Masyarakat sudah mulai menyisipkan waktu mereka untuk menonton atau membaca berita mengenai sepakbola. Kenangan indah di Piala Dunia 2014, meskipun tak lolos hingga perempat final, tapi sudah cukup membuat masyarakat Amerika bangga. Penampilan Tim Howard dan kolega dianggap sebagai bentuk patriotisme terhadap negara adidaya tersebut.

Benarkah penggawa Amerika Serikat kini menjadi seorang artis yang mendapat puja puji dari masyarakat?

Hal tersebut tak terbukti kala kapten timnas Amerika Serikat, Clint Dempsey, mencoba “menyamar” dengan masuk ke kerumunan warga  dengan setelan kasual. Ia ditantang oleh stasiun televisi ESPN untuk mewawancarai warga secara acak, dan bertanya mengenai banyak hal.

Mulanya, ia memilah warga sebelum bertanya. Warga yang menjawab haruslah menyukai sepakbola dan mengenal timnas Amerika Serikat yang bermain di Piala Dunia 2014.

Ya, mudah ditebak bagaimana alur ceritanya. Kira-kira percakapannya seperti ini.

Clint: Apa yang Anda pikirkan tentang sepakbola?


Warga: Aku menyukainya.


C: Menurut Anda bagaimana penampilan kapten timnas sepakbola Amerika Serikat?


W: Aku pikir dia cukup beruntung bisa berada di dalam tim, dan itu tergantung keputusan pelatih untuk menentukan yang terbaik bagi tim.


C: Siapa nama kapten timnas Amerika Serikat?


W: London Donovan?


C: *menggelengkan kepala*


W: Oh, kaptennya ya? Mmmm. Apakah Clint Dempsey?


C: Oh, Clint Dempsey? Apakah dia pemain yang bagus?


W: Oh ya tentu saja.


C: Oke, terimakasih banyak, nice to meet you. Namaku Clint. *sambil berlalu*.


W: *duduk dan belum menyadari apa-apa*


Warga yang diwawancara itu, mungkin baru akan merasa apa yang ia ucapkan adalah hal yang memalukan, setelah ia menyetel ESPN di rumahnya.

Pantang Berkata I Don’t Know

Hal ini sebenarnya mirip dengan sebuah acara berjudul “Talking to Americans” yang dipandu Rick Mercer. Ia mendatangi warga Amerika secara acak, lalu meminta mereka menyetujui pernyataan aneh yang dibuat Mercer. Malah, calon presiden Amerika saat itu, George W. Bush, menjadi korban kejahilannya.

Dari sini bisa terlihat bagaimana ketidaktahuan warga Amerika, meskipun mereka bukan representasi Amerika secara keseluruhan, membuat mereka menjadi bahan olokan karena telah termakan tipu daya sang penanya.

Dan Clint Dempsey telah melakukannya dengan teramat baik. Ia membuktikan dua hal: warga Amerika adalah masyarakat yang pantang berkata i dont know. Dan satu lagi yakni bukti bahwa meski dirinya seorang kapten timnas, nyatanya dia tidak dikenal dengan baik karena warga hanya mengenal permainannya dengan ucapan he is very good.

Memang tidak semua warga Amerika seperti itu. Toh, MLS kini mulai digemari. Stadion hampir selalu penuh terisi. Mungkin saja, saat itu Clint bertemu dengan orang yang tidak tepat.



Komentar